Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Demi Menolong Warga, Bidan Desa di Pasaman Basah Kuyup Seberangi Sungai

×

Demi Menolong Warga, Bidan Desa di Pasaman Basah Kuyup Seberangi Sungai

Sebarkan artikel ini

Duo Koto, Khazminang.id – Perjuangan seorang bidan bernama Dona Lubis (46) dari Pasaman, Sumatera Barat, viral di media sosial usai videonya diunggah akun Instagram @info.minang.

Dalam tayangan tersebut, Dona tampak bertaruh nyawa menyeberangi Sungai Batang Pasaman yang berarus deras demi mengobati pasien TBC di Kejorongan Sinuangon, Nagari Cubadak Barat, Kecamatan Duo Koto.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Aksi heroik Dona menuai pujian ribuan warganet dan menjadi sorotan banyak pihak. Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub Sumbar), Vasko Rusemy, pun turut mengomentari video tersebut.

“Salut dengan perjuangan ibu bidan. Kita butuh banyak orang seperti ibu yang bekerja dan mengabdi sepenuh hati,” tulis Vasko di kolom komentar seraya meminta kontak Dona sebagaimana dinukil pada Senin (4/8/2025) malam.

Video tersebut membuka mata publik tentang kondisi pelayanan kesehatan di pelosok daerah yang sangat sulit. Dona harus melintasi sungai karena jembatan penghubung ke kampung itu terputus sejak Jumat (1/8/2025).

“Terpaksa turun ke badan sungai, baju basah kuyup kering di jalan,” ungkap Dona.

Baca Juga:  Wagub Vasco Lepas Tim PPSI ke FORNAS di Lombok, Silek Tradisional Didorong Masuk Sekolah

Warganet pun ramai mendukung agar bidan tersebut mendapat apresiasi dari pemerintah. Banyak yang berharap pengabdian tulus Dona bisa menjadi inspirasi bagi tenaga kesehatan lain di Indonesia yang juga menghadapi berbagai tantangan.

Dona mengungkapkan, Kejorongan Sinuangon dan Kejorongan Batang Kundur memang termasuk daerah pedalaman terluar Kecamatan Dua Koto. Meski berat, ia menegaskan pengabdian tenaga kesehatan harus tetap sampai ke rumah pasien demi menyelamatkan nyawa.

Setelah viral di media sosial, Dona menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan yang mengalir dari berbagai pihak.

“Semoga jadi perhatian bersama agar pelayanan kesehatan lebih baik,” ujarnya.

Kondisi terputusnya jembatan penghubung sepanjang 15 meter itu berdampak luas bagi warga. Sekitar 150 kepala keluarga kini terisolasi, harga bahan pokok melonjak hingga 150 persen, dan ongkos ojek naik dari Rp100 ribu menjadi Rp250 ribu per orang.

Pemerintah Nagari (Pemnag) Cubadak Barat bersama Pemkab Pasaman tengah berupaya membangun jembatan darurat. Namun bagi banyak orang, viralnya perjuangan Dona menjadi pengingat pentingnya dukungan nyata bagi para tenaga kesehatan yang berjuang di garis depan, meski di tengah keterbatasan sarana dan medan berat. (devi/rel)

Baca Juga:  Akhirnya PWI Sumbar Kantongi Izin Pemanfaatan Lahan untuk Kantor

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.