Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Serunya Jadi Pengawal Retret Kepala Daerah

×

Serunya Jadi Pengawal Retret Kepala Daerah

Sebarkan artikel ini
YUDI Edmund saat mendampingi Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimi mengikuti retrer kepala daerah di Akmil Magelang. DOK
YUDI Edmund saat mendampingi Wakil Gubernur Sumbar, Vasko Ruseimi mengikuti retrer kepala daerah di Akmil Magelang. DOK

Catatan: YUDI EDMUND

TAK terasa, sekarang sudah di bulan Maret 2025, berarti usai sudah tugas negara di bulan Februari lalu sebagai pengawal pimpinan ikut retret di AKMIL Magelang.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Serunya selama penugasan, di waktu luang kita dapat melakukan perjalanan untuk pengenalan lingkungan dan memperluas cakrawala pandangan seperti kata orang tua tua dahulu, “jauh jalan banyak dilihat, panjang umur banyak yang dirasa”.

Disamping dapat melihat keberadaan AKMIL sebagi kawah candradimuka para warior pejuang bangsa TNI AD kita dapat melakukan pendakian ke Gunung Tidar dan melihat serta memegang paku tanah Jawa yang tertancap di atas Gunung Tidar.

Kunjungan pertama saya adalah kee Monumen Tentara Pelajar sebagai monumen pengingat akan adanya satuan resmi Tentara yang diisi oleh para pelajar di awal-awal kemerdekaan dulu yang berjuang mempertahankan kemerdekaan dari Agresi Belanda.

Lalu kunjungan ke Makam Belanda di Kota Magelang, ada kuburan salah satunya yaitu Mr. Johanes Van desteur (1865 – 1945) yang semasa hidupnya telah mendirikan rumah panti asuhan bagi lebih kurang 6.000 anak terlantar di Pulau Jawa pada masa itu. Hal ini tercatat sebagai tinta emas dalam sejarah Kota Magelang dahulunya.

Baca Juga:  Linda Wardiyanti Anggota DPRD Kota Bukittinggi Dilantik Sebagai Ketua DPC PORPI Kota Bukittinggi Periode 2025-2028

Selanjutnya saya juga dapat mengunjungi Alun-alun Kota Magelang, semacam tanah lapang dimana di tengah-tengahnya terdapat beringin besar dan di sisi timur terdapat patung pangeran Diponegoro. Alun-alun ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai tempat kumpul berolahraga dan santapan kuliner, karena di sisi selatannya terdapat rangkaian para pedagang makanan dan minuman yang tertata rapi dalam satu bangunan los panjang. Tempat ini suasananya hidup geraknya siang dan malam 24 jam.

Di sisi Utara Alun-alun ada bangunan kuno Mosvia, yakni Sekolah Pangreh Praja jaman Belanda dulu dan satu lagi bangunan Belanda yang dijadikan pusat seni warga kota untuk latihan menari dan kegiatan menggambar bagi anak-anak.

Di sisi Barat alun alun terdapat masjid tertua di Kota Magelang dengan arsitektur seperti mesjid Demak atap berundak yang di bangun beratus ratus tahun yang lalu di jaman penyebaran Islam sebelum Belanda masuk ke Indonesia, yaitu Mesjid Agung Kauman Kota Magelang.

Dari Alun-alun kita bisa langsung ke Pecinan di mana ada klenteng warga Cina yang sangat besar dihiasi ornamen keagamaan yang memukau mata. Disampingnya ada jalan yang panjang, di mana di kedua sisi jalan berderet ruko-ruko dari para saudagar Cina dan di ujung jalan baru kita akan bertemu pasar tradisional terbesar di Kota Magelang, yaitu Pasar Rejo Winangun.

Baca Juga:  Rute Terbang Baru, BIM-BUM Hanya Rp677 Ribu

Di Kota Magelang juga terdapat taman hiburan yaitu taman Kyai Langgeng, di sana kita akan di suguhi pemandangan spektakuler dari lanskap suatu lereng yang dihiasi berbagai macam tumbuhan pohon pohon besar, seperti yang terdapat di taman Raya Bogor yang tertata rapi dengan jalan-jalan, jembatan dan aliran air yang memikat pandangan mata.

Tampak juga aviari burung dan kandang hewan seperti kebun binatang mini juga ada kolam renang dan menara tinggi sebagai tempat memandang panorama alam dari ketinggian. Kita juga akan disuguhi pemandangan Gunung Sumbing dan aliran deras sungai besar Kali Progo dimana penulis sempat membasahi tangan dengan aliran air sungai tersebut.

Di Kota Magelang kita juga dapat mengunjungi musium BPK yang di pakai sebagai kantor BPK di awal-awal kemerdekaan, dimana kita akan melihat bangunan arsitektur Belanda yang dijadikan museum dan mobil dinas merk Volvo yang dihibahkan oleh keluarga mendiang, M. Yusup, Jetua BPK jaman dahulu.

Sedangkan untuk Car Free Day terdapat di lapangan Rindam IV Diponegoro sebagai pusat kumpul masyarakat berolahraga pagi di hari libur, yang biasanya akan dikunjungi oleh ribuan nasyarakat Kota Magelang setiap hari Minggu.

Baca Juga:  Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Syaiful Efendi, Lc, M.A., Terima Berbagai Aspirasi Warga Masyarakat

Di Kota Magelang kita akan banyak disuguhi arsitektur peninggalan Belanda jaman dahulu yang sedap di pandang mata dan satu lagi kota ini sangatlah sejuk dimana jauh pun kita berjalan tak akan terasa penat.

Penulis merekomendasikan bagi para pembaca, bahwa Kota Magelang adalah salah satu tujuan wisata keluarga yang pantas untuk dikunjungi. **

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.