Lebih lanjut dikatakannya, Kunjungan Komisi 2 DPRD Kota Bukittinggi juga dihadiri Anggota Komisi 3 DPRD Neni Anita, Kepala Bagian Pengawasan dan Penganggaran, pelaksana humas protokol dan staf sekretariat DPRD Kota Bukittinggi serta tim Wartawan Parlemen Bukittinggi (WPB) DPRD.
Rombongan Komisi 2 disambut Kepala dinas kesehatan, Linda Faroza beserta Sekretaris dinas dan jajaran, Kepala Puskesmas plus Mandiangin, Drg.Rika Puspita serta jajaran, ucapnya.
Sementara itu Ketua Komisi 2 DPRD Kota Bukittinggi, Amrizal, menyampaikan kunjungan Komisi 2 untuk melihat kondisi yang dihadapi Puskesmas Plus Mandiangin, termasuk anggaran dan pelayanan.
“Kita ingin tahu persoalan apa yang jadi skala prioritas. Untuk dana APBD di Puskesmas Plus Mandiangin, hanya untuk gaji kontrak dan outsourcing. Karena itu, kami mencoba menggali informasi tentang keadaan Puskesmas Plus Mandiangin ini,” kata Amrizal diamini Wakil Ketua DPRD Kota Bukittinggi Zulhamdi Nova Candra IB.
Sedangkan, Anggota Komisi 2 DPRD lainnya Dewi Anggraini, Apt.Linda Wardiyanti, Elfianis dan Andi Putra, menyoroti pelayanan di Puskesmas Plus Mandiangin sudah tergolong baik, tapi fasilitas kurang memadai dan aksesnya sangat ekstrem atau susah.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Puskesmas Plus Mandiangin drg.Rika Puspita menyampaikan sejumlah hal-hal paling penting dan persoalan dihadapi, yaitu di puskesmas kami antara lain membutuhkan kursi untuk poli gigi, kebutuhan air bersih di Puskesmas Pembantu (Pustu) di Pabidikan dimana Pustu tersebut butuh tampungan air dan sekarang tidak memiliki air.
Kemudian, dengan tingkat kunjungan masyarakat/pasien yang tinggi untuk berobat. Maka akses jalan menuju Puskesmas Plus Mandiangin yang menjadi prioritas, dan juga biaya rutin puskesmas, karena biaya rutin itu mencakup untuk pembelian sabun, tisu, listrik dan air, ujar Rika di hadapan Komisi 2 DPRD dan wartawan Parlemen Bukittinggi.
Kondisi Puskesmas Pembantu (Pustu) di Pabidikan dan Kuriman, yang cukup memprihatinkan. Seperti diketahui, Puskesmas Plus Mandiangin, memiliki tiga Pustu yakni Pustu Pabidikan, Pustu Kuriman dan Pustu Pintu Kabun. Lalu, satu buah Poskeskel di Puhun Tembok yang menumpang di Pos Pemuda. Puskesmas Plus Mandiangin memiliki wilayah kerja yakni Kelurahan Puhun Tembok dan Puhun Pintu Kabun.
Lebih lanjut disampaikan Rika, “Kondisi Puskesmas kita saat ini tidak kondusif, atap sudah ada yang terbongkar termasuk loteng, kemudian masalah jalan di depan Puskesmas, dimana puskesmas tidak bisa mengeluarkan anggaran untuk perbaikan jalan.
Sedangkan status tanah juga dipinjam ke masyarakat untuk membuat jalan pintas. Namun, tidak jadi dibeli tahun ini karena tidak ada biayanya. Akses jalan pintas juga belum signifikan. Sumber dana Puskesmas Plus Mandiangin dari APBD, BOK dan JKN. APBD kita tahun 2025 sebanyak Rp199 juta lebih,” ungkap drg. Rika. (Iwin SB)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.