Wakil Wali Kota Bukittinggi Ibnu Asis Meresmikan Gedung Ma’had Tahfidzul Qur’an Ibnu Katsir

Peresmian ini menjadi tonggak penting bagi pondok tahfidz yang telah berdiri sejak tahun 2018 dan kini membina lebih kurang 200 orang santriwan dan santriwati.

Sejak awal berdiri, lembaga ini murni dikelola dari partisipasi wali santri, para donatur dan dukungan masyarakat baik dari perantauan maupun kampung halaman.

Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis, pada sambutannya memberikan apresiasi yang besar terhadap keberadaan Ma’had Tahfidzul Our’an Ibnu Katsir. “Atas nama Pemerintah Kota Bukittinggi, saya menyampaikan selamat dan rasa bangga atas peresmian pondok tahfidz ini.

Ibnu Asis yang juga seorang mubaligh menjelaskan, Santri dan santriwati disini adalah generasi penerus yang akan membawa cahaya Al Qur’an. Kita semua, orang tua dan masyarakat, memiliki peran penting untuk terus mendorong anak-anak kita dekat dengan Al Qur’an, ungkapnya.

Ibnu Asis menambahkan bahwa Al Qur’an akan menjadi sahabat sekaligus penolong bagi siapa saja yang mempelajarinya dan mengamalkannya.

Pesan Ibnu Asis, sejak usia dini anak-anak harus pandai membaca Al Qur’an dan bisa menghafalkannya, karena otak kanan dan kiri harus seimbang dalam kehidupan.

Lebih lanjut dikatakannya, “Bukittinggi adalah kota perjuangan, Kota yang melahirkan banyak tokoh bangsa. Dengan keberadaan pondok tahfidz ini, kita semakin yakin bahwa generasi Qur’ani akan lahir dari kota ini dan menjadikan Bukittinggi sejajar dengan kota-kota besar lain di Indonesia” jelas Ibnu Asis.

Sementara itu Pembina Yayasan, Buya Muhammad Elvy Syam, menyampaikan, selama tujuh tahun berjalan, program pendidikan di pondok ini berfokus mendidik anak sejak dini untuk dekat dengan Al Qur’an menghafal serta meyakininya sebagai pedoman hidup.

“Alhamdulillah, hari ini kita menyaksikan berdirinya gedung permanen yang menjadi bukti nyata dan doa, dukungan dan kebersamaan seluruh pihak,” ujarnya.

Sedangkan perwakilan Kantor Kementerian Agama Bukittinggi, Zutfabiandri, menyebutkan, keberadaan pesantren ini sebagai wujud upaya mencetak generasi Qur’aini yang berilmu dan berakhlak.

“Pesantren berfungsi bukan hanya untuk pendidikan, tetapi juga dakwah dan pemberdayaan masyarakat Anak-anak yang menimba ilmu di sini. Insyaa Allah akan bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri, jelasnya. (Iwin SB)