Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Ibnu Asis Wawako Bukittinggi Apresiasi Film Warisan Pertabalan Raja Negeri Sembilan Malaysia

×

Ibnu Asis Wawako Bukittinggi Apresiasi Film Warisan Pertabalan Raja Negeri Sembilan Malaysia

Sebarkan artikel ini
Ibnu Asis Wawako Bukittinggi diapit sutradara Malaysia dan Indonesia
Bukittinggi, Khazminang.id– Wakil Wali Kota Bukittinggi, Ibnu Asis,S.TP ramah tamah bersama Dr.Anwardi Jamil seorang Sejarawan & Sutradara Film dari Negara Malaysia dan Muhammad Arief Malinmudo sutradara muda dari Indonesia kelahiran Kota Bukittinggi Indonesia, serta Co-Producer Film Warisan Pertabalan Raja Negeri Sembilan, Senin (24/2/2025) di Rumah makan Benteng Family Kota Bukittinggi. Turut serta hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Staf Ahli Wali Kota dan Kepala Dinas Pariwisata.

Dijelaskan Ibnu Asis, Sabtu (1/3/2025) melalui aplikasi WhatsApp, ramah tamah kekeluargaan dari dua negara serumpun melayu yang tergabung dalam dunia seni film, membahas tentang pembuatan film dokumenter sejarah budaya dan Kekerabatan Negeri Sembilan dan Minangkabau Sumatera Barat.

Sebuah film dokumenter yang lahir atas kesadaran upaya pelestarian sejarah dan kekerabatan Negeri Sembilan Malaysia dengan Kerajaan Minangkabau Sumatera Barat.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Film ini melakukan riset dan produksi di dua negara serumpun Malaysia dan Indonesia yang didukung oleh Perbadanan Kemajuan Filem Nasional (Finas) Malaysia, ucap Ibnu Asis.

Baca Juga:  Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bukittinggi Gerak Cepat Mengevaluasi Pekerjaan Pemerintahan Daerah

Sementara itu, Dr.Anwardi Sejarawan & Sutradara Film dari Negara Malaysia, mengucapkan rasa terima kasih yang teramat dalam atas undangan temu ramah dan makan bersama Wakil Wali Kota Bukittinggi, Bapak Ibnu Asis. Di akhir perjumpaan, sebuah cenderahati berupa tshirt film Warisan diberikan oleh Dr.Anwardi kepada Bapak Ibnu Asis Wakil Wali Kota Bukittinggi.

Sedangkan Arief Malinmudo mengungkapkan, selain kerjasama dan kolaborasi film antar dua negara yang sudah dilakukan lewat film “Perjalanan Pertama”, dan film dokumenter yang sekarang ini, ke depan semakin banyak kemungkinan jalinan kerjasama kedua negara serumpun yang bisa ditingkatkan, ucapnya.

Kata Arief Malinmudo, khususnya Kota Bukittinggi (Indonesia) dan Seremban (Negeri Sembilan Malaysia) sudah pernah menjalin kerjasama Sister City sejak tahun 1986, dengan program pertukaran pelajar sebagai awal dan bisa kembangkan di bidang lainnya seperti budaya, distribusi UMKM dan peningkatan pada sumber daya manusia antara kedua kota, ungkap Arief Malinmudo.

Diketahui, Muhammad Arief atau yang lebih dikenal dengan Arief Malinmudo (lahir 28 September 1990) adalah seorang sutradara dan penulis naskah asal Indonesia. Nama belakang Malinmudo adalah gelar adat Minangkabau yang disandangkan kepadanya setelah menikah. Arief Malinmudo mulai dikenal lewat film panjang pertamanya, Surau dan Silek.

Baca Juga:  Antisipasi Potensi Gangguan Keamanan, UNP Kuliah Daring 1-4 September

Arief Malinmudo menghabiskan masa kecilnya hingga sekolah menengah atas di Kota Bukittinggi. Setelah menamatkan kuliah tingkat sarjana di Program Studi Televisi dan Film Institut Seni Indonesia Padang Panjang, kemudian Arief Malinmudo memulai karier di industri sebagai sutradara iklan. Tahun 2014 Arief melanjutkan studi magister Penciptaan Film di Pascasarjana Institut Seni Indonesia Surakarta di Solo.

Hasil karya film Arief Malinmudo yang banyak dikenal, yaitu tahun 2013 dengan judul “Hari Ini Pasti Menang”, tahun 2017 dengan judul “Surau dan Silek”, tahun 2018, dengan judul “Liam dan Laila”, tahun 2021 dengan judul “Perjalanan Pertama”. (*)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.