Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
HeadlineOpiniSeni & Budaya

Zeynita Gibbons, Perempuan Langit yang ada di Bumi

×

Zeynita Gibbons, Perempuan Langit yang ada di Bumi

Sebarkan artikel ini

Oleh : Sastri Bakry

Buku memoar wartawati senior LKBN ANTARA, Zeynita Gibbons dan penulisnya

“Perempuan langit yang ada di bumi” adalah sebuah metafora yang menggambarkan perempuan Zeynita Gibbons. Metafora ini mungkin bisa berlebihan tetapi bisa juga tidak. Sangat tergantung pada pengalaman batin masing-masing.

Puluhan tahun yang lalu ketika saya bertugas sebagai wartawan di salah satu koran daerah di Padang, banyak yang mengatakan pada saya agar mencontoh Zeynita Gibbons. Seorang jurnalis Indonesia asal Minangkabau yang telah berpengalaman dalam bidang jurnalistik selama bertahun-tahun.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Zeynita memulai karirnya sebagai staf perpustakaan di LKBN Antara namun kemudian ia berkembang menjadi jurnalis yang diperhitungkan.

“Lihat nih, dengan menulis ia bisa keliling dunia, kutipan tulisannya banyak diambil koran-koran,” ujar senior saya waktu itu.

Percakapan itu berkesan bagi saya. Sejak saat itu saya sering mengikuti tulisannya di LKBN Antara maupun di koran kutipannya. Saya bangga karena perempuan bisa keluar negeri, bertugas di London, Inggris meliput berita- berita , laporan kegiatan , kesehatan dan kebudayaan. Ia mempromosikan Indonesia. Saking ingin belajar dari Zeynita, saya ingin ketemu langsung tapi tak pernah bisa terkoneksi. Ketika saya mendapat no whatsappnya bertahun- tahun kemudian saya bahagia sekali. Saya lalu memberanikan diri menyapanya lewat text. Sayang tak bersambut.

Baca Juga:  Wakil Ketua DPRD Sumbar Evi Yandri Mengingatkan, Seni Tradisi Minangkabau Mulai Tergerus Budaya Luar

Lama saya berpikir mungkin karena saya bukan siapa-siapa, makanya tak direspon. Saya merasa seperti langit dan bumi. Ia perempuan langit dan saya perempuan bumi.
Perempuan langit menurut saya perempuan yang susah digapai karena tinggi karirnya.

Beberapa tahun kemudian, pada sebuah acara konser “Tribute to Elly Kasim” yang saya gagas, saya ketemu Zeynita Gibbons.

Ia membeli undangan yang cukup mahal di sebuah hotel bintang empat. Ia bahkan setelah pertemuan itu datang ke rumah saya bersama Nanik Moeis, seorang pegiat literasi.

Kesan saya selama ini langsung berubah. Ia memang seseorang yang memiliki kualitas-kualitas yang luar biasa, seperti kebijaksanaan, keindahan, dan kekuatan. Ia juga adalah wanita yang anggun , elegan dan memiliki kelembutan seperti langit yang luas dan indah, namun meski berkarir tinggi ternyata ia bersikap rendah hati, bertutur kata lembut, yang membuatnya menjadi seseorang yang istimewa dan unik.

Hal itu tentu saja karena ia memiliki jiwa dekat dengan Tuhan, dan memiliki pandangan hidup yang tinggi dan luas seperti langit. Karena ituIah bags saya ia tetap perempuan langit yang berada di bumi.

Baca Juga:  Tiada Henti Memeras Rakyat

Sejak saat itu pertemanan kami menjadi lebih intensif. Beragam peristiwa yang kami lewati, akan menjadi berbuku- buku jika diceritakan.

Di Bandara Heathrow Semua Bermula dan Berakhir

Ketika Zeynita menyodorkan bukunya pada saya untuk diberi pengantar, saya membayangkan judulnya. Saya seolah berada di antara kerumunan penumpang yang berlalu-lalang, di tengah hiruk pikuk bandara yang tak pernah tidur, seorang jurnalis telah menemukan inspirasi untuk mengabadikan kisah-kisahnya.

Di Bandara Heathrow Semua Bermula dan Berakhir‘ bukan hanya sebuah judul buku, melainkan sebuah metafora bagi kehidupan yang penuh dengan perjalanan, pertemuan, dan perpisahan.

Dalam buku ini, Zeynita membawa pembaca dalam sebuah perjalanan yang melintasi waktu dan ruang, dari awal karier jurnalistik hingga momen-momen pribadi yang paling intim. Dengan pena yang tajam dan mata yang jeli, Zeynita menggambarkan kehidupan sebagai sebuah perjalanan yang tak terprediksi, penuh dengan liku-liku dan kejutan.

Melalui kisah-kisahnya, Zeynita menunjukkan bahwa kehidupan adalah sebuah kanvas yang terus-menerus berubah, dengan warna-warna yang berbeda-beda dan garis-garis yang tak terduga. Di tengah-tengah semua itu, Zeynita menemukan makna dan tujuan, seperti sebuah pesawat yang menemukan jalur penerbangannya.

Baca Juga:  DPRD Provinsi Sumatera Barat Tutup Masa Sidang Kedua dan Buka Masa Sidang Ketiga

Buku ini adalah sebuah refleksi dari kehidupan yang kompleks dan dinamis, sebuah pengakuan dari seorang jurnalis yang telah melihat dan mengalami banyak hal. Dengan bahasa yang indah dan kaya metafora, Zeynita mengajak pembaca untuk melihat kehidupan dari perspektif yang baru, untuk menemukan keindahan dalam kekacauan, dan untuk menghayati setiap momen sebagai sebuah kesempatan untuk tumbuh dan berkembang. Saya patut berbangga, karena salah satu tulisan Zeynita mengupas tentang saya, alhamdulillah.

Jadi, mari kita memulai perjalanan ini bersama-sama, dengan membuka halaman pertama dari ‘Di Bandara Heathrow Semua Bermula dan Berakhir’, dan menemukan keajaiban kehidupan yang tersembunyi di setiap kata dan kalimat agar kita bisa mengambil hikmah.

Padang, April 2025

Penulis: Sastrawati/ Ketua SatuPena Sumbar/ Founder Sumbar Talenta Indonesia/ Founder IMLF

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.