Pariaman – Malang benar nasib Fitri. Bekas kandang puyuh menjadi tempat tinggalnya bersama sang anak yang berusia 5 tahun. Setelah berpisah dengan sang suami, Fitri mengalami berbagai cobaan hidup. Bahkan kepulangannya ke rumah orangtuanya, tidak diterima. Fitri diusir.
Kisah pilu Fitri sampai ke telinga orang kedua di Pemprov Sumbar. Wakil Gubernur Vasko Ruseimy, peduli dengan nasibnya dan mendatangi Fitri yang tinggal di Desa Kampung Gadang, Padusunan, Kota Pariaman. Kandang puyuh yang ditempatinya jauh dari kata layak.
Bekas kandang puyuh itu kondisinya sangat memprihatinkan, dengan penerangan yang minim dan struktur bangunan yang tidak layak huni. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama ini, Fitri dan anaknya hanya mengandalkan bantuan dari tetangga sekitar.
“Kondisi tempat tinggal Ibu Fitri sangat memprihatinkan. Sebagai seorang ibu, dia berjuang sendiri membesarkan anaknya dengan keterbatasan yang ada. Kami tidak bisa membiarkan mereka terus hidup dalam kondisi seperti ini,” ungkap Vasko Ruseimy saat mengunjungi kediaman Fitri, Senin (17/3/2025).
Dalam kunjungannya, Vasko Ruseimy yang didampingi istrinya, Dianita Maulin, langsung mengambil tindakan konkret. Wagub Sumbar itu mengalokasikan dana sebesar Rp25 juta untuk renovasi rumah Fitri.
Bantuan tersebut tidak hanya berupa uang tunai, tetapi juga mencakup bahan-bahan bangunan yang akan disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumbar dan Kota Pariaman. Bantuan bedah rumah diharapkan dapat memberikan perubahan nyata dalam kehidupan Fitri dan anaknya.
“Saya tidak bisa membiarkan kondisi ini berlanjut. Kami akan membantu bersama Baznas agar Ibu Fitri dan anaknya bisa tinggal di tempat yang lebih nyaman dan aman,” tegas Vasko dengan penuh kepedulian.
Proses renovasi akan melibatkan tenaga kerja terorganisir yang dikelola oleh Baznas, untuk memastikan tempat tinggal Fitri dan anaknya berubah menjadi rumah yang layak huni.
Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah dalam memastikan kesejahteraan seluruh warga, termasuk mereka yang berada dalam kondisi ekonomi sulit. Kunjungan Wagub Sumbar ke rumah Fitri tidak hanya sekadar seremonial. Vasko Ruseimy mendengarkan langsung perjuangan hidup yang dialami Fitri.
“Bantuan ini merupakan bentuk kepedulian dan tanggung jawab kita bersama sebagai pemimpin untuk memastikan setiap warga mendapatkan tempat tinggal yang layak dan aman,” kata Vasko Ruseimy.
Dengan memiliki tempat tinggal yang layak, mereka tidak lagi harus khawatir tentang keamanan dan kenyamanan tempat berteduh. Selain itu, bantuan ini juga memberi harapan baru bagi Fitri untuk melanjutkan perjuangannya membesarkan anak dengan kondisi yang lebih baik.
Upaya ini menjadi contoh konkret kepedulian pemerintah terhadap nasib warganya yang kurang beruntung. Di tengah berbagai masalah sosial dan ekonomi yang dihadapi masyarakat, kehadiran pemimpin yang responsif dan empatik menjadi sangat penting untuk memberikan solusi nyata, bukan sekadar janji.
“Sebagai seorang pemimpin, empati dan tindakan nyata adalah kunci dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Kita tidak bisa hanya bicara, tapi harus bertindak cepat,” ujar Vasko Ruseimy.
Kolaborasi antara pemerintah daerah dan Baznas dalam kasus ini juga menunjukkan pentingnya sinergi berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan sosial. Dengan adanya koordinasi yang baik, bantuan dapat disalurkan dengan tepat sasaran dan memberikan dampak maksimal bagi penerimanya.
Kisah Fitri dan bantuan yang diberikan oleh Wagub Sumbar menjadi pengingat bahwa di balik angka-angka statistik kemiskinan, terdapat wajah-wajah nyata dengan perjuangan hidup yang memerlukan perhatian dan bantuan konkret.
Setiap individu memiliki hak untuk hidup layak, dan menjadi tanggung jawab bersama, terutama pemerintah, untuk memastikan hal tersebut terwujud.
“Dengan adanya bantuan ini, diharapkan Ibu Fitri dan anaknya dapat merasakan kehidupan yang lebih baik dan jauh dari kekhawatiran akan tempat tinggal yang tidak aman,” tuturnya. (red)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.