Padang – Sebanyak 119 peserta dari berbagai kalangan menghadiri seminar nasional yang digelar Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Sumbar sekaligus pelaksanaan Musyawarah Cabang MSI Sumbar, di Rocky Hotel Plaza Padang, pada Senin (25/8/2025).
Di antara peserta adalah Dinas Kebudayaan dan Kepustakaan, akademisi sejarah dari Unand, UNP dan UIN, sampai organisasi sejarah sendiri, terutama MSI Sumbar dan komisariat se-Sumbar, kalangan profesional termasuk hadir Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI)Sumbar, Drs H.M Khudri, M.Pd dan Aliansi Jurnalis Independen (Aji) Sumbar, organisasi dan mahasiswa sejarah yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa (Hima) Sejarah Unand, UNP dan UIN.
“Seminar kali ini kita memilih tema “Tantangan dan Harapan Penulisan Sejarah Nasional Indonesia”. Untuk itu kita menghadirkan narasumber yang ahli di bidang nya,” kata Ketua OC, Johan Septian Putra M.Hum.
Masing-masing narasumber yaitu Dr. Dahnil Muhammad Mahmud Chaniago, Dr. Wannofri Samry, M.Hum dan Agus Hermanto dari Subdit Kesejarahan Kementrian Kebudayaan RI dengan moderator Dr Sudarman.
Ketua MSI Sumbar, Wannofri Samri dalam sambutannya mengatakan, seminar ini sekaitan dengan kegiatan penulisan sejarah Indonesia yang sedang dilaksanakan oleh Kementrian Kebudayaan Kebudayaan RI melalui Direktorat Sejarah dan Permuseuman Kemenbud RI.
“Kita mensupport kegiatan penulisan Sejarah Indonesia Baru ini. Agar penulisannya berhasil maksimal maka kita memberikan masukan untuk kesempurnaan penulisan tersebut,” kata Wannofri yang telah memimpin MSI Cabang Sumbar dua periode ini
MSI kata Wannofri, memahami berkenaan dengan banyaknya perdebatan tentang materi penulisan sejarah baru yang diselenggarakan oleh Kementerian Kebudayaan RI. Jadi MSI bersikap menunggu.
“MSI Sumbar menunggu hasil penulisan itu dan kita siap memberikan masukan dan kritikan,” katanya.
Seminar itu dibuka oleh Direktur Sejarah dan Permuseuman Kementerian Kebudayaan RI Prof Dr. Agus Mulyana M.Hum yang diwakili oleh Kasubdit Kesejarahan dan Permuseuman Kemenbud RI, Dr. Agus Hermanto.
“Kegiatan ini strategis dan penting sekali, sebab sekarang sedang berlangsung penulisan ulang sejarah Indonesia,” kata Agus Hermanto.
Agus berharap, dengan seminar ini bisa memperkuat memori kesejarahan kita sebagai bangsa sekaligus membantu keberhasilan penulisan ulang sejarah Indonesia yang lebih komprehensif.
“Melalui seminar ini, kita memantapkan pemahaman bahwa penulisan sejarah Indonesia penting sekali untuk pelestarian sejarah,” ujar Agus.
Agus juga mengatakan, membangun ekosistem kesejarahan itu penting dan urgen dalam aktivasi pelestarian sejarah. Agus mengatakan secara detail akan dipaparkan pemikirannya tentang ekosistem kesejarahan ini pada sesi paparan setelah ini.
“Ekosistem kesejarahan ini intinya adalah terpeliharanya pengembangan, pembinaan, perlindungan dan pemanfaatan kesejarahan,” terangnya.
Mengingat adanya organisasi kesejarahan seperti MSI dan MGMP Sejarah, maka Kementrian Kebudayaan RI mendukung sepenuhnya organisasi kesejarahan ini.
“MSI Sumbar menggelar seminar ini melalui forum yang dihadiri oleh sejarawan dan peminat sejarah di ruang ini. Saya minta untuk dapat memberikan masukan dalam penulisan kesejarahan tersebut,” katanya. (rel/humas)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.