Padang, Khazanah — Rektor Universitas Ekasakti (Unes) diwakili Wakil Rektor 1 Dr. Ir. Dewirman Prima Putra, M.Si secara resmi membuka Seminar Inklusi Keuangan Pegadaian Mengajar, Sabtu (11/10/2025) di ruang sidang Rektor Lt.1 Gedung Rektorat Universitas tersebut. Diikuti 115 orang mahasiswa baru Unes tahun akademik 2025/2026 dari Program Studi (Prodi) Ilmu Komunikasi, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) dan dihadiri oleh Dekan, Ketua Prodi dan Dosen dilingkungan Fisipol.
Seminar yang ini mengusung tema āPembangunan berkelanjutan, Pendidikan berkualitas bersama PT. Pegadaian Cabang Tapi Bandarā, menghadirkan narasumber Leni dari PT. Pegadaian yang juga alumni Prodi Akuntansi Fak. Ekonomi Unes dan Pipit, mewakil Kepala Cabang PT. Pegadaian Cabang Tapi Bandar Padang.
Wakil Rektor 1 Unes Dr. Ir. Dewirman Prima Putra, M.Si dalam sambutannya mengatakan, Pegadaian Mengajar ini ada 4 kata kunci yang harus diselaraskan, yaitu pegadaian, pembangunan yang berkelanjutan, pendidikan yang berkualitas dan Fisipol.
āPegadaian adalah meminjam uang dengan memberikan anggunan berupa barang, itu adalah utang,ā kata Warek 1 Dewirman.
Pegadaian ini, lanjut Dewirman ada korelasinya dengan pembangunan berkelanjutan dan pendidikan berkualitas.
āKata gadai ni sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, tahun 1746 Belanda mendirikan Pegadaian dengan status bank yang tujuannya adalah untuk memberikan kredit kepada masyarakat dengan sistim gadai,ā ujarnya
Ia menjelaskan, dulu di tahun l901 secara resmi VOC membentuk unit usaha perdagangan dari penjajahan Belanda dalam bentuk pegadaian yang pertama kali didirikan di Sukabumi, Jawa Barat.
āTahun 1905 secara resmi Belanda membentuk Jawatan-Jawatan Pegadaian, bertujuan untuk menggabungkan semua pegadaian yang dibangun di Indonesia, karena itu lah tanggal 1 April merupakan hari jadinya pegadaian dan sekarang PT Pegadaian merupakan salah satu anak usaha dari Bank Rakyat Indonesia (BRI),ā lanjutnya
Warek 1 Unes menyebut ada 3 pilar dari pembangunan berkelanjutan, pertama adalah pembangunan ekonomi, kedua pembangunan sosial, dan ke tiga harus melestarikan lingkungan hidup.
āPembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi, mungkin diaspekĀ ini pegadaian mempunyai peranan. Sedangkan pembangunan sosial adalah membentuk pendidikan berkualitas, mungkin disini Fisipol mempunyai peranan,ā jelasnya.
Lebih lanjut Warek 1 Dewirman mengatakan, tantangan di masa depan sangat besar, pendidikan berkualitas ituĀ tidak saja memberikan pendidikan pengetahuan, tetapi harus juga membentuk karakter disamping memberikan keterampilan ketrampilan kepada anak didik, dengan adanya pengetahuan, keterampilan dan karakter, maka tantangan digitalisasi itu bisa ditangkal. Dengan demikian pembangunan bekelanjutan akan dapat tercipta kalau pendidikannya berkualitas. Maka disinilah nanti terdapat sinergi antara pegadaian, pembangunan berkelanjutan, pendidikan berkualitas dan Fisipol sebagai institusi pendidikan.
Sementara itu, Dekan Fisipol Unes Drs. Tarma Sartima, M.Si., Ph.D mengharapkan kepada mahasiswa yang mengikuti seminar ini dengan baik-baik.
āSerius dan sungguh-sungguh mendengarkan materi yang diberikan oleh narasumber, setelah itu dibuat laporan tentang materi yang disajikan tersebut,ā kata dekan Fisipol.
Diakhir seminar, PT. Pegadaian memberikan doorprize kepada peserta melalui undian dan Nurpidelis Samaloisa beruntung mendapatkan 1 unit Sepeda, Astuti Zal memperoleh Hp dan Damai Cici Saputri mendapat Smart Watch. (*)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.






