Padang, Khazanah – Bisnis perhotelan di Sumatera Barat sepertinya
sangat menjanjikan. Betapa tidak. Jumlah hotel terus bertambah meski Ranah
Minang berada di daerah rawan bencana gempa dan tsunami. Namun bukan ancaman
bencananya yang harus ditakuti, tetapi pembangunan gedung yang harus
ditingkatkan kualitasnya agar tahan gempa. Yang pasti, bisnis hotel erat
kaitannya dengan potensi pariwisata di Sumbar yang sangat besar dan beragam.
Hal itu agaknya yang menjadi daya tarik investor untuk
membangun sektor perhotelan di Sumbar. Salah satu di antaranya adalah UNP Hotel
dan Convention. Hotel yang berada di lingkungan kampus UNP di Jalan Prof. Dr.
Hamka, Air Tawar Barat, Kota Padang ini menyasar potensi tamu dari kalangan sendiri
dengan banyaknya iven besar yang diadakan UNP, sebut saja wisuda mahasiswa yang
digelar rutin 4 kali setahun. Masih ada lagi iven seminar nasional yang digelar
masing-masing fakultas yang mendatangkan banyak orang ke Kota Padang.
“Sasaran utama kita memang dari kalangan sendiri. Setiap kali
wisuda itu, kamar hotel pasti penuh karena seluruh mahasiswa mengajak
keluarganya datang ke Padang menghadiri wisudanya. Mereka menginap di sini,”
kata Kepala Bagian Akuntansi UNP Hotel dan Convention,
Anita Tanjung saat ditemui di kantornya, kemarin.
Hotel bintang 3 ini mulai beroperasi tahun 2017 silam dengan
67 kamar, masing-masing 1 kamar suite, 8 kamar deluxe, 34 kamar superior dan 24
kamar standard. Pada hari biasa saat tak ada kegiatan wisuda, tingkat hunian
hotel mencapai 70 persen hingga 80 persen. Para tamu tidak hanya relasi dan
mitra kampus, tetapi juga dari kalangan umum mengingat lokasi UNP Hotel yang
sangat strategis dan mudah diakses.
Bank BRI menjadi salah satu pilihan untuk pembayaran bagi
tamu hotel dengan menggunakan mesin Electronic
Data Capture (EDC) dan Quick
Response Code (QR). Saat ini, mesin EDC dan QR digunakan untuk transaksi di
resepsionis, sedangkan di restoran dan lounge hanya menggunakan QR BRI saja.
“UNP Hotel sudah menjadi Merchant BRI sejak tahun 2019,” kata
wanita yang sudah malang melintang bekerja di perhotelan ini.
Menjadi Merchant BRI itu sangat menguntungkan, lanjutnya.
Banyak manfaatnya, salah satunya memudahkan pekerjaan dalam melakukan
transaksi. Selain itu, tamu juga tak perlu repot membawa uang tunai karena
risikonya bawa uang tunai cukup besar. Tetapi masih ada tamu hotel yang
menggunakan dana tunai.
“Jika dipersentasekan, maka transaksi tunai itu sekitar 40
persen dan nontunai 60 persen,” kata Anita yang mulai bekerja di UNP Hotel
sejak 2019 ini.
EDC BRI juga digunakannya untuk menggesek kartu bank lain
jika tamunya tidak memiliki kartu BRI. Hanya saja sesuai ketentuan yang
disepakati dengan Bank BRI, maka tamu akan dikenakan biaya administrasi.
UNP Hotel dan Convention berada di Kompleks Kampus UNP, Jalan Prof. Dr. Hamka, Kota Padang.
Untuk Jadi Merchant BRI
Setiap pelaku usaha bisa menjadi Merchant BRI.
Prosesnya mudah dan gratis. Calon Merchant tak perlu repot datang
ke kantor cabang Bank BRI karena dapat mendaftar sendiri melalui aplikasi BRImo
dan situs resmi “Jadi Merchant BRI” dengan beberapa langkah praktis.
Tetapi
apakah Merchant BRI itu.? Menurut
Regional CEO BRI Padang, Moh. Harsono, Merchant BRI adalah pemilik usaha yang
menjual barang dan jasanya baik di marketplace, toko online maupun toko
offline.
“Dengan menjadi Merchant BRI, pelaku
usaha diuntungkan dengan banyak kemudahan transaksi. Selain itu, konsumen yang
datang ke tempat usaha juga dapat menikmati pembayaran dengan praktis,” terang
Moh.Harsono.
Salah satu produk Merchant BRI adalah
EDC Merchant dapat digunakan untuk menerima transaksi pembayaran menggunakan
Kartu Debit, Kartu Kredit, Kartu BRIZZI, serta QRIS yang tentunya memudahkan
transaksi, lebih cepat, dan terjaga keamanannya.
Keuntungan mendaftar dengan produk EDC
Merchant + QR Dinamis adalah menerima transaksi semua jenis kartu, baik
Mastercard & Visa, kartu kredit, debit, private label BRI (GPN) dan kartu
BRIzzi, menambah jumlah transaksi Merchant, menambah daya saing, dan mengurangi
biaya penanganan. Merchant juga dapat memilih produk QR Statis.
“Sederet keuntungannya adalah
mendukung transaksi yang efektif dan efisien, pembayaran fleksibel dengan
e-wallet (QRIS dapat diterima oleh seluruh e-wallet dari berbagai metode
pembayaran dengan maksimal pembayaran Rp 2 juta), serta dapat memitigasi
risiko,” kata Moh. Harsono.
Di
wilayah binaan BRI RO Padang saat ini terdapat sebanyak 5.209 EDC Merchant
aktif. Target kategori EDC produktif adalah SV lebih dari Rp 15 juta dan
rata-rata saldo di atas Rp 40 juta. Bila EDC tidak produktif maka BRI akan
melakukan evaluasi penyebabnya dan solusi untuk membantu Merchant menjadi
produktif melalui program merchant yang ada seperti insentif kasir, program
diskon, MDR attacker dan lainnya.
“Apabila
Merchant masih tidak sanggup untuk memenuhi syarat dan ketentuan EDC produktif
maka EDC ditarik dan diganti dengan QRIS statis,” katanya. (devi)