Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Sumbar Kaya Energi Baru dan Terbarukan Tapi Pemanfaatannya Belum Maksimal

×

Sumbar Kaya Energi Baru dan Terbarukan Tapi Pemanfaatannya Belum Maksimal

Sebarkan artikel ini

Padang, Khazminang.id – Sungguh luar biasa. Sumatera Barat kaya dengan potensi energi baru dan terbarukan (EBT). Potensi EBT yang berlimpah itu bersumber dari energi panas bumi, air, energi surya, energi angin dan bio energy berupa bio massa dan bio fuel, namun pemanfaatannya masih belum maksimal.

Meski belum maksimal pemanfaatan EBT ini, namun secara nasional pemanfaatan EBT di Sumbar telah mencapai 30,95 persen, jauh melampaui capaian nasional yang baru berada di angka 19 persen. Bahkan untuk pembangkitan listrik, kontribusi EBT di Sumbar sudah mencapai 54 persen dari total keseluruhan.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

“Listrik yang kita nikmati saat ini, sebagian besar bersumber dari EBT atau sekitar 54 persen,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar, Helmi didampingi Kepala Bidang Energi Baru dan Terbarukan (EBT), Erick Kurniawan kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (22/09/2025).

Bila dirinci satu persatu potensi EBT itu, maka yang paling banyak itu potensinya adalah panas bumi (geothermal) sebesar 1691 MW tetapi yang dimanfaatkan baru 5 persen. Berikutnya air dengan potensi 1100 MW sedangkan yang telah dimanfaatkan baru sekitar 33 persen.

Baca Juga:  DPRD Kota Bukittinggi Gelar Rapat Terkait Pegawai Kontrak Dirumahkan

Ada lagi energi matahari (surya) dengan potensi 5898 MW dan yang telah dimanfaatkan baru 1 persen serta potensi energi angin sebesar 438 MW dengan pemanfaatan masih nol. Bio energi yang berupa bio massa dan bio fuel memiliki potensi 923,1 MW dengan yang sudah dimanfaatkan sebesar 8,15 persen.

“Terakhir, EBT dari samudera baik berupa energi gelombang laut yang dapat dimanaafkan di sepanjang 186.500 Km panjang garis pantai Sumbar, sekali belum dimanfaatkan,” terang Helmi.

Apalabila EBT ini dimanfaatkan dengan maksimal maka dapat mendongkrak Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sumbar. Saat ini, kontribusi PDRB dari listrik EBT sangat rendah masih 0,09 persen. Oleh sebab itu perlu didorong pemanfaatan EBT untuk peningkatan PDRB. Salah satu yang dilakukan Pemprov Sumbar adalah dengan mengajukan usulan percepatan kajian panas bumi pada 7 area panas bumi.

Percepatan Pemanfaatan Panas Bumi

Sumbar memiliki 17 titik lokasi potensi energi panas bumi (geothermal) yang tersebar pada beberapa kabupaten/kota. Umumnya potensi energi panas bumi ini memiliki status wilayah terbuka dan wilayah kerja panas bumi (WKP).

Baca Juga:  Antisipasi Kecelakaan Kerja, PMI Sumbar Beri Pembekalan Pertolongan Pertama

Pemanfaatan potensi panas bumi sebagai sumber energi baru baru di Sumbar masih sekitar 5 persen dari potensi panas bumi sebesar sebesar 1691 MW. Artinya potensi geothermal yang belum dimanfaatkan masih sangat besar. Ini merupakan peluang investasi dalam pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan tenaga panas bumi.

Pemprov Sumbar saat ini tengah mengajukan surat usulan percepatan survei pendahuluan untuk mengoptimalkan pemanfataan panas bumi (geothermal). Pihaknya sudah mengidentifikasi potensi pada 7 area, masing-masing area panas bumi Lubuk Sikaping (Pasaman), Pariangan (Tanah Datar), Simisuh (Pasaman), Talamau (Pasaman), Koto Baru Merapi (Tanah Datar, Maninjau (Agam) dan Surian (Solok).

“Tujuh area panas bumi yang diusulkan ini belum ada investornya. Kita akan selesaikan dulu masalah sosialnya dengan menyamakan persepsi segenap pihak termasuk masyarakat di lokasi potensi EBT,” terang Helmi. (devi)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.