Limapuluh Kota, Khazanah
– Jagung merupakan tanaman pangan nasional pengganti nasi. Selain itu, jagung
juga kerap digunakan sebagai pakan ternak, karena memiliki pangsa pasar
tersendiri di tengah Masyarakat, sehingga nilai komoditasnya sangat baik.
Salah satu daerah penghasil jagung yang baru
saja panen pada awal tahun ini adalah Nagari Bukik Sikumpa, Kecamatan Sago
Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota. Tepatnya kelompok BUMMas (Badan Usaha Milik
Masyarakat) Tunas Mekar Bukik Sikumpa. Jagung merupakan tanaman unggulan di
nagari tersebut.
Dinagari tersebut sering ditemukan para petani
membakar sisa limbah tongkol dan batang jagung setelah panen, karena yang diambil
dari panen tersebut hanya bulir-bulir jagung sebagai pakan ternak. Masyarakat mengeluh karena limbah yang dihasilkan oleh
jagung tersebut kurang termanfaatkan. Oleh
karena itu, masyarakat meminta solusi bagaimana cara mengolah limbah dari
jagung tersebut agar lebih bermanfaat.
Menjawab pertanyaan tersebut, mahasiswa Kuliah
Keja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) Universitas
Andalas (Unand) membuat sebuah program kerja dengan memanfaatkan limbah tongkol
jagung sebagai bahan utama dalam pembuatan Briket.
Briket merupakan bahan bakar padat yang
digunakan sebagai sumber energi alternatif yang berasal dari biomassa, sehingga
ramah lingkungan, karena tidak mengeluarkan asap pembakaran yang dapat
membahayakan kesehatan pernafasan pada manusia.
Selain ramah lingkungan, Briket bisa menjadi
peluang bisnis yang sangat menguntungkan, apalagi dilihat dari bahan utama
berupa limbah tongkol jagung yang jumlahnya sangat berlimpah.
Selain permasalahan limbah tongkol jagung,
permasalahan lain pada jagung adanya hama seperti serangga, ulat serta gulma.
Gulma adalah tanaman yang keberadaanya tidak
diinginkan di suatu lahan pertanian karena dapat menjadi sumber inokulum
(mikroorganisme) dan menyebabkan persaingan penyerapan unsurhara.
Mahasiswa KKN PPM Unand kemudian mengajukan
sebuah gagasan program kerja untuk membuat Pestisida Nabati dan Photosynthetic Bacteria sebagai
bentuk jawaban dari permasalahan tersebut.
Pestisida Nabati merupakan pestisida yng bahan
aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainnya yang sangat
bermanfaat untuk mengendalikan serangan hama dan penyakit tanaman.
Sedangkan Photosynthetic Bacteria adalah bakteri
autotrof yang bisa berfotosintesis dengan sendirinya dan hal ini sangat
bermanfaat untuk tanaman seperti membuat tanaman menjadi lebih kuat, mengurangi
penggunaan pupuk hingga 50% apabila digunakan secara rutin, mempercepat tanaman
berbunga, serta memperkuat tanaman terhadap serangan hama dan penyakit.
Permasalahan terakhir mengenai masalah kesehatan
pada lansia yang mana sebanyak 15 lansia (lanjut usia) tercatat memiliki gula
darah tinggi. Untuk itu, mahasiswa KKN PPM Unand mengusulkan sebuah pokok
pikiran yang dituangkan dalam program kerja untuk mengurangi kadar gula dalam
darah pada lansia dengan cara pengenalan Teh Rosella.
Rosella atau Hibiscus
Sabdariffa merupakan tanaman yang umum ditemukan di Afrika Barat, Karibia,
dan Amerika Tengah. Kandungan pada Rosella yakni protein, karbohidrat, lemak,
tiamin, riboflavin, niacin, vitamin c, kalsium, dan zat besi.
Selain kandungan nutrisi tersebut, Rosella juga
mengandung asam organik, asam amino, mineral, dan beta karoten yang sangat baik
untuk kesehatan.
Manfaat Rosella sendiri sangat banyak,
diantaranya menurunkan tekanan darah, mengatasi kolesterol tinggi, mencegah
penyakit jantung, mencegah resiko obesitas, melawan bakteri, menjaga kesehatan
hati, mencegah kanker, mendukung kesehatan pencernaan, menyembuhkan penyakit
batuk dan pilek, meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kesejahteraan
mental, memiliki efek antimikroba, menjaga kesehatan kulit, serta tinggi
antioksidan yang sangat baik untuk kesehatan terutama untuk lansia.
Selain ketiga program kerja dalam bidang IPTEK
yang telah disebutkan di atas, kelompok mahasiswa KKN PPM Unand Nagari Bukik
Sikumpa juga mengundang dua pemateri luar biasa mengenai budidaya tanaman
jagung oleh Bapak Khaidar Fikri dari PT. BISI Internasional Tbk. dan Bapak
Mulya Tri Venanda yang merupakan pengusaha Galo-Galo.
Dalam rangka mendukung upaya pemerintah
Kabupaten Limapuluh Kota mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem, mahasiswa KKN
PPM Unand juga mempercayakan salah satu anggota kelompok KKN untuk menjadi
pemateri mengenai "How to be Entrepreneur".
Materi tersebut dijelaskan gambaran umumnya bagaimana menjadi pengusaha yang sukses, juga mempercayakan ketiga pemateri dari mahasiswa KKN PPM Unand yang membawakan materi tentang tiga program kerja utama Bidang IPTEK mengenai demo pembuatan pestisida nabati dan photosynthetic bacteria, pengenalan dan pembuatan teh rosella, serta pembuatan briket dari limbah tongkol jagung.