Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Dinas ESDM Sumbar Akan Tuntaskan 14.533 KK yang Belum Nikmati Listrik Melalui APBD dan Dana Pokir

×

Dinas ESDM Sumbar Akan Tuntaskan 14.533 KK yang Belum Nikmati Listrik Melalui APBD dan Dana Pokir

Sebarkan artikel ini

Padang, Khazminang.id – Rasio elektrifikasi di Sumbar sudah mencapai 99,9 persen. Artinya masih ada sekitar 0,1 persen lagi masyarakat yang belum menikmati penerangan listrik yang bersumber dari PLN. Mereka umumnya kategori rumah tangga miskin yang bermukim di daerah pelosok dan jauh dari jaringan induk.

Dari data sementara Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar tahun 2025, terdapat 14.533 Kepala keluarga (KK) yang belum menikmati listrik dengan rincian Agam 1.412 KK, Dharmasraya 355 KK, Mentawai 4.037 KK, Padang Pariaman 126 KK, Pasaman Barat 683 KK, Solok 3.343 KK, Solok Selatan 4.138 KK, Kota Pariaman 33 KK, Sawahlunto 274 KK dan Kota Solok 132 KK.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Tahun ini, lanjut Helmi, sebanyak 523 rumah tangga miskin di Padang, Mentawai, Pesisir Selatan dan Agam telah menikmati penerangan listrik tenaga surya (PLTS).

“Kita targetkan rasio elektrifikasi bisa tercapai 100 persen dengan mengupayakan daerah-daerah yang belum teraliri listrik ini secara bertahap melalui intervensi APBD maupun anggaran pokir anggota dewan,” kata Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar, Helmi didampingi Kepala Bidang EBT, Erick Kurniawan kepada wartawan di ruang kerjanya.

Baca Juga:  DPRD dan Pemko Bukittinggi Serta Forkopimda Sambut Resmi Kepulangan Jamaah Haji Kota Bukittinggi 1446 H/2025 M

Bagi wilayah yang tak terjangkau jaringan PLN maka untuk mewujudkan keadilan energi bagi mereka, Pemprov Sumbar mengupayakan melalui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) atau Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan anggaran APBD Sumbar.

Potensi energi air itu sangat banyak dan berlimpah mencapai 1100 MW sedangkan yang telah dimanfaatkan baru sekitar 33 persen. Begitu pula dengan energi matahari (surya) potensinya 5898 MW dan yang telah dimanfaatkan baru 1 persen.

“Karena keterbatasan anggaran, tahun ini belum bisa kita alokasikan untuk pembangunan pembangkit ini,” jelas Helmi.

Untuk mencapai rasio elektrifikasi 100 persen khusus di Kabupaten Mentawai, Pemprov Sumbar telah mengupayakan melalui program Mentawai Terang. Secara bertahap penggunaan PLTD akan dikurangi dan diganti dengan pembangkit menggunakan EBT, seperti pembangunan PLTS serta bantuan listri gratis bagi masyarakat tak mampu.

Selain itu, PLN juga turut mendukung program ini, tambah Erick Kurniawan. PLN akan membantu pemasangan listrik bagi keluarga tidak mampu yang berada di area yang sudah terjangkau jaringan listrik, namun terkendala biaya pemasangan.

Baca Juga:  Perbaikan Jembatan Simpang Ganting Payo Batas Tanah Datar Rampung 100 Persen

“Ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk memastikan semua masyarakat di Sumatera Barat dapat menikmati akses listrik,” katanya.

Di sisi lain, untuk mendukung pasokan energi konvensional, Sumatera Barat siap mendukung operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sijantang dan PLTU Teluk Sirih. Namun PLN telah bersiap untuk transisi dari energi fosil yang digunakan PLTU Sijantang dan PLTU Teluk Sirih hari ini ke energi bersih. Target nasional, PLTU Sijantang akan pensiun pada 2030 sebagai tanda pergeseran fokus ke EBT.

Listrik untuk Ketahanan Pangan

Untuk ketahanan pangan, Dinas ESDM Sumbar ikut andil dengan membangun PLTS agar pompa irigasi dapat digerakkan untuk mengairi areal persawahan warga. Sebab kebanyakan sawah warga merupakan sawah tadah hujan. Kebutuhan air sawah dipasok dengan pompa yang digerakkan dengan energy yang dihasilkan dari kincir air tradisional.

Namun sebagian besar kincir air ini sudah rusak karena lapuk dimakan usia, sementara tidak ada pekerja yang memiliki keahlian membuat kincir air. Jika tidak segera diintervensi, maka sawah masyarakat tidak akan mendapat pasokan air.

Baca Juga:  Danrem 032 Wirabraja Pimpin TSR Sumbar Kunjungi Masjid Al-Hanif Kodim 0304/Agam

“Dalam hal ini, kita ikut berperan dengan membangun pompa menggunakan PLTS masing-masing di Talawi, Padang Ganting dan VII Koto Talago di Limapuluh Kota,” terang Helmi.

Salah satunya seperti yang dikeluhkan Polda Sumbar saat pertemuan dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beberapa waktu lalu di Gubernuran Sumbar. Petani di Tanjung Barulak (Tanah Datar) membutuhkan pompa untuk mengairi sawah tadah hujan yang luasnya sekitar 800 hektar.

“Pemprov sudah menyurati Kementerian ESDM untuk membantu petani Tanjung Barulak ini, dan Kementerian Pertanian juga tengah mengupayakannya,” kata Helmi. (devi)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.