×

Iklan


Pemda di Sumbar Diimbau Mulai Gunakan Aspal Buton untuk Bangun Jalan

01 September 2022 | 16:16:41 WIB Last Updated 2022-09-01T16:16:41+00:00
    Share
iklan
Pemda di Sumbar Diimbau Mulai Gunakan Aspal Buton untuk Bangun Jalan
Ilustrasi aspal buton. IST

Padang, Khazminang.id-- Pemprov Sumbar mengimbau seluruh Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Bina Marga provinsi dan kabupaten/kota se-Sumbar untuk mulai menggunakan aspal buton pada sisa tahun anggaran 2022 dan membuat perencanaan pemakaian aspal buton pada tahun anggaran 2023.

Imbauan itu disampaikan Gubernur Sumbar, Mahyeldi diwakili Asisten Perekokomian dan Pembangunan, Wardarusmen dalam sambutannya saat membuka Workshop Penggunaan Aspal Buton dalam Pembangunan dan Preservasi Jalan di Sumbar, bertempat di Auditorium Gubernuran, Kamis (1/9).

Menurut Wardarusmen, penggunaan aspal buton dalam rangka mendukung program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) dan afirmasi Bangga Buatan Indonesia (BBI) pada seluruh proses pengadaan dan belanja pemerintah, sehingga memberikan nilai tambah bagi perekonomian domestik.

    Terlebih lagi, kata Wardarusmen, penggunaan aspal nasional saat ini masih mengandalkan impor, yang mencapai 83 persen dari total kebutuhan nasional.

    "Ini sungguh ironis, karena Indonesia memiliki cadangan sumber daya aspal alam terbesar di dunia. Seluruh elemen bangsa harus bersatu untuk memaksimalkan sumber daya asli Indonesia, sehingga perekonomian nasional relatih lebih stabil," ujar Wadarusmen.

    "Oleh karena itu atas nama Pemprov Sumbar, kami menyambut baik dan mengapresiasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi yang telah mengkoordinir workshop ini untuk peningkatan pemanfaatan aspal buton di dalam negeri. Aspal mempunyai pengaruh terhadap pembangunan infrastruktur jalan dan transportasi di Sumbar," lanjut Wardarusmen.

    Tujuan diadakannya workshop, menurut Asisten Deputi Industri Pendukung dan Infrastruktur Kemenko Marves, Yudi Prabangkara, di antaranya memberikan pemahaman tentang aspek regulasi dan kepastian hukum kepada pemerintah daerah dalam upaya peningkatan penggunaan dan pemanfaatan aspal buton.

    Selain itu, juga dalam rangka memberikan pemahaman aspek teknis dan ekonomis penggunaan aspal buton, tata cara perhitungan analisa harga satuan pekerjaan (AHSP) dan rencana anggaran biaya (ARB), sekaligus sharing pengalaman penggunaan aspal buton.

    Lebih lanjut mengenai produksi aspal buton, menurut Yudi, mencapai 1,5 juta ton pertahun. Sementara kebutuhan aspal nasional mencapai 1 juta ton pertahun.

    "Pemanfaatan aspal buton masih sangat rendah jika dibandingkan dengan kapasitas produksinya. Di Sumbar sudah ada beberapa kabupaten kota yang menggunakan aspal buton," katanya.

    "Mudah-mudahan melalui workshop ini bisa dicapai pemahaman bersama tentang seluruh aspek mengenai aspal buton, khususnya kesiapan industri dalam penyediaan aspal buton di Sumbar," sambung dia mengakhiri. (Rina Akmal)