Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

UNP Menuju World Class University, Prof. Indrayuda, Ph.D. Berikan Kuliah Umum di APM Universiti Malaya

×

UNP Menuju World Class University, Prof. Indrayuda, Ph.D. Berikan Kuliah Umum di APM Universiti Malaya

Sebarkan artikel ini
Dosen tetap Prodi Pendidikan Sendratasik FBS UNP, Prof. Indrayuda, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D., memberikan kuliah umum di APM Universiti Malaya, Malaysia.

Padang, Khazminang.id-– Prof. Indrayuda, S.Pd.,M.Pd.,Ph.D. dosen tetap Prodi Pndidikan Seni Drama, Tari dan Musik (sendratasik) Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Universitas Negeri Padang (UNP), memberikan kuliah umum di Akademi Pengajian Melayu (APM) Universiti Malaya, Malaysia, pada 11 dan 12 Desember lalu.

Pada kegiatan yang ditaja APM Universiti Malaya tersebut, Prof. Indrayuda, Ph,D. yang merupakan guru besar bidang seni pertunjukan tersebut memberikan kuliah umum yang bertajuk Menelusuri Budaya Nusantara.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Pada kuliah umum ini, Indrayuda sebagai peneliti dan pengamat seni pertunjukan dan budaya diaspora Minangkabau, sengaja memilih topik bahasan mengenai budaya kaum Diaspora di Malaysia, salah satu budaya tersebut adalah seni pertunjukan Randai.

“Kita sama-sama tahu bahwa Indonesia dan Malaysia adalah merupakan bagian dari satu kesatuan Budaya Serumpun dalam kawasan Nusantara,” ujar Indrayuda kepada Khazminang.id di kampus FBS UNP, Selasa (17/12).

Adapun tajuk materi yang dipaparkan Indrayuda dalam kuliah umum tersebut adalah ” Adaptasi dan Eksplorasi Terhadap Randai Sebagai Identitas Baru Seni Persembahan di Malaysia.”

Baca Juga:  Nongkrong Hingga Dini Hari, Satpol PP Tertibkan Muda-mudi

Dijelaskan Indrayuda, pada kesempatan tersebut, dirinya memaparkan, mengenai migrasinya orang Minangkabau mulai dari fase Raja Melewar, Fase Pelarian Perang Padri, dan fase pelarian konflik politik PRRI sampai era Orde Baru.

“Hal ini membentuk suatu wacana identitas Minangkabau yang patut dilestarikan, salah satunya Randai. Dengan banyaknya keturunan Minangkabau yang telah menjadi Bumi Putra, maka identias budaya dirasa perlu, sehingga keberadaan kesenian Randai dianggap penting,” jelasnya.

Ditambahkan Indrayuda, untuk melestarikan Randai bagi diaspora dan menjadi budaya orang Melayu masa kini,  maka Randai perlu beradaptasi dengan lingkungannya yang baru.

“Sehingga memudahkan bagi pertumbuhan dan Perkembangan Randai, secara tidak langsung budaya Minangkabau terus bertapak di Semenanjung Malaya. Pintu gerbangnya saat ini adalah Universiti dan Akademi Seni serta berbagai kumpulan Seni Persembahan,” kata dia.

Dengan adanya proses adaptasi dan eksplorasi, diharapkan Randai akan lebih dekat dengan kultur Melayu Malaysia.

“Realitasnya saat ini Randai berkembang di Malaysia tidak saja lagi dalam komunitas diaspora Minangkabau, tetapi di berbagai Universiti dan akademi Seni seperti ASWARA,” tutupnya.

Baca Juga:  Sehari Bersama Wapres Gibran, Gubernur Mahyeldi Tegaskan Komitmen Dukung Program Nasional

Selain itu, Indrayuda juga memberikan kuliah umum di Akademi Seni ASWARA, Malaysia dengan topik Randai menjadi identitas Seni Persembahan baru masyarakat Melayu Malaysia (*/rel).

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.