Padang, Khazminang.id – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Nanda Satria mengapresiasi langkah strategis Dinas Perhubungan (Dishub) daerah itu dalam upaya mengurai kemacetan parah di ruas Padang-Solok, tepatnya di kawasan Sitinjau Lauik.
“Beberapa waktu lalu kami berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Dishub, agar rekayasa lalu lintas di Sitinjau Lauik segera dilakukan,” ujar Nanda Satria, Jumat (12/12/2025).
Untuk itu, pihaknya mengingatkan agar jalur itu tidak ‘chaos’, sehingga walaupun sekitar 2–3 hari sempat macet parah, namun berkat kerja keras Dishub dan semua pihak, kemacetan bisa terurai dan jauh lebih lancar dari sebelumnya.
Menurut Nanda, Sitinjau Lauik merupakan jalur ekstrem yang rawan penumpukan kendaraan, terlebih saat volume lalu lintas meningkat. Karena itu, kebijakan pengalihan jam operasional angkutan barang ke pukul 20.00–06.00 WIB berdasarkan Surat Pengumuman Gubernur dinilai sangat tepat.
“Pengaturan ini krusial untuk mengendalikan arus lalu lintas di Sitinjau Lauik,” katanya.
Selain itu, Dishub juga memperpanjang waktu pengawasan truk hingga pukul 22.00 WIB melalui pos penyekatan, serta menambah personel di Ladang Padi dan Rumah Makan Mintuo di perbatasan Kabupaten Solok.
Penambahan ini, katanya,dilakukan untuk memperkuat pengaturan lalu lintas dan mempercepat respons terhadap kecelakaan maupun kemacetan.
Dishub turut menyiagakan Tim Urai di titik-titik bottleneck serta Tim Urai Mobile untuk mencegah kendaraan mengambil jalur kanan.
Penindakan tegas, jelasnya, juga dilakukan melalui koordinasi dengan Kepolisian, termasuk menggunakan ETLE Handheld.
“TNI juga ikut membantu petugas di lapangan ketika terjadi kemacetan panjang,” kata Nanda.
Selain pengaturan lalu lintas, Dishub berkoordinasi dengan BPJN dan BMCKTR untuk membuka jalur alternatif seperti Lembah Anai dan Maninjau bagi kendaraan roda dua dan roda empat, sehingga beban tidak terpusat di Sitinjau Lauik saja.
Nanda menegaskan pentingnya kedisiplinan masyarakat dalam mendukung upaya pengendalian lalu lintas.
“Pengguna jalan harus mematuhi pengalihan jam operasional truk. Jangan menyalip atau mengambil jalur kanan saat antrean karena itu memperparah kemacetan dan meningkatkan risiko kecelakaan,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan para pengendara untuk memastikan kondisi kendaraan prima saat melintasi kawasan dengan medan ekstrem tersebut.
“Utamakan keselamatan, dan jangan memaksakan perjalanan jika cuaca atau kondisi lalu lintas tidak memungkinkan,” tambahnya.
Nanda berharap, sinergi antara kebijakan pemerintah, penegakan hukum oleh Kepolisian, dan kesadaran masyarakat dapat menjaga kelancaran serta keselamatan di jalur vital Sumatera Barat itu. (*)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.






