×

Iklan


Tiga Kali Pinjam Kredit UMi, Kedai Kelontong Shanum Fatih Makin Berjaya

05 April 2024 | 09:24:43 WIB Last Updated 2024-04-05T09:24:43+00:00
    Share
iklan
Tiga Kali Pinjam Kredit UMi, Kedai Kelontong Shanum Fatih Makin Berjaya

Oleh : Devi Diany

 

Usai Salat Subuh, sekitar pukul 05.30 WIB, Mirawati bergegas ke kedainya. Sepagi itu, dia bersiap untuk berjualan. Seperti biasa, sarapan pagi berupa lontong sayur gulai nangka dan gulai toco telah dia siapkan untuk pelanggannya. Mira, begitu dia disapa, juga menyiapkan aneka gorengan pelengkap lontong sayur, seperti bakwan, pisang goreng dan tahu goreng.

    Begitu rutinitas yang dilakoni Mira sejak 15 tahun lalu untuk membantu suami dalam memenuhi kebutuhan keluarga kecilnya. Warungnya diberi nama sesuai nama kedua buah hatinya, Kedai “Shanum Fatih”. Kedai ini berada di depan rumahnya, Jalan Lubuk Tampurung, dekat Masjid Taqwa Guo, Kelurahan Kuranji, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, berukuran 4 m x 4 m. Karena Mira juga jualan sarapan pagi, maka di depan kedai disediakan meja kursi untuk pelanggan bersantap menikmati sarapannya.

    Sang suami, Sutarman hanya seorang buruh harian lepas. Mira tak mungkin bersandar sepenuhnya pada penghasilan Sutarman yang kadang tidak mencukupi untuk biaya hidup sehari-hari. Apalagi harga kebutuhan hidup makin hari makin mahal. Begitu pula dua orang buah hati mereka, Seza Arsila Shanum (7 tahun) SD dan Arsil Alfatih Fahim (2,5 tahun), juga butuh biaya.

    “Hidup ini terasa makin sulit, apalagi anak-anak pasti tambah besar. Jadi kita harus bisa mencari peluang usaha untuk membantu suami,” katanya tesenyum.

    Karena itu, selain berjualan sarapan pagi, Mira juga berdagang kebutuhan harian, seperti gula, teh, kopi, sabun mandi, odol, sampo hingga cabe, bawang dan sayuran. Pokoknya lengkap. Wanita 38 tahun ini baru menutup warungnya ketika sudah sepi pelanggan. Biasanya bisa sampai pukul 23.00 WIB. Apalagi di Bulan Ramadan, warungnya yang berada tepat di sebelah masjid itu, selalu ramai pembeli.

    “Alhamdulillah, usaha dagang kebutuhan harian ini berjalan lancar, sesuai yang diharapkan. Selalu ramai pembeli,” katanya.

    Untuk mengembangkan usahanya, Mira mencoba mengajukan kredit ultra mikro (UMi) ke BRI Unit Belimbing. Ketika petugas BRI datang melihat lokasi usahanya, permohonannya langsung disetujui. Kreditnya tanpa jaminan dan ia memperoleh pinjaman sebesar Rp 10 juta dengan masa kredit 6 bulan. Pembayaran dilakukannya sekaligus pada bulan keenam beserta bunganya sebesar Rp 11,8 juta. Setelah lunas, dia kembali mengajukan pinjaman sebesar Rp 10 juta. Saat ini, adalah pinjaman ketiga, juga sebesar Rp 10 juta dengan masa kredit 6 bulan.

    “Saya baru saja meminjam kredit UMi lagi untuk ketiga kalinya pada Januari 2024 dan akan berakhir bulan Juli 2024,” jelas Mira.

    Dia tak tertarik meminjam pada rentenir meski beberapa orang yang dikenalnya memanfaatkan pinjaman rentenir untuk tambahan modal usaha. Menurut Mira, sistem cicilan rentenir yang harus dibayar setiap hari membuat usaha tidak berkembang. Karena itu, dia lebih memilih meminjam di BRI. Dia bisa membayar sekaligus saat masa kreditnya jatuh tempo.

    Mira juga mendapat Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI sebesar Rp 85 juta dengan masa kredit 7 tahun. Saat ini KUR sudah berjalan 7 bulan dengan cicilan Rp 2,4 juta per bulan. Uang kredit UMi dan KUR digunakannya untuk menambah persediaan barang di warungnya. Selain itu uang tersebut juga digunakan untuk memperbaiki warungnya agar lebih representatif.

    “Perputaran dagangan saya cepat juga, jadi saya setiap hari harus belanja ke pasar untuk persediaan. Kredit BRI itu saya gunakan untuk beli barang,” katanya.

    Sampai saat ini, Mira tercatat sebagai nasabah yang lancar pembayaran cicilannya. Dia tak pernah menunggak KUR. Kredit UMi juga dibayarnya sekaligus. Caranya, Mira selalu menabung minimal Rp 100 ribu setiap hari. Sehingga ketika jatuh tempo pembayaran kreditnya, dia sudah punya dananya. Sedangkan omzet warungnya bervariasi tergantung banyaknya pembeli, biasanya berkisar Rp 1,5 juta hingga Rp 2,3 juta per hari.

    “Saya selalu menabung. Tiap hari saya sisihnya Rp 100 ribu untuk pembayaran cicilan KUR juga kredit UMi,” katanya.

    BRI Fokus Kembangkan Kredit UMi

    Regional CEO BRI Padang, Moh.Harsono mengatakan, saat ini Bank BRI fokus kepada bisnis berbasis ekosistem. Salah satu program dalam pengembangan ekosistem adalah penyaluran Kredit Ultra Mikro (Kredit UMi). Kredit UMi sendiri dapat disalurkan melalui mitra BRI seperti Agen BRILink Mitra UMi yang merupakan perpanjangan tangan mantri dalam melayani nasabah ultra mikro.

    “Saat ini terdapat 2.918 Mitra UMi, tersebar di Sumatera Barat yang tersebar di berbagai ekosistem, yaitu eksoistem transaksi (pasar), ekosistem teritori (pedesaan) dan ekosistem komoditas,” katanya.

    Kredit UMi berfokus kepada penyaluran kredit kepada pelaku usaha ultra mikro. Maksimal kredit yang diberikan sebesar Rp 10 juta untuk skema musiman dan Rp 5 juta untuk skema non musiman, dengan jangka waktu yang relatif pendek yaitu 3 sampai dengan 6 bulan.

    “Tujuan kredit UMi ini adalah agar pelaku usaha ultra mikro mendapatkan fasilitas perbankan dengan layak, sehingga mereka tidak terjebak dalam pinjaman kredit yang tidak formal atau rentenir,” jelas Moh. Harsono.

    Dengan demikian, pihaknya mengharapkan para pelaku ultra mikro nantinya akan naik kelas menjadi pelaku usaha mikro, ritel bahkan sampai eskpor impor. Karena selain pemberian Kredit Ultra Mikro, BRI juga memiliki program pemberdayaan masyarakat yang salah satu aktivitasnya adalah melakukan pemberdayaan kepada pelaku UMKM seperti memberikan pelatihan-pelatihan dan pemberian bantuan sarana prasarana kepada klaster-klaster usaha BRI.

    Data Januari sampai 8 Maret 2024, Bank BRI sudah menyalurkan kredit ultra mikro kepada 2.010 debitur dengan total plafond sebesar Rp 9 miliar. Berdasaran pencapaian tersebut, BRI masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar untuk dapat menyalurkan kredit ultra mikro, dikarenakan target penyaluran kredit ultra mikro pada 2024 adalah sebesar Rp 200 miliar.

    “BRI berkomitmen untuk selalu menambah jumlah Mitra UMi yang produktif dan journey. Nantinya, setiap ekosistem baik ekosistem transaksi, teritori dan komoditas akan terdapat minimal 1 Mitra UMi yang dapat menjangkau pelaku usaha yang membutuhkan kredit ultra mikro,” terang Moh. Harsono.

    Bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan kredit ultra mikro ini, dapat disampaikan Agen BRILink Mitra UMi yang merupakan perpanjangan tangan dari Mantri BRI. Syaratnya, hanya membawa e KPT, KK, SKU (dikeluarkan oleh kelurahan/kepala pasar/paguyuban pedagang, RT/RW) dan nomor rekening BRI yang sudah terdaftar. (**)