Padang, Khazminang.id – Belakangan, aktivitas fluktuatif Gunung Marapi, cenderung menurun. Oleh sebab itu, status gunung api yang berada di Sumatera Barat itu kembali turun menjadi level II (waspada).
“Terhitung 1 Desember 2024, pukul 15.00 WIB, tingkat aktivitas Gunung Marapi diturunkan dari Level III (siaga) menjadi Level II (waspada),” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam siaran pers, Senin (2/12/2024).
Menurutnya, kecil kemungkinan terjadi letusan besar seperti Desember 2023. Kendati begitu, masyarakat tetap diimbau tidak memasuki atau melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 km dari pusat aktivitas (kawah verbeek).
Juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Ilham Wahab merespon penurunan status Gunung Marapi tersebut. Dia mengingatkan agar masyarakat yang bermukim di sekitar kawasan gunung itu tetap waspada dan jangan lengah.
Sebab, kendati statusnya menurun namun Gunung Marapi tetap gunung api aktif. Dengan demikian, masyarakat masih dilarang mendekati kawah atau melakukan pendakian dari radius 3 kilometer.
“Yang sebelum status Siaga dilarang mendekati jarak 4,5 kilometer, tapi sekarang sudah bisa beraktivitas di 3 kilometer secara normal, namun tetap harus waspada,” kata Ilham, Senin (2/12) di ruangannya.
Menurutnya, yang perlu diwaspadai justru ancaman potensi banjir lahar di aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi. Pasalnya, penurunan status gunung ini tidak berbanding lurus dengan ancaman banjir lahar dingin.
“Karena selama erupsi ini, tumpukan abu vulkanik di puncak dan lereng Marapi sangat banyak. Kalau sesuai hitungan, sudah lebih satu juta kubik. Artinya ancaman lahar dingin masih ada, apalagi dipicu hujan lebat atau ekstrem,” terangnya.
Dengan demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak lengah dan hendaknya terus waspada. Bagi masyarakat yang bermukim di sekitar 25 aliran sungai berhulu ke Marapi segera menjauh ketika terjadi hujan lebat di puncak atau lereng Marapi.
Sebelumnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sempat menaikkan status Gunung Marapi menjadi level III (Siaga) pada tanggal 6 November pukul 15:00 WIB hingga 30 November 2024.
Lantaran aktivitas erupsi atau letusannya tidak lagi kontiniu dan cenderung menurun, maka status Gunung Marapi turun menjadi level II (Waspada) sejak 1 Desember 2024. Status ini turun berdasarkan analisis dan evaluasi secara menyeluruh.
Secara visual, aktivitas Gunung Marapi hingga 1 Desember 2024 bersifat fluktuatif masih cenderung menurun dan didominasi hembusan dengan tinggi asap maksimum 150 meter di atas puncak.
“Maka terhitung 1 Desember 2014 pukul 15.00 WIB, status Marapi diturunkan dari Level Siaga menjadi Level Waspada,” kata Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid. (devi)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.