Padang – Indonesia itu kaya. Kekayaan alamnya berlimpah. Tak hanya yang terlihat oleh mata di permukaan bumi, seperti rempah-rempah yang menjadi alasan Belanda menjajah Indonesia, tetapi juga kekayaan yang tersimpan di perut bumi. Setiap jengkal tanahnya, dari Sabang sampai ke Merauke, mengandung beragam mineral dan bahan tambang lainnya dengan nilai ekonomi yang tinggi. Ada emas yang berkilau, ada nikel yang berkilat, timah, tembaga hingga batubara yang hangat. Sumber daya mineral ini menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Holding Industri Pertambangan, Mining Industry Indonesia (MIND ID) mendapat amanah sebagai penggerak utama hilirisasi industri pertambangan Indonesia yang berfokus untuk mengubah sumber daya mineral menjadi produk bernilai tambah melalui pembangunan pabrik pengolahan (smelter) serta menjadi pemain kelas dunia yang mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Perusahaan yang kini memiliki nama entitas baru PT. Mineral Industri Indonesia (Persero) yang menaungi 6 perusahaan pertambangan itu, masing-masing PT. Aneka Tambang (Antam) Tbk, PT. Bukit Asam (PTBA), PT. Freeport Indonesia (PTFI), PT. Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), PT. Timah Tbk, PT. Vale Indonesia Tbk, juga berperan dalam pemberdayaan masyarakat, pengembangan ekonomi lokal dan mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV) melalui pengembangan bahan baku baterai.
“MIND ID berperan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional dan siap mendukung pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan pemerintah sebesar 8 persen melalui optimalisasi hilirisasi, investasi, serta pemberdayaan masyarakat,” kata Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin dikutip dari https://finance.detik.com/, edisi 02 September 2025.
Mengejar Pertumbuhan Ekonomi
Hal itu juga dibenarkan oleh Menteri BUMN, Erick Thohir. Menurutnya, opsi terbaik untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen adalah dengan hilirisasi dan industrialisasi. Dan pihaknya mendorong agar hilirisasi dan industrialisasi menjadi blueprint dalam langkah strategis pemerintah ke depan.
Kerja paripurna BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia ini juga mendapatkan apresiasi Menteri BUMN, karena telah menyelesaikan berbagai proyek hilirisasi mineral di Indonesia dan tetap mampu membukukan kinerja perusahaan yang sangat baik.
“Kontribusi MIND ID terus bertumbuh untuk negara, baik melalui pembayaran pajak, PNBP dan dividen. Ini adalah harapan kita bersama terjadinya equilibrium, di mana korporasi sehat dan tugas dari negara tetap bisa dijalankan,” katanya.
Hilirisasi Tarik Investasi dan Buka Lapangan Kerja
Program hilirisasi dan industrialisasi memberikan dampak positif pada peningkatan serapan tenaga kerja lokal. Maka menarik investasi domestik dan juga investasi asing di sektor pertambangan menjadi komitmen MIND ID. Tentu semakin banyak investasi yang masuk maka semakin banyak pula pembangunan yang tentunya membuka lapangan kerja bagi anak bangsa. Tak lupa, MIND ID sekaligus membantu menciptakan lingkungan yang kondusif dan disukai bagi investor melalui pengembangan infrastruktur yang memadai, seperti ketersediaan jalan, pelabuhan, dan fasilitas pengolahan.
Misalnya saja dalam pembangunan proyek Smelter Smelter Tembaga di Manyar di Jawa Timur, manfaatnya tidak hanya bagi ekonomi nasional tapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah dengan tersedianya lapangan pekerjaan bagi warga lokal. Dikutip dari https://humasindonesia.id/, edisi 11 Desember 2024, saat beroperasi secara penuh, diperkirakan menyerap 2.000 tenaga kerja yang terdiri dari 1.200 karyawan kontraktor dan 800 karyawan langsung PT Freeport Indonesia. Sedangkan saat tahap konstruksi, proyek smelter ini mempekerjakan sekitar 2.600 tenaga kerja.
Begitu pula, proyek Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) di Mempawah, Kalimantan Barat, masyarakat setempat dapat mengisi perluang kerja yang tersedia. Sebab SGAR membutuhkan 1.100 karyawan yang terdiri dari tenaga alih daya hingga personel keamanan sebanyak 880 tenaga kerja, serta rencana penambahan 200 karyawan seiring beroperasinya smelter tersebut. Sebelumnya pada tahap konstruksi, proyek SGAR mempekerjakan hingga 3.000 tenaga kerja.
“Tahun 2025, MIND ID melanjutkan pembangunan SGAR Fase II di Mempawah, fasilitas RKEF & HPAL di Halmahera Timur, optimalisasi Precious Metal Refinery, pembangunan PLTG di Gresik, serta peningkatan angkutan batu bara Tanjung Enim–Keramasan,” kata Corporate Secretary MIND ID, Pria Utama.
Integrasi dan Sinergi Antargrup
Untuk menciptakan kinerja unggul yang berkelanjutan, MIND ID berkomitmen untuk memperkuat integrasi dan sinergi antar anggota grup. Investasi yang masuk pada sektor hilirisasi, seperti pembangunan smelter, dapat saling terintegrasi antara fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) yang dimiliki anggota grup MIND ID lainnya. Sebab hilirisasi perlu diperkuat dengan integrasi antar perusahaan tambang.
Smelter Freeport misalnya, bisa diintegrasikan dengan smelter nikel yang dapat menghasilkan produk turunan terutama bahan baku pembuatan baterai untuk kendaraan listrik. Produk-produk turunan nikel bisa menjadi komponen atau bahan baku dari industri yang lain yang saling keterkaitan. Keterkaitan industri dalam satu ekosistem inilah yang akan mengantar Indonesia menjadi negara maju.
Dan suatu kemajuan tentunya, ketika Indonesia sudah mampu memproduksi sendiri aluminium dari bauksit yang berasal dari komoditas mineral dalam negeri yang dihasilkan oleh smelter SGAR di Mempawah. Lalu, PT ANTAM dan Vale Indonesia, konsisten menjalankan hilirisasi nikel di Pomala, Halmahera, dan Sorowako dengan smelter HPAL dan RKEF.
Saat ini, smelter menjadi fasilitas yang wajib ada pada industri tambang. Sebenarnya agak terlambat karena pemerintah RI sudah mewajibkan para pengusaha tambang untuk menyediakan smelter sejak tahun 2012, setelah 3 tahun UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara lahir. Tetapi implementasinya oleh perusahaan tambang mengalami banyak kendala. Pembangunan smelter membutuhkan biaya tinggi, juga disebabkan proses pembebasan lahan yang rumit, pasokan listrik tidak memadai, hingga proses perizinan yang berbelit menyebabkan keterlambatan realisasi pembangunan smelter. Dukungan smelter menjadikan produksi tambang memiliki nilai jual tinggi dengan kualitas yang lebih baik.
Peningkatan Kualitas SDM
Pembangunan smelter ternyata tidak hanya menyerap banyak tenaga kerja lokal tetapi juga terjadi peningkatan kualitas tenaga kerja seiring proses transfer teknologi yang berjalan selama pekerjaan berlangsung. Tentunya kondisi ini memberi peluang kepada tenaga kerja lokal untuk meniti jenjang karir yang lebih baik. Sebagai buktinya, dapat dilihat dari kontribusi tenaga kerja lokal pada operasional dan manajerial yang semakin besar jumlahnya pada berbagai bidang usaha Grup MIND ID.
“Kami selalu memastikan inisiatif strategis yang dijalankan ini memberikan manfaat maksimal bagi Indonesia, termasuk dalam hal penyerapan dan peningkatan kualitas tenaga kerja lokal,” kata Sekretaris Perusahaan MIND ID kala itu, Heri Yusuf.
Pembangunan smelter juga memberikan manfaat besar bagi produk tambang yang dihasilkan dengan meningkatkan nilai tambahnya melalui proses pengolahan biji mentah menjadi produk setengah jadi. Jika produk setengah jadi ini diekspor maka nilai jualnya menjadi naik. Dari sini keuntungan lebih diperoleh negara yang nilainya sangat jauh berbeda bila dibandingkan ekspor biji mentah.
Kontribusi MIND ID
Pada akhirnya, kontribusi pada penerimaan negara juga terus meningkat dari sisi pajak, dividen dan penerimaan negara bukan pajak lainnya, seiring peningkatan produksi, serta nilai tambah dari produk turunan yang dihasilkan. Kontribusi tersebut merupakan hasil kolaborasi proses bisnis dari hulu hingga hilir di seluruh 6 perusahaan anggota MIND ID dalam upaya memperkuat perekonomian nasional serta menciptakan ketahanan ekonomi.
Prestasi kerja MIND ID yang sangat membanggakan itu, berbuah manis dengan perolehan penghargaan Excellence in Strategic Mining Consolidation dalam ajang BUMN Awards 2025 yang diselenggarakan oleh Investortrust.id, Kamis (31/7/2025).
Menurut CEO Investortrust.id, Primus Dorimulu, penghargaan yang diberikan itu merupakan apresiasi pihaknya terhadap peran strategis MIND ID sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
“Sebagai BUMN, MIND ID terus menorehkan kinerja unggul, melakukan inovasi, digitalisasi bisnis, serta memperkuat komitmen terhadap keberlanjutan melalui penerapan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance),” ujarnya. (devi)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.






