Jakarta, Khazanah – Menteri
BUMN Erick Thohir berencana untuk menyetop impor gula ke Indonesia. Tujuannya
untuk memperkuat industri gula dalam negeri.
Di sisi lain, Erick
membidik peluang pemanfaatan gula yang tak sebatas pada kategori pangan. Tapi juga
bisa bermanfaat untuk industri kendaraan lewat campuran ke bahan bakarnya.
"Industri gula yang
hari ini lebih banyak impor dariapda produksinya, ini yang harus kita lawan ke
depan, harus kita ubah, masa impor terus," ujarnya di Jakarta, Selasa (15/08/2023).
"Padahal gula tidak
hanya dibutuhkan hanya untuk konsumsi tapi juga untuk kehidupan, untuk
kendaraan," imbuhnya.
Bagi pemanfaatan bahan
bakar ramah lingkungan atau biofuel, ada turunan dari tebu, yakni bioetanol.
Bioetanol diramu dengan Pertamax dan disajikan menjadi Pertamax Green 95 yang
sudah mulai dijual di Surabaya dan Jakarta.
Erick melihat peluang itu untuk bisa terus dikembangkan. Apalagi, ada perhatian khusus dari aspek BBM yang ramah lingkungan untuk digunakan masyarakat.
Di sisi lain, Erick juga
menyoroti kalau saat ini Indonesia masih banyak melakukan impor bahan baku BBM.
Melalui pemanfaatan industri gula masuk ke bahan bakar, harapannya bisa ikut
menurunkan volume impor tadi.