Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
DaerahSabana Minang

Perumda Tuah Sepakat Tanah Datar Lakukan ‘Gerakan Senyap’ Hilirisasi Digital dan Ketahanan Pangan

×

Perumda Tuah Sepakat Tanah Datar Lakukan ‘Gerakan Senyap’ Hilirisasi Digital dan Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini

Batusangkar, Khazminang.id – Sebuah gerakan senyap sedang dijalankan di Kabupaten Tanah Datar oleh Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tuah Sepakat yang membuktikan arah besar pembangunan nasional berjalan sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.

“Kami telah memulai yang namanya hilirisasi digital dan ketahanan pangan. Melalui kolaborasi, inovasi, dan keberanian kami lakukan ini, meski belum sempurna namun dampak program ini cukup dirasakan oleh masyarakat,” ungkap Direktur Perumda Tuah Sepakat Veri Kurniawan, SE, MBA kepada wartawan media ini di Batusangkar, Rabu (04/06)

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Ia menjelaskan, sejak mendapatkan penyertaan modal dari pemerintah daerah pada akhir 2022, Perumda Tuah Sepakat langsung mengaktivasi tiga unit bisnis strategis: Salah satunya melalui TuasMart sebagai bentuk hilirisasi UMKM dan pendistribusian pangan murah dan dijadikan sebagai kendaraan digitalisasi aset dengan melihat potensi wisata dan UMKM Tanah Datar.

“Selanjutnya TuasFood yang menjadi trigger fasilitas ekonomi bagi wisatawan di tanah datar, sekaligus menghadirkan added value  untuk produk pertanian dan peternakan lokal,” tambah Veri Kurniawan.

Ia juga menerangkan, jika semenjak tahun 2023 TuasMart aktif menjalankan program pasar murah keliling nagari sebagai bentuk intervensi harga pangan berbasis kebutuhan masyarakat. Tidak berhenti di distribusi, Tuah Sepakat juga menjalin kemitraan strategis dengan BUMD DKI Jakarta sehingga berhasil mendapatkan pasokan Minyakita dari Food Station. 

“Bahkan, sejumlah produk olahan seperti ayam beku dan pisang frozen sempat mulai diuji di pasar lokal sebagai bagian dari uji coba rantai pasok produk beku Tanah Datar,” katanya.

Baca Juga:  Bupati Tanah Datar dan Agam Sepakat Tutup Pendakian ke Gunung Marapi Secara Permanen

Dalam hal digitalisasi, TuasMedia menjangkau UMKM dari warung makan, kedai kopi, pusat oleh oleh hingga destinasi wisata untuk didokumentasikan secara profesional, lalu dipromosikan melalui kanal medsos @TanahDatarSpot dan @SumbarSpot

Pihaknya juga mendokumentasikan File foto dan video yang diberikan kepada pelaku usaha secara gratis agar mereka bisa melanjutkan promosi secara mandiri. Upaya ini secara perlahan membentuk ekosistem eksistensi digital bagi UMKM Tanah Datar.

Tidak hanya itu, TuasMedia kini juga menjalankan program Nagari Go Online—sebuah inisiatif agar setiap nagari di Tanah Datar terdigitalisasi secara utuh.

Perumda aktif mendatangi kantor-kantor wali nagari, berdialog langsung, dan menawarkan program ini sebagai bentuk kontribusi konkret terhadap pemerintahan nagari. 

Lewat digitalisasi, tukuknya, potensi lokal akan dikenal oleh perantau, wisatawan, dan bahkan investor. Dan lebih dari itu, wali nagari yang terlibat akan meninggalkan legasi positif.

Selama memimpin Perumda Tuah Sepakat, anak muda ini aktif mengunjungi nagari nagari dengan menawarkan digitalisasi dan terbuka untuk dunia.

“Alhamdulillah, beberapa nagari telah menjadi pilot project untuk tahun 2025. Harapannya 75 nagari di Tanah Datar dapat terdigitalisasi secara bertahap. Ini sejalan dengan arahan Wakil Presiden RI dalam hal hilirisasi digital dan penguatan daya saing desa. Tanah Datar perlahan sedang membuktikan bahwa transformasi digital bukan hanya wacana, tetapi langkah nyata yang dilakukan dari nagari ke nagari,” jelasnya.

Baca Juga:  Disdukcapil OPD Paling Inovatif di Padang Panjang

Di saat yang sama, Perumda Tuah Sepakat juga sedang menyiapkan tonggak baru dalam ketahanan pangan dan hilirisasi komoditas lokal. 

Dengan dukungan dari Badan Pangan Nasional pada akhir 2024, Tanah datar melalui Perumda Tuah Sepakat menjadi satu satunya di sumatera barat yang menerima bantuan cold storage dan reefer container sebagai infrastruktur dasar pengolahan dan penyimpanan bahan pangan strategis. 

Mulai 2025, fasilitas ini akan digunakan untuk menyimpan cabai dan komoditas sayur saat panen raya guna menstabilkan harga, serta untuk mengolah buah segar menjadi produk beku bernilai tambah (frozen fruit).

Tanah Datar memiliki lahan subur yang cocok untuk berbagai buah komersial seperti alpukat, sirsak, melon, stawberry dan durian. Perumda mulai mengintervensi sektor ini dengan pendekatan hilirisasi, yakni menciptakan kepastian harga dan pasar bagi petani lokal. 

Strategi ini membuka peluang baru bagi pertanian buah berkualitas yang dapat dipasarkan dalam bentuk segar maupun olahan, menyasar sektor HOREKA di Sumatera Barat, Pekanbaru, dan Jambi.

Untuk memperkuat hilirisasi dari hulu, Perumda kini sedang merancang skema kolaboratif bersama BUMDes dan kelompok tani di nagari sebagai bagian dari pengembangan One Village One Product (OVOP). 

Konsep ini telah berhasil diadopsi di berbagai kota besar di Indonesia dan kini dicoba dikembangkan di Tanah Datar agar masyarakat lokal tidak hanya menjadi penghasil bahan mentah, tetapi juga pelaku aktif dalam rantai nilai. 

Baca Juga:  Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Gelar Sosialisasi Kesehatan di Kabupaten Agam

Perumda sebagai BUMD menyediakan dukungan logistik, infrastruktur, dan jaringan pasar, sementara BUMDes dan masyarakat menjadi produsen dan pengelola produk unggulan nagari.

Seluruh langkah ini dirancang sebagai ekosistem jangka panjang yang tidak bergantung pada figur tertentu. Kami membangun sistem, bukan sekadar proyek. Karena itu, fondasi yang dibentuk hari ini diharapkan bisa dilanjutkan siapa pun pemimpinnya nanti, dengan arah dan semangat yang sama: membangun dari bawah, memberdayakan masyarakat, dan membuka ruang kontribusi bagi anak muda.

Perumda memahami bahwa sebagai perusahaan publik, hasil kerja mereka akan selalu dalam sorotan. Tapi itulah semangatnya—terbuka, akuntabel, dan siap dievaluasi. 

Bagi Tuah Sepakat, kritik bukanlah ancaman, tetapi bagian dari proses untuk menjadi lembaga yang semakin relevan dan bertumbuh.

“Tentu, semua ini belum sepenuhnya matang. Kami sedang membangun, bukan membeli. Yang kami lakukan adalah inovasi yang masih butuh banyak penyempurnaan, banyak dukungan, dan banyak ruang tumbuh. Harapan yang terlalu instan terhadap kesempurnaan justru dapat mematikan keberanian anak muda untuk mengambil inisiatif dan menyelesaikan persoalan dengan cara-cara baru. Maka biarkan proses ini berjalan, agar Tanah Datar punya jalan pulang—bagi petani yang ingin sejahtera, bagi UMKM yang ingin tumbuh, bagi nagari yang ingin dikenal, dan bagi anak-anak muda yang ingin kembali membangun kampung halamannya,” pungkasnya. (Nas)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.