Padang, Khazanah – Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah meminta agar pimpinan
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) beserta jajarannya senantiasa meningkatkan
kebugaran tubuh meski melakukan berbagai aktivitas fisik yang melelahkan setiap
harinya. Tubuh yang selalu bugar akan berdampak pada pelayanan kepada
masyarakat yang selalu optimal.
“Kesehatan dan kebugaran jasmani
serta rohani merupakan faktor penting dalam pelaksanaan tugas para kepala OPD beserta
jajarannya. ASN yang selalu bugar tak pernah merasa lelah,” kata Mahyeldi saat
membuka kegiatan Pengukuran Kebugaran Jasmani Kepala OPD di lingkup Pemprov
Sumbar, di gubernuran, Rabu (16/08/2023).
Dikatakan, setiap kepala OPD tentu memiliki
tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan berbagai program dan kegiatan. Kondisi
tubuh yang selalu bugar dan sehat tentu menjadi salah satu syarat agar dapat
melaksanakan tugas-tugas tersebut. Oleh karena itu, setiap tahapan kegiatan
yang diampu Dinas Kesehatan Sumbar ini mesti diikuti dengan serius oleh seluruh
kepala OPD.
Ditambahkan Mahyeldi, diharapkan
juga kegiatan ini dilakukan hilirisasinya, dengan menggelar kegiatan serupa
bagi seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di OPD masing-masing. Selain itu,
perlu juga dilakukan secara periodik untuk mengetahui tingkat kebugaran setiap
ASN dan solusi yang harus dilakukan. Bahkan bila memungkinkan, agar dapat
dilaksanakan satu kali dalam sebulan.
“Kegiatan ini sangat perlu
dilanjutkan di lingkup kedinasan masing-masing, untuk memastikan bahwa ASN yang
menjadi ujung tombak pelayanan di tengah masyarakat, juga bekerja dalam kondisi
kesehatan dan kebugaran yang prima,” ucap Mahyeldi lagi.
Terkait teknis Pengukuran Kesehatan
dan Kebugaran Kepala OPD tersebut, Kepala Dinkes Sumbar, Lila Yanwar
menerangkan, ada beberapa sesi aktivitas yang dijalani para Kepala OPD dalam
pengecekan kesehatan dan kebugaran tersebut. Seluruh tahapan harus dilalui
secara disiplin, sehingga akurasi hasil pengukuran yang diperoleh dapat
maksimal.
Kegiatan ini diawali dengan
pengukuran berat badan dan tinggi tubuh kepala OPD, diperlukan pula mengukur
indeks masa tubuh, sehingga terdeteksi mana yang kelebihan berat badan dan yang
sudah ideal.
“Kemudian diukur pula denyut nadinya,
lalu kita minta mereka berlari atau berjalan sesuai kemampuannya mengelilingi
Istana Gubernur sejauh 1,6 kilometer. Setelah itu, diukur lagi denyut nadinya,”
ucap Lila.
Selain itu, sambung Lila, para kepala
OPD menjalani pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi atau status
kolesterol, gula darah, asam urat, kesehatan jantung, dan lain sebagainya.
Sehingga, dari hasil pengecekan ini dapat terdeteksi kondisi kesehatan dan
potensi masalah kesehatan yang mungkin akan dihadapi.
“Setelah hasil pengecekan diperoleh,
maka kita sampaikan rekomendasi terkait pola makan dan pola hidup sehat yang
harus dijalani kepada masing-masing Kepala OPD. Makanan apa yang harus
dihindari, olahraga apa yang harus diupayakan secara teratur, jumlah jam
istirahat, dan lain sebagainya," katanya.
Patut diingat, lanjutnya, sehat
belum tentu bugar. Tapi bugar sudah pasti sehat. Jadi, setiap kepala OPD harus diupayakan
lebih bugar. Minimal, pemeriksaan kesehatan dan kebugaran ini harus dijalani
sekali dalam tiga bulan. (devi)