Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Data Sementara di Padang, 8 Meninggal Dunia dan 17.220 Warga Mengungsi

×

Data Sementara di Padang, 8 Meninggal Dunia dan 17.220 Warga Mengungsi

Sebarkan artikel ini

Padang, Khazminang.id – Data sementara akibat bencana banjir dan longsor di Kota Padang tercatat 8 orang meninggal dunia. Selain itu, sebanyak 31.845 warga terdampak banjir dan 17.220 orang di antaranya terpaksa mengungsi.

“Ada delapan warga kita yang dinyatakan meninggal dunia akibat bencana hidrometeorologi. Seluruh korban sudah kita evakuasi,” ujar Kalaksa BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton, Jumat malam (28/11/2025).

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Warga tersebut meninggal dunia karena hanyut terbawa arus sungai yang meluap. Seluruh korban berasal dari Kecamatan Koto Tangah, masing-masing 6 orang di Lubuk Minturun, 1 warga Ikur Koto dan 1 lagi warga Pasie Nan Tigo.

Selain itu, akibat bencana ini, sebanyak 31.845 warga terdampak banjir. Kecamatan terbesar yang terdampak yakni Kecamatan Koto Tangah 21.488 jiwa disusul Kecamatan Padang Utara sebanyak 4.898 jiwa.

“Sementara warga yang mengungsi sebanyak 17.220 jiwa,” jelas Kalaksa BPBD Padang.

Data Pusdalops BPBD Padang juga mencatat, sebanyak 156 unit rumah rusak di Kota Padang. Lokasi terbanyak mengalami kerusakan yakni di Kecamatan Pauh sebanyak 80 unit rumah.

Baca Juga:  Dihadapan Mentan RI, Gubernur: Sumbar Surplus Komoditas Padi, Cabai dan Bawang Merah pada 2024

“Kerusakan beragam, ada yang rusak berat, sedang maupun rusak ringan,” tutur Hendri Zulviton.

Fasilitas Umum Rusak Berat

Bencana banjir dan longsor yang melanda daerah itu pada Jumat (28/11/2025) dinihari, juga menyebabkan kerusakan pasa sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, rumah ibadah dan jalan serta jembatan.

Menurut Hendri Zulvitin, hingga kini pihaknya masih menginventarisir kerugian yang dialami. Data sementara, ada 3 unit bangunan SD yang mengalami rusak berat.

Selain itu, 5 unit jembatan juga mengalami rusak berat, masing-masing jembatan di Kuranji, Pauh, dan di Koto Tangah. Bahkan di Kuranji, 1 unit jembatan hanyut diseret banjir.

“Lima jembatan rusak itu merupakan akses warga sehari-hari,” terang Kalaksa.

Tidak itu saja. Jalan juga mengalami kerusakan cukup berarti. BPBD mencatat, tiga ruas jalan rusak berat. Di Pauh, jalan sepanjang 60 meter putus total.

Satu musala juga ikut rusak akibat bencana banjir. Musala di Lambung Bukit, Pauh, rusak berat pada Kamis lalu.

“Lahan pertanian di Kapalo Koto, Pauh, termasuk ikut terdampak, ada dua lahan milik warga yang rusak,” ungkap Kalaksa BPBD Padang.

Baca Juga:  Peningkatan Penyembelihan Hewan Sapi Kurban Masjid Al Falah Tembok

Hingga kini, 100.000 pelanggan air minum Perumda AM Padang juga tidak mendapat aliran air bersih. Delapan IPAL milik perusahaan air minum itu rusak berat sejak Selasa lalu. Warga memilih menampung air hujan untuk kebutuhan sehari-hari. (diskominfo/devi)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.