Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Menuju BP WTBOS, Sawahlunto Tuan Rumah Simposium Internasional “We Are Site Managers”

×

Menuju BP WTBOS, Sawahlunto Tuan Rumah Simposium Internasional “We Are Site Managers”

Sebarkan artikel ini

Padang — Hingga saat ini, Selasa (19/08/2025), sebanyak 21 negara sudah menyatakan hadir pada forum internasional “We Are Site Managers International Symposium” yang akan dihelat di Kota Sawahlunto. Forum ini mempertemukan para pengelola situs warisan dunia dari berbagai belahan dunia.

Iven yang digelar selama 6 hari penuh itu, mulai dari 23 Agustus 2025 hingga 28 Agustus 2025, menghadirkan 35 pembicara dari negara peserta symposium. Para pembicara ini akan mengurai beragam perspektif, pengalaman, dan tantangan dari situs-situs warisan budaya maupun alam yang mereka kelola. Diskusi bakal menjadi referensi bagi pengelolaan Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) ke depan.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

“WTBOS sebagai warisan dunia harus kita jaga dan lindungi. Tetapi kita belum memiliki badan pengelola, kita baru merencanakan membuat Sekretariat Bersama (Sekber). Untuk itu, melalui simposium ini nanti kita akan mendengarkan pengalaman para pengelola warisan dunia dari berbagai negara,” kata Kepala Dinas Kebudayaan Sumbar, Jefrinal Arifin saat menggelar jumpa pers dengan wartawan, Selasa (19/05/2025).

Baca Juga:  15 Tahun Berturut-turut, BRI Apresiasi Anggota Paskibraka dan Tenaga Pendukung Paskibraka Nasional

Jefrinal yang didampingi Kepala Dinas Kominfotik Siti Aisyah, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III, Nurmatyas dan Dewan Pengarah Simposium Internasional, Koko Sudarmoko lebih jauh mengatakan, simposium tersebut dijadwalkan akan dihadiri Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon dan 8 kepala daerah yang terkait dengan WTBOS masing-masing Kota Padang, Kab. Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, Kab. Tanah Datar, Kota Solok, Kab. Solok, Kab. Sijunjung dan Kota Sawahlunto.

Dengan mengusung semangat kolaborasi lintas batas, simposium internasinal ini menggelar lebih dari 9 sesi diskusi tematik, mulai dari eksplorasi dokumen Sawahlunto, digitalisasi dalam konservasi, hingga mitigasi bencana terkait pengeleolaan situs warisan. Semua bermuara pada satu tekad bersama: “One Shared Mission”, yaitu membangun masa depan keberlanjutan bagi situs-situs warisan dunia.

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Kementerian Kebudayaan RI, Nurmatyas menjelaskan, kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan melalui Direktur Jenderal Diplomasi Promosi dan Kerja Sama Kebudayaan dan merupakan salah satu langkah strategis bagi keberlangsungan dan pemajuan tata kelola situs baik di Indonesia maupun dunia.

Baca Juga:  Tol Padang-Sicincin Dibuka Gratis, Ini Syaratnya

“Simposium ini sangat strategis. Pembahasan badan pengelola WTBOS tak hanya sebagai pelindung tetapi juga sejumlah manfaat yang dapat dinikmati masyarakat nantinya,” katanya.

Pihaknya berharap, nantinya Presiden RI dapat menerbitkan Kepres atau Inpres untuk pelaksanaan perlindungan dan pengelolaan WTBOS ini sesuai ketentuan Unesco karena WTBOS ini terkait dengan 14 kementerian.

Salah satu sudut WTBOS yang diakui dunia.

Selanjutnya, Koko Sudarmoko menambahkan, Sawahlunto bukan hanya situs warisan dunia UNESCO, tapi juga simbol bagaimana warisan masa lalu bisa menjadi laboratorium peradaban masa depan. Melalui simposium ini, kita ingin membangun jejaring solidaritas antar site managers dunia yang memberikan dampak besar bagi kebudayaan dan kemanusiaan.

“Iven juga merupakan promosi WTBOS pada dunia, karena WTBOS satu dari 6 warisan dunia di Indonesia dengan karakteristik berbeda. Di sini ada penerapan teknologi tinggi pada zamannya yang menggerakkan kereta uap,” katanya.

Sudarmoko juga memaparkan, para peserta dijadwalkan akan mengikuti kunjungan lapangan ke sejumlah titik penting di kawasan tambang Ombilin dan berdialog langsung dengan masyarakat sekitar. Diharapkan keterlibatan  masyarakat dominan dalam kegiatan ini sehingga simposium ini bukan sekadar forum ilmiah, melainkan juga ruang refleksi dan aksi nyata.

Baca Juga:  Wawako Ibnu Asis Buka Empowerment Walk 10.000 Langkah di Kota Bukittinggi

“Simposium ini diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan RI dan didukung berbagai lembaga nasional dan internasional yang concern pada pelestarian situs warisan dunia dan penguatan kapasitas pengelola situs. Kami berharap ini akan menjadi penanda bagi pemajuan tata kelola situs warisan dunia”, tandas Koko Sudarmoko.

Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) adalah situs warisan budaya dunia yang ditetapkan UNESCO pada tahun 2019. WTBOS merupakan bagian dari sejarah pertambangan batu bara di Sawahlunto, Sumatera Barat dan diakui sebagai situs yang memiliki nilai universal yang luar biasa.

Situs warisan dunia yang diakui UNESCO ini perlu dijaga agar tidak dicoret dari daftar. Hal ini penting karena status ini memberikan pengakuan internasional, dukungan pelestarian, dan potensi manfaat ekonomi serta promosi budaya. (devi)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.