Padang, Khazminang.id – Wakil Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, M. Iqra Chissa Putra menegaskan, pembangunan ulang Jembatan Kalawi di Jalan Koto Panjang, Kelurahan Limau Manis, Kecamatan Pauh, Kota Padang sangat mendesak disegerakan, mengingat fungsinya yang strategis bagi warga sekitar.
“Untuk merevitalisasi jembatan ini dibutuhkan anggaran sekitar Rp15 miliar,” ujar Iqra Chissa saat meninjau langsung kondisi jembatan tersebut baru-baru ini.
Dikatakan, melihat keterbatasan APBD provinsi dan kota, jumlah itu memang cukup besar. Karena itu, pihaknya akan mengupayakan agar pembangunan jembatan ini bisa dibiayai melalui APBN.
Menurut Iqra yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kota Padang ini, kondisi jembatan Kalawi itu kini kondisinya terlihat semakin memprihatinkan dan hampir seluruh lantai jembatan yang terbuat dari plat besi tersebut sudah banyak yang terlepas, sehingga membahayakan pengguna jalan yang melintas di jembatan tersebut.
Pasalnya, jembatan yang berlokasi di RW 7 Kelurahan Limau Manis ini merupakan akses vital bagi masyarakat. Selain sebagai jalur alternatif menuju kampus Universitas Andalas (Unand) dan pusat kota, jembatan juga digunakan untuk distribusi hasil pertanian, akses ke rumah sakit, serta jalur penghubung antara Kenagarian Pauh dengan Limau Manis.
“Kita berharap pembangunan ulang jembatan ini bisa direalisasikan pada 2026 atau 2027,” harapnya.
Karena menurutnya, Jembatan tersebut sangat dibutuhkan masyarakat, terutama untuk mengangkut hasil pertanian. Selain itu, kondisi jembatan yang hanya dapat dilalui satu kendaraan roda empat membuat kawasan itu kerap macet pada jam-jam sibuk pagi dan sore.
“Jembatan itu juga menjadi bagian akses utama menuju kampus Unand dan rumah sakit Unand,” katanya lagi.
Dikatakan, jembatan yang merupakan peninggalan zaman penjajahan Belanda tersebut pernah dihantam galodo dan mengalami kerusakan parah, namun mengingat biaya perbaikan yang cukup besar, yang bisa dilakukan pemerintah kota saat itu hanya sebatas penggantian lantai saja.
“Masalahnya, lantai jembatan terbuat dari besi, sehingga licin dan berpotensi membuat masyarakat jatuh saat berkendara. Ini juga menjadi keluhan utama warga,” paparnya.
Untuk itu, ia bertekad akan terus memperjuangkan aspirasi masyarakat Pauh dan sekitarnya, termasuk di Batu Busuk yang hingga kini masih sangat membutuhkan banyak perbaikan infrastruktur.
Apalagi, sejak beberapa bulan terakhir kondisinya makin parah ditambah kendaraan bermuatan berat yang sering melintas, padahal jembatan ini hanya mampu menahan beban maksimal dua ton.
“Kami berharap segera ada perbaikan, karena jembatan ini sangat penting bagi aktivitas masyarakat,” ungkap salah seorang warga setempat. (*)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.