×

Iklan


Lindungi Warga dari Rentenir, Zairitnawati Gencar Sosialisasikan Kredit UMi

22 April 2024 | 07:58:56 WIB Last Updated 2024-04-22T07:58:56+00:00
    Share
iklan
Lindungi Warga dari Rentenir, Zairitnawati Gencar Sosialisasikan Kredit UMi

Oleh : Devi Diany

 

Berawal dari keprihatinannya melihat kondisi ekonomi warga di tempat tinggalnya di Tarok Lubuk Bonta, Nagari Kapalo Hilalang, Kecamatan 2x11 Kayutanam, Kabupaten Padang Pariaman yang terjerat praktek rentenir. Untuk tambahan modal usaha, mereka meminjam uang dalam bentuk emas. Jika dijadikan rupiah, saat ini 1 emas itu seharga Rp 2,5 juta dan 1 emas setara dengan 2,5 gram emas.  

    Bagi warga yang meminjam 1 emas maka harus mengembalikan dalam waktu 1 bulan sebesar Rp 3 juta. Jadi ada kelebihan bayar atau bunga yang diterapkan kepada si peminjam sebesar Rp 500 ribu dalam waktu 1 bulan.

    “Tentunya bunga Rp 500 ribu ini sangat memberatkan bagi warga yang niatnya ingin menambah modal usaha. Apalagi masa pinjaman itu hanya 1 bulan. Yang sering terjadi justru usahanya tidak berkembang bahkan terancam gulung tikar,” kata Zairitnawati, Mitra Ultra Mikro (UMi) BRI Unit Kayutanam saat berbincang dengannya, kemarin.

    Ada pula praktek pemilik modal yang berkenan membiayai petani bertanam jagung atau mengelola sawahnya. Tetapi saat panen, petani harus menjual hasil panen kepada si pemilik modal dengan harga yang sudah ditentukan. Jika petani meminjam modal untuk bertanam ke UMi BRI, maka petani bisa menjual hasil panennya ke mana saja tergantung tawaran harga jual terbaik.

    “Hal itu menjadi salah satu alasan saya bergabung sebagai Mitra Ultra Mikro (UMi) BRI. Saya ingin membantu petani di sini. Yang butuh tambahan modal baik untuk usaha dagang maupun usaha pertanian, pinjam saja Kredit UMi BRI dengan syarat yang mudah dan tanpa jaminan,” ujar wanita 43 tahun yang sangat energik ini.

    Kredit UMi BRI yang disalurkan besarnya bervariasi, tergantung kebutuhan nasabah tetapi maksimal pinjaman itu Rp 10 juta. Petani jagung yang butuh modal untuk bertanam, bisa membayarnya saat panen atau sekitar 3 bulan.

     

    Jadi Agen BRILink dan Mitra Umi

     

    Zairitnawati yang akrab disapa Ni Rit ini, bergabung sebagai Mitra UMi sejak 2021. Tugas utamanya mengenalkan program BRI terutama Kredit UMi kepada masyarakat sekaligus memasarkannya, sehingga masyarakat setempat tidak lagi terjerat rentenir. Dan sampai saat ini, ibu dari Arumi Pahlevi ini sudah memiliki 107 nasabah. Dalam setiap kali ada kesempatan bertemu warga, di mana saja, Zairitnawati selalu mempromosikan Kredit UMi.

    “Warga yang tertarik dan ingin pinjam uang, maka saya langsung datang lokasi usahanya melakukan survey kelayakan. Penyaluran kredit UMi itu, harus tepat orangnya artinya dia memang benar-benar butuh modal,” katanya.

    Lalu, tepat pinjaman dalam arti harus jelas usaha yang akan dimodali itu. Jangan hanya usaha akal-akalan saja. Berikutnya, tepat waktu dan ini terkait pembayarannya, jangan sampai menunggak. Nasabah disiplin membayar cicilannya setiap bulan.

    “Dari seluruh syarat tersebut, maka yang paling penting adalah BI checking calon nasabah, yaitu pengecekan riwayat kredit calon nasabah pada system informasi debitur Bank Indonesia (BI),” terang Ni Rit.

    Jika permohonan kredit seseorang berulang kali ditolak oleh bank, bisa jadi dia bermasalah dengan kolektabilitasnya di Sistem Informasi Debitur yang buruk.

    Supaya tidak memiliki catatan perbankan yang buruk, maka seluruh nasabahnya itu selalu dikontrol Ni Rit lewat aplikasi BRIspot. Melalui aplikasi itu, lanjutnya, Ni Rit bisa tau jadwal pembayaran cicilan setiap nasabahnya. Dia akan mengingatkannya sejak 1 bulan sebelum jatuh tempu. Kemudian secara bertahap mengingatkan lagi 2 minggu, 1 minggu dan beberapa hari jelang jatuh tempo agar mereka segera membayar cicilannya.

    “Alhamdulillah, warga sudah mulai paham manfaat Kredit UMi. Bahkan saat ini UMi menjadi pilihan bagi masyarakat di sini yang membutuhkan tambahan modal usaha,” katanya.

    Selain menjadi Mitra UMi, ternyata dia juga tercatat sebagai Agen BRILink. Pertama kali jadi Agen BRILink, dia masih berstatus BRILink mobile, belum punya mesin Electronic Data Capture (EDC). Seiring waktu, semakin banyak warga yang menjadi pelanggannya melakukan transaksi di BRILink Zairitnawati. Pada awal 2023, dia meraih prestasi sebagai BRILink dengan realisasi terbanyak dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai dan juga souvenir.

    “Sejak saat itu, BRILink Zairitnawati dipercaya BRI menggunakan mesin EDC sampai saat ini,” katanya tersenyum.

    Dalam sehari, dia melayani tak kurang dari 20 orang pelanggan. Pada umumnya warga ingin pelayanan yang cepat dan tidak mau antre lama, sehingga mereka lebih senang bertransaksi di BRILink ketimbang harus ke kantor BRI.

    Sang suami, Yuliharto mendukung seluruh aktivitasnya. Bahkan sang suami juga tercatat sebagai penerima Kredit UMi untuk usahanya sebagai penyadap karet. Ni Rit sendiri, juga nasabah BRI sebagai penerima Kredit Usaha Rakyat (KUR) sejak 2021 lalu, besarnya Rp 50 juta. Uang tersebut digunakannya untuk modal bertanam jagung dan sebagian digunakannya untuk mendirikan BRILink Zairitnawati.

    “Masa KUR saya itu 3 tahun, sekarang sudah bejalan 2 tahun dengan cicilan Rp 1,5 juta per bulan. Masih sisa 1 tahun cicilan lagi,” katanya.

     

    Selain menjadi Mitra UMi, Ni Rit juga menjadi Agen BRILink.


    Kredit UMi Solusi Lepas dari Rentenir

     

    Regional CEO BRI Padang, Moh.Harsono mengatakan, saat ini Bank BRI fokus kepada bisnis berbasis ekosistem. Salah satu program dalam pengembangan ekosistem adalah penyaluran Kredit Ultra Mikro (Kredit UMi). Kredit UMi sendiri dapat disalurkan melalui mitra BRI seperti Agen BRILink Mitra UMi yang merupakan perpanjangan tangan mantri dalam melayani nasabah ultra mikro.

    “Saat ini terdapat 2.918 Mitra UMi, tersebar di Sumatera Barat yang tersebar di berbagai ekosistem, yaitu eksoistem transaksi (pasar), ekosistem teritori (pedesaan) dan ekosistem komoditas,” katanya.

    Kredit UMi berfokus kepada penyaluran kredit kepada pelaku usaha ultra mikro. Maksimal kredit yang diberikan sebesar Rp 10 juta untuk skema musiman dan Rp 5 juta untuk skema non musiman, dengan jangka waktu yang relatif pendek yaitu 3 sampai dengan 6 bulan.

    “Tujuan kredit Ultra Mikro (UMi) adalah untuk memfasilitasi para pelaku usaha ultra mikro yang mau mengembangkan bisnisnya namun tidak memiliki modal cukup. Mereka dapat menikmati fasilitas kredit resmi perbankan dan tidak terjebak kepada kredit yang tidak resmi atau rentenir,” terang Moh. Harsono.

    Data Januari sampai 8 Maret 2024, Bank BRI sudah menyalurkan kredit ultra mikro kepada 2.010 debitur dengan total plafond sebesar Rp 9 miliar. Berdasaran pencapaian tersebut, BRI masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar untuk dapat menyalurkan kredit ultra mikro, dikarenakan target penyaluran kredit ultra mikro pada 2024 adalah sebesar Rp 200 miliar.

    “BRI berkomitmen untuk selalu menambah jumlah Mitra UMi yang produktif dan journey. Nantinya, setiap ekosistem baik ekosistem transaksi, teritori dan komoditas akan terdapat minimal 1 Mitra UMi yang dapat menjangkau pelaku usaha yang membutuhkan kredit ultra mikro,” terang Moh. Harsono.

    Bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan kredit ultra mikro ini, dapat disampaikan kepada Agen BRILink Mitra UMi yang merupakan perpanjangan tangan dari Mantri BRI. Jadi tidak perlu repot datang ke kantor Bank BRI. Syaratnya, hanya membawa e KPT, KK, SKU (dikeluarkan oleh kelurahan/kepala pasar/paguyuban pedagang, RT/RW) dan nomor rekening BRI yang sudah terdaftar. (**)