Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Mengangkat Ekowisata Berbasis Budaya: Mahasiswa dan Dosen PNP Perkenalkan Saruaso Ecolodge ke Dunia

×

Mengangkat Ekowisata Berbasis Budaya: Mahasiswa dan Dosen PNP Perkenalkan Saruaso Ecolodge ke Dunia

Sebarkan artikel ini
Gambar 1 : Dosen dan Mahasiswa Menikmati Suasana Alam Desa Saruaso, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat

Tanah Datar, Sumatera Barat, Khazanah – Di tengah bentang alam yang hijau dan asri, diapit sawah dan perbukitan yang membingkai Desa Saruaso, berdiri sebuah penginapan alami yang sarat filosofi — Saruaso Ecolodge. Lebih dari sekadar tempat menginap, ecolodge ini menjadi simbol harmoni antara manusia, budaya, dan alam.

Melalui program pengabdian masyarakat yang digagas oleh dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP), pesona Saruaso Ecolodge kini mulai diperkenalkan ke publik lebih luas, bahkan hingga mancanegara.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Menjawab Tantangan Wisata Berkelanjutan

Pariwisata merupakan sektor strategis yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Namun, tanpa pengelolaan yang tepat, pariwisata juga dapat menjadi beban bagi lingkungan dan budaya lokal. Oleh karena itu, diperlukan model wisata yang bukan hanya menguntungkan secara ekonomi, namun juga menjaga keberlanjutan ekologi dan memberdayakan masyarakat sekitar.

Gambar 2. Lukisan Alam dari jendela penginapan Saruaso Ecolodge

Di sinilah konsep ecolodge menjadi relevan. Ecolodge adalah akomodasi wisata yang dikelola dengan prinsip keberlanjutan. Tak hanya sekadar tempat tinggal sementara, namun juga ruang edukasi, konservasi, dan interaksi budaya.

Baca Juga:  Gunakan Antrean Online Mobile JKN, Peserta BPJS Kesehatan Tak Perlu Antre Berobat

Saruaso Ecolodge: Oase Wisata Edukatif di Tanah Datar

Terletak di jantung budaya Minangkabau, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat menyimpan potensi luar biasa: keindahan alam, adat istiadat yang lestari, serta peninggalan sejarah Pagaruyung yang megah. Saruaso Ecolodge hadir sebagai pelengkap narasi itu — penginapan yang dibangun dengan kesadaran ekologis dan lokalitas.

Melalui pengabdian masyarakat bertajuk “Making Profile Feature Video of Saruaso Ecolodge in Tanah Datar Regency”, tim dari Jurusan Bahasa Inggris PNP melakukan produksi video profil, penyusunan buku panduan wisata bilingual, serta pelatihan promosi digital kepada mitra lokal.

Proyek ini didesain untuk memperkenalkan Saruaso Ecolodge ke khalayak lebih luas, sekaligus menjadi bentuk nyata kontribusi akademisi dalam pengembangan destinasi berbasis ekowisata.

“Kami ingin wisatawan tidak hanya datang, melihat, lalu pergi. Tapi mengalami, menyelami, dan mencintai setiap sisi alam dan budaya yang ditawarkan Saruaso,” ungkap ketua tim pengabdian, Hasbi, S.S., M.Ed.M.

Kolaborasi Akademik dan Komunitas

Kegiatan ini tidak hanya melibatkan dosen jurusan Bahasa Inggris di antaranya  Yohannes Telaumbanua, Sabriandi Erdian, Titin Ritmi, tapi juga melibatkan mahasiswa yaitu Pramudito Rivaldi.

Baca Juga:  BRI Melalui Rumah BUMN Padang Panjang Gelar Pelatihan Pembukuan dan Laporan Keuangan UMKM

Program ini tidak hanya memperkuat kapasitas branding dan promosi destinasi, tetapi juga menjadi ruang aktualisasi keterampilan mahasiswa, khususnya dalam bidang penyiaran dan produksi konten berbahasa Inggris. Mulai dari pengambilan gambar, penulisan naskah, hingga penyuntingan video, semua dilakukan dengan pendekatan profesional dan kontekstual.

Capaian awal mencakup storyboard video, konten media sosial, dan buku panduan bertema “Saruaso Ecolodge: Where the Journey Heals the Earth and the Soul”, sebagai simbol bahwa setiap perjalanan ke Saruaso bukan hanya menyegarkan jiwa, tapi juga mendukung bumi yang lestari.

Menyemai Harapan untuk Masa Depan

Kendala seperti cuaca, keterbatasan talent, dan akses infrastruktur tidak menjadi halangan berarti. Tim mampu menyiasatinya dengan pendekatan kreatif — menggunakan footage alami dan mengutamakan narasi visual yang kuat.

Kini, setelah separuh jalan terlaksana, mitra dan masyarakat sekitar mulai melihat dampak positif dari program ini. Konten yang telah dihasilkan menjadi alat promosi potensial, baik untuk menarik wisatawan maupun investor lokal.

“Kami bersyukur, program ini menjadi titik awal bagi pengembangan wisata edukatif dan berkelanjutan di Tanah Datar. Saruaso Ecolodge bukan hanya destinasi, tapi pesan bagi dunia bahwa wisata bisa menyatu dengan alam dan budaya,” tambah Hasbi.

Baca Juga:  Universitas Abdurrab Gelar Doa Bersama dan Syukuran atas Akreditasi Unggul Fakultas Kedokteran

Epilog

Saruaso Ecolodge bukan hanya tentang penginapan. Ia adalah narasi tentang pelestarian, pemberdayaan, dan pengharapan. Dan melalui tangan mahasiswa dan dosen yang peduli, narasi itu kini mulai bergema ke penjuru lebih luas. (*)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.