Dewi Anggraini Menginginkan Setiap Kegiatan Ada Menghasilkan Output Untuk Pendapatan Kehidupan

Dewi Anggraini sosok seorang ibu yang jenius, lugas dalam berbicara di depan publik, humoris, familiar dengan warga masyarakat, sehingga kegiatan reses perorangan ini penuh dengan rasa kekeluargaan satu sama lainnya.

Pada saat reses, tampak Dewi Anggraini anggun dan sederhana dengan penampilan memakai baju warna hijau, rendah hati, luwes, mudah bergaul, dan bisa menyesuaikan diri dengan mudah dalam pergaulan termasuk dengan wartawan, ini sangat luar biasa sekali, membuat warga masyarakat yang mengikuti acara reses tertegun dan tidak beranjak dari tempat duduk sampai akhir acara.

Pada kegiatan reses ini, warga masyarakat peserta reses menyampaikan aspirasi-aspirasinya, diantaranya, minta diadakan pelatihan-pelatihan kewirausahaan untuk anak-anak muda yang telah tamat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan tidak bisa melanjutkan kuliahnya, setelah diadakan pelatihan yang ibu Dewi adakan nantinya, anak-anak tersebut bisa mandiri untuk kehidupannya dan juga bisa membantu orangtuanya, pinta bu Leni.

Kemudian warga masyarakat lainnya dari Pincuran Gaung menyampaikan masalah penerangan lampu jalan yang kini tidak lagi bercahaya sinar lampunya atau mati total, hal ini sudah disampaikan kepada pak Lurah, jawabannya nanti akan disampaikan ke dinas PU, tapi kenyataannya sampai kini tidak juga terealisasi. Masalahnya kemungkinan bola lampunya yang mati, sedangkan tiang lampu masih berdiri. Dan juga masalah jalan setapak di depan MDTA yang sangat membahayakan dikarenakan jalan tersebut jika dipijak dikuatirkan akan ambruk kebawah.

Dijelaskan Dewi Anggraini kepada wartawan usai acara kegiatan reses, bahwa kegiatan reses Masa Sidang II Tahun 2024/2025 terlaksana sesuai dengan keinginan atau rencana sendiri.

Saya memilih kegiatan reses sendiri atau perorangan karena ingin bersentuhan bertatap muka langsung dengan warga masyarakat Daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan Guguk Panjang agar bisa secara langsung mendengarkan dan menyampaikan penjelasan aspirasi yang keinginan dari warga masyarakat Dapil Kecamatan Guguk Panjang. Dan tentunya semua aspirasi warga masyarakat yang disampaikan menjadi catatan untuk pembahasan nantinya, ucapnya.

Terkait usulan dari warga masyarakat bahwasannya mereka meminta diadakan pelatihan-pelatihan program keahlian, beberapa tahun yang lalu ada beberapa Anggota Dewan yang melaksanakan pelatihan, Cuma mungkin belum maksimal output yang dihasilkan dari pelatihan tersebut.

Kata Dewi Anggraini, dalam hal pelatihan untuk generasi muda, harus dilandasi niat untuk benar-benar mengikuti pelatihan dengan serius, mempunyai skill dan serius bertekad untuk sukses masa depan.

Untuk peserta pelatihan akan di verifikasi oleh tim koordinator, ini saya lakukan untuk mengantisipasi yang benar-benar membutuhkan dan mencegah jangan terjadi peserta yang sudah mengikuti pelatihan pada sebelumnya.

Dalam pelatihan tersebut yang diharapkan ada menghasilkan outputnya dari peserta yang bisa berkesinambungan untuk kelayakan pendapatan perekonomian masyarakat dan jangan putus atau tidak digunakan lagi ilmu yang didapat selama waktu mengikuti pelatihan, ini berarti tidak ada lagi kesinambungan untuk kehidupannya.

Harapan saya kedepan semoga nanti dengan adanya wacana dari Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias untuk membentuk 1000 startup sampai tahun 2030 bisa terlaksana dengan baik, sehingga bisa menghasilkan pemuda pemudi generasi muda lahir entrepreneur atau pengusaha-pengusaha muda Kota Bukittinggi. mereka nantinya bisa menghasilkan uang untuk mensejahterakan perekonomian keluarga mereka.

Dan untuk ibu-ibu rumah tangga yang disampaikan peserta reses, tentang pelatihan menjahit dan pelatihan kuliner, agar mereka bisa membantu perekonomian khususnya untuk rumah tangga sendiri. Mengenai bantuan dana pokok-pokok pikiran (pokir) untuk tahun 2026 memang ada untuk program pelatihan.

Selain pelatihan-pelatihan, warga masyarakat peserta reses menyampaikan masalah air bersih, jalan lingkung dan lainnya, pungkas Dewi Anggraini politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP). (Iwin SB)