Pemkab Limapuluh Kota dan Pemkab Kampar Riau menyepakati perjanjian kerjasama antar wilayah perbatasan di berbagai sektor. |
Limapuluh Kota, Khazminang-- Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dan Pemerintah Kabupaten Kampar Provinsi Riau menyepakati perjanjian kerjasama antar wilayah perbatasan di berbagai sektor. Kerjasama dua kabupaten bertetangga yang merupakan saudara serumpun itu akan ditindaklanjuti oleh OPD kedua kabupaten.
Untuk tahap awal lebih difokuskan pada bidang infrastruktur terutama jembatan dan jalan dari Nagari Tanjuang Balik Kabupaten Limapuluh Kota dengan Desa Baluang Kecamatan VIII Koto Kabupaten Kampar.
Naskah MoU kedua daerah bertetangga itu saling diserahkan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Limapuluh Kota Fitma Indrayani, SH dengan Asisten Pemerintahan Kampar Ahmad Yuza dalam sebuah acara di De Cotoz Villa Kecamatan VIII Koto Kampar, Rabu (1/7) lalu.
"Dengan telah ditandatangani kesepakatan bersama antar daerah ini, maka langkah kita ke depan adalah, menindaklanjuti dengan kerjasama antar organisasi perangkat daerah. Khusus pada sektor infrastruktur seperti jembatan dan jalan, teknisnya akan ditindaklanjuti dinas PU kedua daerah," papar Fitma Indrayani, Kamis (2/7).
Fitma berharap, kerjasama bernomor : 415.4/BUP-KPR/2020/16 dan Nomor : 139/ 07/BLK/III/2020 yang ditandatangani Bupati Limapuluh Kota Irfendi Arbi dengan Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto itu, akan semakin mempererat jalinan silaturahmi Kabupaten Limapuluh Kota dengan Kampar yang selama ini sudah terjalin dengan baik dalam suasana badunsanak.
Dikatakan Fitma, selain dibidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang/Infrastruktur, kedua pemerintah daerah juga sepakat bekerjasama dalam pelaksanaan penyediaan pelayanan publik dan pengelolaan sumber daya dan atau potensi daerah di bidang pendidikan.
Selain itu, bidang kesehatan, ketentraman ketertiban umum dan perlidungan masyarakat, sosial, lingkungan hidup, perhubungan, perdagangan industri dan jasa, pariwisata dan kebudayaan, koperasi dan UMK, serta penanggulangan bencana.
Menurut Fitma, saling bekerja sama dalam berbagai sektor tersebut dimaksudkan guna mewujudkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah.
Kerjasama tersebut dibuat guna meningkatkan koordinasi dan komunikasi, demi terwujudnya pelayanan publik dan infrastruktur daerah yang lebih baik.
“Selain itu kerjasama ini juga untuk lebih memantapkan sinergitas antar daerah dan lain sebagainya," terang Fitma yang didampingi Kepala Dinas PU Yunere Yunirman, ST, M.Si, Kabag Kerjasama dan Administrasi Pembangunan Ir. Ice Yuliarni, Kabag Tata Pemerintahan Lina Medona, S.Sos, Kabag Humas dan Protokoler Hendra, S.Pd, M.Pd serta sejumlah kasubag dan staf dari sekretariat daerah Kabupaten Limapuluh Kota.
Sebelumnya Asisten I Kampar Ahmad Yuza dalam sambutannya mengatakan, dengan adanya kerjasama antar daerah ini, pihaknya berharap segera terealisirnya pembangunan jembatan guna memperlancar arus transportasi dari Desa Baluang dengan Tanjuang Balik.
"Setelah ini kita berharap bisa mengejar pembangunan jembatan penghubung Baluang dengan Tanjuang Balik secara bersama-sama," ujarnya yang juga didampingi sejumlah kepala OPD Kabupaten Kampar.
Senada Kepala Desa Baluang Muhamad Ucup dan Ketua LPM Baluang Doni Paskah serta Ketua BPD (Bamus) Baluang Siirman mengungkapkan ruas jalan ke Tanjuang Balik merupakan akses terdekat satu-satunya bagi masyarakat Baluang untuk menjangkau pasar di Pangkalan, atau ke ibu kecamatannya di XIII Koto Kampar.
Selain jembatan yang melintasi Sungai Batang Maek, Baluang juga butuh peningkatan jalan dari pinggir jalan negara di Tanjuang Balik menuju Baluang sepanjang 9 km. Jalan itu masing masingnya sepanjang 5 km berada di Nagari Tanjuang Balik dan 4 km di Desa Baluang.
Usai penyerahan naskah kerjasama, acara dilanjutkan dengan peninjauan lokasi jembatan dan jalan di Baluang. Di lokasi yang dikunjungi tersebut, Kepala Dinas PU Yunere Yunirman terlihat serius melakukan diskusi dengan jajaran Dinas PU Kampar dan Camat XIII Koto Kampar Rahmad Fajri serta para niniak mamak dan tokoh masyarakat Baluang terkait dengan rencana pembangunan infrastruktur di wilayah perbatasan tersebut. (Lili Yuniati)