Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

IKA FISIP Unand Desak Pemerintah Usut Tuntas Kematian Affan dan Reformasi Total Aparat Keamanan

×

IKA FISIP Unand Desak Pemerintah Usut Tuntas Kematian Affan dan Reformasi Total Aparat Keamanan

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi demo mahasiswa.

Padang, Khazminang.id — Situasi sosial dan kemanusiaan yang kian memanas di tanah air sejak beberapa hari belakangan ini, mengundang keprihatinan mendalam dari berbagai kalangan, termasuk Ikatan Kekerabatan Antropologi (IKA) – FISIP Universitas Andalas (Unand).

Kematian tragis seorang driver ojek online, Affan Kurniawan yang dipicu oleh tindakan represif aparat kepolisian, serta bentrokan yang meluas di berbagai daerah, adalah indikasi nyata merosotnya rasa keadilan dan kemanusiaan anak bangsa ini.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

“Akar masalah peristiwa ini bukanlah insiden yang berdiri sendiri, melainkan puncak dari akumulasi ketidakpuasan, keresahan, dan hilangnya kepercayaan publik terhadap negara, terutama perilaku para elit politik yang arogan, mementingkan diri sendiri dan golongan, sehingga menyakiti hati rakyat,” kata Ketua IKA FISIP Unand, Yefri Heriani didampingi Sekretaris, Firdaus dan Departemen Kebijalan Program, Nanang Farid dalam siaran pers yang diterima media, Sabtu (30/08/2025).

Begitu juga dengan Kepolisian RI, lanjutnya. Sudah terlalu sering kita menyaksikan nyawa anak bangsa melayang akibat tindakan aparat yang melampaui batas kewenangan. Tragedi Kanjuruhan yang masih menyisakan duka mendalam sepertinya tidak cukup menjadi pelajaran.

Baca Juga:  Kasdam l/Bukit Barisan Kunjungi Lokasi TMMD ke-123 Kodim 0304/Agam di Nagari Balingka

Hari-hari belakangan, kekerasan terus dipertontonkan aparat dalam mengamankan unjuk rasa. Kekerasan ini menunjukkan kegagalan aparat dalam menjalankan tugasnya secara profesional, adil, dan humanis.

“Tindakan represif ini, ditambah dengan tidak pekanya para elit yang sering melontarkan pernyataan-pernyataan kosong dan anti rakyat telah mengikis habis kesabaran rakyat,” kata aktivitas perempuan ini.

Kesenjangan sosial yang semakin melebar antara para elit yang sibuk memikirkan kantong pribadi dengan rakyat yang berjuang untuk bertahan hidup, menjadi pemicu utama kemarahan publik. Hal ini akan mengancam stabilitas sosial dan dapat menjebol sendi-sendi persatuan bangsa.

Tuntutan dan Desakan Terhadap Pemerintah

Melihat kondisi yang mendesak ini, Ikatan Kekerabatan Antropologi (IKA) FISIP Unand mendesak :

  • Pengusutan tuntas dan transparan. Menuntut penyelidikan yang menyeluruh dan transparan atas kematian Sdr. Affan Kurniawan dan seluruh korban masyarakat sipil, mahasiswa, dan lainnya dalam bentrokan unjuk rasa. Pelaku kekerasan, tanpa terkecuali, harus diadili secara tegas dan setimpal untuk menegakkan keadilan.
  • Reformasi total aparat keamanan. Mendesak Pemerintah untuk segera melakukan evaluasi dan reformasi total terhadap prosedur operasional aparat keamanan dalam menghadapi massa aksi. Tindakan represif yang tidak proporsional harus dihentikan dan diganti dengan pendekatan yang humanis dan dialogis.
  • Aksi nyata untuk kesejahteraan rakyat. Kepada Presiden Prabowo Subianto, kami mendesak agar segera mengambil langkah konkret dan tegas. Ganti para pembantu Anda yang tidak memiliki empati dan komitmen nyata dalam menjalankan amanah rakyat. Sudah saatnya janji-janji kesejahteraan diterjemahkan menjadi aksi nyata, bukan sekadar retorika politik. Kegagalan untuk bertindak tegas akan membuat rakyat berkesimpulan bahwa pemerintahan saat ini tidak serius dan berpihak pada segelintir elit saja.
Baca Juga:  BRI RO Bukittinggi Pastikan Kenyamanan Transaksi dengan BRImo

DPR Harus berpihak pada rakyat

Yefri yang merupakan mantan Kepala Ombudsman Sumbar ini, meminta seluruh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar menunjukkan sikap empati terhadap kondisi kebangsaan dan penderitaan rakyat. Jangan bersikap anti kritik atas suara rakyat yang disampaikan melalui aksi demonstrasi dan berbagai kanal lainnya.

DPR mesti melakukan upaya-upaya konstitusional untuk merespon berbagai masalah rakyat, agar kesejahteraan yang menjadi cita-cita kemerdekaan benar-benar dirasakan rakyat. Bukan hanya dirasakan segelintir elit yang dengan pongah memakmurkan diri sendiri dan kelompok. Sudah saatnya wakil rakyat benar-benar mewakili kepentingan rakyat, bukan diri sendiri dan golongan.

“Pernyataan sikap ini kami sampaikan sebagai bentuk tanggung jawab moral dan intelektual kami sebagai alumni Antropologi, FISIP Universitas Andalas Padang. Kami menolak untuk tinggal diam melihat ketidakadilan yang merusak pondasi kebangsaan kita,” tegasnya. (devi/rel)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.