Syaiful Efendi, berharap untuk pembinaan atlet tenis meja dimulai dari usia dini, karena anak-anak yang masih dalam usia dini akan lebih cepat mereka menerima arahan pelatih dan secara fisik usia mereka masih bisa berkembang dan masih sangat mungkin kita bina. Pembinaan bakat talenta, skil dan lainnya, memang kita harapkan dari anak-anak usia dini.
Dan juga kita berharap PTMSI Kota Bukittinggi berpartisipasi dalam pembangunan olahraga kedepannya dan tentunya harapan kita dengan pembinaan-pembinaan ini bisa menyalurkan bakat dan talenta anak-anak kita yang ada di Kota Bukittinggi, disamping tentunya menyalurkan untuk sesuatu yang positif bakat mereka, kedepannya mereka akan menjadi atlet yang berprestasi menyumbangkan medali untuk Kota Bukittinggi.
Tenis meja merupakan olahraga prestasi, ada terbangun sinergi terbaik antara PTMSI Kota Bukittinggi dengan Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi. Kalau seandainya pengelolaan pembinaan olahraga tenis meja kita bagus, ini juga akan ada efeknya kepada sektor-sektor yang lain, kita mengadakan event-event dan event kita ini yang ditunggu-tunggu oleh masyarakat olahraga tenis meja di Sumatera Barat maupun luar Sumatera Barat.
Jadi kalau orang datang ke Kota Bukittinggi mengikuti event pertandingan, maka ini yang dinamakan Multiplier effect, mempengaruhi tempat penginapan, rumah makan dan restoran, pusat-pusat perbelanjaan dan pusat oleh-oleh. Ini tentu juga akan mendapatkan dampak positif daripada event-event yang kita selenggarakan, harapan kita kedepan seperti inilah, ucap Syaiful Efendi.
Sedangkan Ketua Umum PTMSI Kota Bukittinggi, Ibnu Asis yang juga sebagai Wakil Wali Kota Bukittinggi diwakili Nofiar Arif, menjelaskan, PTMSI Kota Bukittinggi menyusun program atlet gemilang untuk masa depan, yaitu mengirim 2 anak remaja atlet tenis meja Kota Bukittinggi mulai tanggal 1 Februari 2024 untuk mengikuti training center (tc) berjalan di Jakarta.
Kedua anak remaja itu adalah, Faidil yang sudah menamatkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA) dan kini melanjutkan kuliah di Politeknik UNP Kota Padang, sedangkan Zaki masih duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP) kelas 2.
Planning mengirim anak-anak atlet tenis meja ke Jakarta adalah untuk meningkatkan kemampuan anak tersebut, agar nantinya dapat lebih berprestasi mewakili Kota Bukittinggi di tingkat regional, Nasional maupun Internasional di bawah panji bendera PTMSI Kota Bukittinggi.
Selain itu, Nofiar Arif menyampaikan terkait tersendatnya bantuan dana pokok-pokok pikiran (pokir) yang mempengaruhi untuk sarana dan prasarana atlet latihan secara intensif, seperti tempat latihan, meja dan perlengkapannya yang kini masih terkendala.
Maka dari itu mengharapkan adanya bantuan dana dari dana perubahan untuk biaya latihan atlet menghadapi Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumatera Barat dan juga mengadakan acara event-event pertandingan tenis meja di Kota Bukittinggi.
Diakuinya, dari sebanyak 30 atlet anak usia dini yang mengikuti latihan banyak yang mundur dikarenakan tidak dapat membayar iuran untuk pelatih, jadi kini hanya tinggal 6 orang atlet saja yang masih mengikuti latihan tenis meja, pungkasnya. (*)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.