Oleh : Devi Diany
Luar biasa. Kata itu pantas disematkan pada Nagari Guguak Kuranji Hilir yang memiliki banyak potensi wisata unggulan. Betapa tidak. Nagari yang berada di Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatera Barat ini, sebagian wilayahnya berada di tepian Samudera Hindia, yaitu Pantai Paingan.
Jamaknya daerah pantai, tentu saja wisatanya sangat menakjubkan, seperti menyaksikan mentari tenggelam di ufuk barat. Momen ini sangat dinanti oleh para penikmat suasana pantai di kala senja menyapa. Tak mengherankan, jika setiap petang ramai warga yang bermain di pantai. Mereka tak hanya warga setempat tetapi juga datang dari daerah lainnya yang menikmati indahnya matahari tenggelam.
Ada pula wisata perbukitan, namanya Tampaik Paingan dengan Kebun Ide Organik seluas 7.500 M2. Sesuai namanya, aneka tanaman yang ada di sini ditanam tidak menggunakan bahan kimia, atau semuanya menggunakan bahan-bahan organik, seperti pupuk organik, pestisida organik dan lainnya. Sudah tentu sangat menyehatkan jika dikonsumsi.
“Kebun Ide Organik itu kita bagi menjadi 3 zona, dan pada Zona 1 kita jadikan sebagai kebun bunga matahari yang menjadi ikon nagari kami. Lokasi ini juga menjadi salah satu lokasi swafoto yang menarik,” kata Perwakilan Badan Usaha Milik Nagari (Bumnag) Paingan Maju Bersama, H. Ali Akbar saat berbincang-bincang, kemarin.
Sedangkan Zona 2 ditanami aneka tanaman hortikultura berupa sayur-sayuran. Zona 2 ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, karena warga tak perlu membeli sayur, tomat, cabe dan lainnya. Sebab, semuanya ada di Kebun Ide Organik. Lalu, pada Zona 3 adalah kawasan tanaman keras, seperti pokat, mangga, jeruk dan lainnya.
Tidak sulit bagi bagi wisatawan yang ingin berkunjung menikmati wisata pantai dan Kebun Ide Organik. Nagari dengan ikon bunga matahari ini jaraknya sekitar 24 KM dari ibukota Kabupaten Padang Pariaman dan 78 KM dari ibu kota provinsi, Kota Padang. Nagari berpenduduk 4.521 jiwa ini, memiliki luas wilayah 124 hektare dan terdiri dari 6 korong, masing-masing Korong Padang Jambu Bukit Jariang, Korong Gumali Bukit Jariang, Korong Kampung Pisang, Korong Pasar Paingan, Korong Sarang Alang dan Korong Sigurung.
“Kita menyambut antusias setiap wisatawan yang datang berkunjung. Dari pantauan kita di Pokdarwis, setidaknya 400-500 orang datang ke Nagari Guguak Kuranji Hilir untuk berwisata setiap bulan,” terang H. Ali Akbar yang juga Ketua Pokdarwis Paingan ini.
Para wisatawan tersebut, lanjutnya, datang dari berbagai daerah di tanah air, seperti dari Batam, Pekanbaru, Dumai, Bengkulu, Jambi, Banjarmasin, Pontianak, Jakarta, juga dari negeri jiran Malaysia. Tak terkecuali tentunya wisawatan dari berbagai kabupaten/kota di Sumbar.
Dikatakan dengan kondisi geografis daerahnya yang lebih dominan dataran tinggi dibanding kawasan pantai, maka sebagian besar masyarakat Nagari Bunga Matahari ini memiliki mata pencaharian sebagai petani atau sekitar 70 persen. Mereka mengolah sawah, berladang jagung juga beternak sapi, kerbau dan ayam. Sekitar 30 persen lagi, warganya berprofesi sebagai nelayan dan pedagang.
“Sekitar 70 persen warga Nagari Guguak Kuranji Hilir adalah petani, mereka mengolah sawah, berladang jagung juga beternak. Sekitar 30 persen lagi sebagai nelayan dan pedagang,” terang H. Ali Akbar yang akrab disapa Pak Haji ini.
40 Besar Desa BRILian 2021 Batch 2
Nagari Bunga Matahari ini pernah mengikuti lomba Desa BRILian dan masuk dalam 40 Besar Desa BRILian 2021 Batch 2 dari 420 desa peserta dari seluruh Indonesia. Desa BRILian merupakan program BRI dalam pemberdayaan desa yang tujuannya untuk menghasilkan role model dalam pengembangan desa melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
“BRI mulai melirik kami pada awal tahun 2021. Dan Alhamdulillah, kita masuk 40 Besar Desa BRILian 2021 Batch 2 dari 420 desa peserta dari seluruh Indonesia,” terang Pak Haji.
Atas prestasi tersebut, tambah Pak Haji, Nagari Guguak Kuranji Hilir mendapat hadiah pembinaan berupa uang tunai dari BRI. Selanjutnya, BRI juga membantu ekonomi warga dengan menyalurkan bantuan 200 batang bibit durian. Berikutnya secara berturut-turut pada Oktober dan November 2022, tim dari BRI berkunjung ke Nagari Guguak Kuranji Hilir, memberikan edukasi dan literasi keuangan bagi warga.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran BRI yang konsisten dalam pendampingan dan pemberdayaan masyarakat di nagari kami. Dan kami bertekad akan mengembangkan pariwisata di daerah kami ini,” kata alumni Fakultas Ekonomi Unand ini.
Ke depan, putra daerah Nagari Guguak Kuranji Hilir yang konsens sebagai penggerak pariwisata ini, bertekad untuk mengembangkan wisata keluarga dan edukasi berbasis industri. Targetnya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat setempat dari sektor pariwisata ini. Salah satunya dengan mengembangkan budidaya bunga matahari untuk ditanam oleh masyarakat disamping tanaman lain. Pada akhirnya, berkembang menjadi industri camilan kuaci.
“Target kita menjadi produsen bunga matahari untuk bahan baku camilan kuaci. Selain itu, juga memproduksi minyak bunga matahari yang berguna sebagai bahan pembuat kosmetik. Kita juga berharap dukungan dari BRI untuk pengembangan UMKM,” katanya.
Saat ini, sudah dicoba skala kecil mengolah bunga matahari. Misalnya saja untuk mengeluarkan butiran bunga matahari dari bongkolnya masih dilakukan secara sederhana dan manual. Sedangkan pasarnya terbuka lebar, sebab sudah dijajaki peluang bisnisnya.
“Para wisatawan tentu bisa menikmati bermain di kebun bunga matahari serta melihat dari dekat proses memipil butiran bunga matahari ini,” katanya.
Selain itu, Nagari Guguak Kuranji Hilir juga menawarkan wisata edukasi ikan koi. Warga pemilik kolam ikan mendapat bantuan bibit gratis dari investor. Mereka melakukan bidudaya ikan koi hingga tiba masa panen sekitar 1-2 bulan. Investor yang memberikan bibit gratis langsung membeli ikan koi yang siap panen dengan harga Rp 1.000 per ekor kepada masyarakat yang melakukan budidaya.
“Budidaya ikan koi ini sudah dimulai sejak 2021 dengan sistem plasma. Jadi sudah panen berkali-kali dan hasilnya sudah dinikmati warga. Proses budidaya ikan koi ini juga menjadi bagian dari destinasi yang kita tawarkan,” ujar Pak Haji.
Dari begitu banyak potensi wisata yang dikembangkan, seperti kebun bunga matahari, budidaya ikan koi, serta membuat guci dari limbah permainan kartu koa/ceki/remi, tak dipungkiri mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat. Belum lagi kelompok UMKM yang menekuni usaha kuliner untuk memenuhi kebutuhan para wisatawan.
Jadi Role Model
Regional CEO BRI Padang, Moh. Harsono mengatakan, desa BRILian merupakan program pemberdayaan desa atau nagari di Sumatera Barat. Tujuannya agar nagari tersebut menjadi role model dalam pengembangan desa, melalui implementasi praktik kepemimpinan desa yang unggul.
Kepala dan perangkat desa/nagari, direktur BUMDes/BUMNag dan kepala unit usahanya, perwakilan Badan Permusyawaratan Desa/Nagari/tokoh masyarakat, perwakilan kelompok usaha (klaster) dan/atau Ibu-ibu PKK dan pelaku usaha muda (millennial desa/nagari, karang taruna, dan sejenisnya) adalah sasaran dari pelaksanaan program Desa BRILian.
Melalui program ini, dilakukan peningkatan kapabilitas pengelolaan desa/nagari untuk memajukan desa dan BUMDes/BUMNag. Selain itu, desa/nagari dapat mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya secara berkesinambungan.
“Selain itu, desa/nagari dapat memanfaatkan layanan keuangan perbankan khususnya BRI dan pengetahuan terkait penyusunan laporan keuangan, serta desa/nagari dapat memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan desa baik dalam aktivitas maupun pengelolaan keuangan desa,” jelas Moh. Harsono.
Bagi desa/nagari yang mengikuti program ini akan mendapatkan manfaat di antaranya :
- Kapabilitas manajemen desa meningkat
- Pendampingan secara langsung bagi desa terpilih
- Pelatihan online gratis untuk memajukan desa
- Berkesempatan mendapatkan hadiah hingga jutaan rupiah
- Berkesempatan menjadi pemenang di acara Nugraha Karya Desa Brilian
“Nugraha Karya Desa Brilian merupakan acara puncak kompetisi dan apresiasi tahunan yang diselenggarakan oleh Bank BRI bagi desa-desa BRILian terbaik di seluruh Indonesia,” ujar Moh. Harsono.
Moh. Harsono juga menyebut, bagi desa/nagari yang tertarik mengikuti program ini, bisa mendaftar ke Mantri BRI yang nantinya akan diusulkan oleh BRI Unit wilayah Supervisi. (**)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.