Bukittinggi, khazminang.id- Dalam rangka meningkatkan komitmen dan peran aktif Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kelurahan dan Kecamatan, Pemerintah Kota Bukittinggi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) menggelar Rapat Koordinasi TPPS, Selasa (29/7/2025) di Hotel Dymens Kota Bukittinggi.
Rapat ini bertujuan untuk meningkatkan komitmen dan peran aktif TPPS tingkat Kelurahan dan Kecamatan, mengkonsolidasikan peran dan tanggung jawab masing-masing unsur TPPS, serta memperkuat peran Tim Pendamping Keluarga (TPK) di lapangan dalam pelaksanaan pendampingan berbasis data dan kebutuhan keluarga.
Rakor dibuka oleh Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis,S.TP., diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai unsur, termasuk Bapelitbang Kota Bukittinggi, Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi, Bagian Pemerintahan Setda Kota Bukittinggi, Camat se-Kota Bukittinggi, Lurah se-Kota Bukittinggi, Ketua TP PKK Kecamatan se Kota Bukittinggi, Ketua TP PKK Kelurahan se Kota Bukittinggi, dan PKB/PLKB se Kota Bukittinggi.
Rakor ini menghadirkan narasumber yaitu Ketua TPPS Kota Bukittinggi / Wakil Wali Kota Bukittinggi, dengan materi “Pencegahan dan Penurunan Stunting sebagai Prioritas Pembangunan Daerah”, dan Ketua TP PKK Kota Bukittinggi, dengan materi “Peranan TP PKK dalam Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting di Kota Bukittinggi.”
Pada sambutannya, Ibnu Asis mengatakan Pemerintah Kota Bukittinggi ingin upaya percepatan penurunan stunting di daerah ini diperkuat dengan kolaborasi semua potensi yang ada. Kota Bukittinggi mempunyai semua potensi untuk menurunkan stunting secara signifikan, dikarenakan adanya perangkat yang solid, kader yang aktif dan budaya gotong royong yang kuat.
Lebih lanjut dikatakannya, kunci untuk percepatan penurunan stunting itu adalah komitmen, kolaborasi dan konsistensi agar terwujud generasi Bukittinggi yang tumbuh sehat, kuat, cerdas dan berkualitas. Pemerintah Kota Bukittinggi mendorong leading sektor yang tergabung dalam rapat koordinasi ini berbagi pengalaman yang ditemui di lapangan terhadap kendala yang dihadapi untuk mempercepat penurunan stunting, selanjutnya inovasi yang telah dilakukan sebagai bahan pembelajaran bersama.
Ibnu Asis menyampaikan kenyataan sekarang di Kota Bukittinggi bahwa prevalensi stunting tahun 2024 berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) berada pada angka 16,8 persen, hal itu menunjukan penurunan sebesar 3,3 persen dari tahun sebelumnya. Di tahun 2023 prevalensi stunting Kota Bukittinggi adalah 20,1 persen, ucap Ibnu Asis.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TAPI PKK) Kota Bukittinggi Yessi Endriani Ramlan Nurmatias, menjelaskan, pihaknya mengajak seluruh komponen PKK dimulai dari Kelurahan, Kecamatan hingga tingkat Kota berkolaborasi dan bersinergi untuk mendukung pencapaian program percepatan penurunan stunting.
Disebutkan, upaya percepatan penurunan stunting tidak dapat diserahkan sepenuhnya kepada hanya satu instansi atau Organisasi Perangkat Daerah (OPD) serupa halnya Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) melainkan melibatkan lintas sektoral.
Ia ingin edukasi dan literasi tentang stunting ini ditujukan bagi masyarakat di 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), pasangan calon pengantin, ibu hamil, balita, remaja dan stakeholder lainnya.
Kata Yessi Endriani Ramlan Nurmatias, ujung tombak dari gerakan pemberdayaan masyarakat itu tentu PKK. Itu diperkuat dengan regulasi serupa adanya Undang-Undangnya, Peraturan Presidennya. Seluruh tim penggerak PKK harus turun ke masyarakat agar diberikan edukasi dan literasi untuk mencegah stunting dan percepatan penurunan prevalensi stunting,” sebutnya.
Yessi Endriani Ramlan Nurmatias juga akui dirinya sebagai salah seorang Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat yang tergabung di Komisi V sehingga bermitra dengan Dinas Kesehatan, Dinas P3AP2KB, Dinas Sosial, Kesejahteraan Rakyat dan OPD lainnya.
“Kita berharap ke depan di bonus demografi Indonesia Emas, maka kita bisa melahirkan dan mewujudkan generasi gemilang yang akan mengisi kemerdekaan ini. Semua Tim Penggerak PKK kita dapat bekerja dengan hati yang ikhlas dan tulus, dikarenakan di tangan merekalah program dan kebijakan pemerintah itu dapat berjalan dengan baik,” ungkap Yessi Endriani Ramlan Nurmatias.
Sedangkan Kepala DP3APPKB Kota Bukittinggi, Nauli Handayani, menyampaikan, dengan rapat koordinasi ini, diharapkan TPPS Kelurahan dan Kecamatan dapat lebih memahami perannya dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting, terbangun sinergi yang lebih erat antara unsur Pemerintah Daerah, tenaga kesehatan, dan kader di lapangan, serta terlaksana intervensi konvergensi yang lebih tepat sasaran dan berbasis data.
Pada akhirnya, diharapkan terwujud penurunan angka stunting yang signifikan dan berkelanjutan di Kota Bukittinggi. Pemerintah Kota Bukittinggi berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, terutama dalam pencegahan dan penurunan stunting, pungkas Nauli Handayani. (Iwin SB)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.