Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Ekonomi

Cerita Agen Pegadaian, Melia, Garda Terdepan untuk MengEMASkan Indonesia

×

Cerita Agen Pegadaian, Melia, Garda Terdepan untuk MengEMASkan Indonesia

Sebarkan artikel ini
Agen Pegadaian, Melia melayani nasabah. (dok. Melia)

Oleh : Devi Diany

Kisah sukses para Agen Pegadaian agaknya bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang dalam memilih pekerjaan untuk menambah penghasilan. Yang penting ada kemauan, di situ pasti ada jalan, begitu kata pepatah.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Seperti yang dilakoni Melia Hence. Kesungguhan dan keyakinannya membuahkan hasil. Kini dia menikmati manisnya rezeki sebagai Agen Pegadaian. Dia menjadi primadona bagi warga sekitarnya yang merasa sangat terbantu di saat kesulitan keuangan.

Melia begitu dia biasa disapa, tercatat sebagai salah satu  Agen Pegadaian sukses di Kota Padang. Setiap hari, tak kurang sekitar 100 nasabah antre di tokonya untuk berbagai keperluan, ada yang ingin menggadaikan perhiasan emasnya, ada pula yang hendak membeli emas batangan secara cicilan dan ada yang ingin membeli sepeda motor.

Wanita 41 tahun ini sudah menjadi Agen Pegadaian sejak 4 tahun lalu, sekitar tahun 2021. Ketika itu, dia ditawari oleh pegawai Pegadaian. Awalnya, dia merasa ragu untuk menerima tawaran tersebut karena belum punya pengalaman dan belum pernah pula mendengar tentang Agen Pegadaian. Melia minta waktu untuk membicarakan hal itu terlebih dulu dengan keluarganya.

“Jadi awalnya, saya ragu dan belum yakin untuk menjadi agen Pegadaian. Khawatirnya nanti masyarakat merasa saya tipu karena ini berkaitan dengan uang mereka,” jelas ibu 3 orang anak ini.

Setelah memperoleh berbagai informasi dan juga diberi pemahaman oleh petugas Pegadaian, akhirnya Melia setuju menjadi Agen Pegadaian. Tak ada salahnya juga untuk mencoba, pikirnya. Apalagi, perannya sebagai agen bisa diselaraskan dengan usaha dagangnya. Dengan penuh semangat, Melia bertekad menjadi Agen Pegadaian untuk #mengEMASkanindonesia.

Melia memiliki sebuah rumah toko (ruko) di Air Dingin RT 01 RW 10 Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Sedangkan rumahnya sendiri berada sekitar 300 meter di belakang ruko tersebut. Awalnya, Melia berjualan sepatu dan sandal. Alhamdulillah, usahanya berkembang. Kemudian Melia menambah jenis barang yang dijualnya, seperti pakaian dalam, peralatan makan dan lainnya.

“Saya sangat bersyukur dengan perkembangan usaha saya. Apalagi setelah ditambah menjadi Agen Pegadaian dengan nasabah yang lumayan banyak,” katanya dengan senyum bahagia.

Setiap hari, Melia memulai aktivitasnya berjualan pukul 06.00 WIB. Beberapa nasabah sudah mulai berdatangan di pagi itu. Bahkan ada di antaranya yang sudah memberitahunya lewat ponsel sebelumnya, jika dia akan bertransaksi. Dalam sehari, nasabah yang datang ke tokonya sekitar 100 orang. Kesibukannya pun luar biasa dalam melayani nasabah.

Baca Juga:  Penerimaan Pajak Sumbar April 2025 Capai Rp1,22 Triliun, Distributor dan Swalayan Penyumbang Terbesar

“Umumnya mereka menggadaikan emasnya untuk kebutuhan sekolah dan kuliah anak. Jadi transaksi saya itu paling banyak saat tahun ajaran baru atau setiap semester,” kata ibu dari Rayhan, Revan dan Rachel ini.

Transaksi pinjaman mereka juga bervariasi tergantung dari harga emas saat itu dan banyaknya emas yang ingin mereka gadaikan. Melia pun selalu siap dengan saldo uang yang cukup untuk keperluan nasabahnya. Tetapi tidak semua warga yang datang ke tokonya melakukan transaksi baik gadai maupun beli emas, karena ada juga yang datang hanya ingin berkonsultasi.

“Bagi yang ingin transaksi, syaratnya cukup membawa identitas diri seperti KTP dan perhiasan yang hendak digadaikan. Prosesnya sangat singkat, sekitar 5 menit. Begitu pula untuk proses pembayaran cicilannya, kita layani dengan cepat,” terang Melia.

Satu Tahun Menunggu Nasabah

Melia berkisah saat awal menjadi Agen Pegadaian. Ternyata tidak mudah untuk mendapatkan nasabah. Tetapi dia tidak patah semangat. Tahun pertama, Melia lebih banyak melakukan sosialisasi dan mengenalkan kepada masyarakat tentang Agen Pegadaian. Perjuangan tak mengkhianati hasil, begitu ungkapan bijak yang sering terdengar. Benar adanya. Tahun kedua, dia mulai mendulang hasil dari upaya dan kerja keras yang dilakukannya.

“Nasabah pertama itu saya dapatkan pada tahun kedua. Rasanya sangat bahagia. Setelahnya, menjadi lebih mudah mendapatkan nasabah hingga saat ini,” katanya sambil mengenang.

Dan tak terasa sudah 4 tahun dia menekuni profesi sebagai Agen Pegadaian. Prospek usaha ini, lanjutnya, sangat menjanjikan kesejahteraan. Betapa tidak. Selain mendapat ilmu tentang emas melalui pelatihan yang diikutinya, Melia juga mendapatkan keuntungan finansial baik berupa fee maupun bonus yang digunakannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya bersama keluarga.

“Keuntungan pertama yang saya rasakan adalah mendapat ilmu melalui pelatihan yang diadakan Pegadaian di Jakarta. Selain itu, ada fee dari biaya administrasi gadai dan juga keuntungan 25 persen dari sewa modal setelah pelunasan,” katanya.

Ada Reward untuk Nasabah

Untuk mempertahankan nasabah agar tetap loyal kepadanya, Melia menyediakan reward atau penghargaan berupa cenderamata. Bingkisan diberikan kepada nasabah setia yang sudah melakukan transaksi minimal 5 kali atau 7 kali. Melia juga menyediakan souvenir cantik untuk nasabah yang membeli emas batangan 5 gram. Alhamdulillah, sambutan nasabahnya sangat luar biasa.

Dengan cara ini, Melia berharap dapat meningkatkan kepuasan nasabah dan mendorong mereka datang kembali kepadanya. Selain itu juga untuk memperkuat hubungannya dengan nasabah sehingga mereka tidak berpindah ke lain hati. Hadiah yang disediakannya terbilang sederhana sesuai kemampuannya, misalnya berupa botol minum (tumbler).

Baca Juga:  Suami Dirumahkan, Kredit UMi BRI Penyelamat Keluarga Syafri Desi Astuti

“Saya berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada nasabah, lalu menjaga hubungan yang terjalin dengan baik serta menghargai mereka dengan harapan mereka tetap loyal kepada kita,” ucapnya sambil tersenyum.

Salah seorang nasabah setia Melia adalah Indah Wahyuni, tinggalnya tak jauh dari toko Melia. Indah pernah mendapatkan reward dari Melia. Walau nilainya tak seberapa, namun Indah memberikan apresiasi yang luar biasa pada perjuangan Melia dalam mengembangkan usahanya sebagai Agen Pegadaian untuk #mengEMASkanindonesia.

“Warga sekitar merasa sangat terbantu dengan adanya Melia sebagai Agen Pegadaian. Jika mendadak kami butuh uang untuk keperluan anak atau hal lainnya, kami menemui Melia,” ujar Indah yang siang itu mampir ke toko Melia.

Melia juga sosok yang ramah, lanjutnya, pelayanannya cepat. Melia hadir memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan Pegadaian. Melia menyediakan layanan seperti yang tertera di aplikasi, baik gadai emas, membayar cicilan gadai maupun membeli emas batangan secara cicilan, serta bisa pula mendaftar haji dan langsung dapat porsi keberangkatan.

“Dulu, jika butuh uang dan ingin menggadaikan perhiasan, kami harus ke outlet Pegadaian terdekat di Tabing. Jaraknya sekitar 8 Km dari tempat tinggal kami,” terang Indah.

Maka menjadi Agen Pegadaian adalah pilihan tepat untuk ikut serta bersama Pegadaian mengEMASkan Indonesia. Tidak butuh modal besar dan bisa dilakukan dari rumah, yang penting dukungan jejaring atau relasi dan jaringan internet serta pasar yang jelas.

Sosialisasi dan edukasi warga tentang layanan Pegadaian. (Humas)

Peluang Usaha yang Menjanjikan

Dari kisah Melia, tentunya sudah bisa dipastikan jika ingin menambah penghasilan maka menjadi Agen Pegadaian adalah pilihannya. Peluang usaha ini sangat menjanjikan. Tak percaya.? Sang agen tidak perlu keluar rumah meninggalkan keluarga untuk bekerja. Dan pastinya, ada keuntungan finansial yang diperoleh.

Bagaimana bisa.? Begini. Seorang agen atau mitra Pegadaian dapat melakukan pekerjannya dari rumah dengan menerima gadai perhiasan emas dari masyarakat yang membutuhkan uang, atau menerima cicilan uang pinjaman gadai, atau melayani pembelian emas secara cicilan.

Menurut Sales Channel PT. Pegadaian Area Padang, Bobi Febrianto yang ditemui di ruang kerjanya, agen Pegadaian merupakan perpanjangan tangan dari Pegadaian. Dia merupakan individu atau perusahaan yang bekerja sama dengan Pegadaian untuk memperluas jaringan layanan dan menjangkau konsumen yang lebih luas, terutama masyarakat yang tinggal di pinggiran kota.

Baca Juga:  BPS Sumbar Ungkapkan, Inflasi Tertinggi Terjadi di Kabupaten Pasaman Barat dan Terendah di Kabupaten Dharmasraya

Sang agen memiliki peranan penting membantu Pegadaian MengEMASkan Indonesia.  Dia merupakan garda terdepan yang berhadapan langsung dengan masyarakat, memberikan edukasi dan sosialisasi kepada warga yang tak terjangkau tentang program layanan Pegadaian, terutama program gadai emas dan cicilan emas.

“Sebagai agen, dia akan membantu Pegadaian dalam menginformasikan dan mengedukasi masyarakat tentang beragam produk dan layanan Pegadaian hingga ke pelosok kampung,” katanya.

Syarat menjadi agen Pegadaian juga tidak rumit. Tidak perlu repot membangun sistem operasi karena sudah disediakan oleh Pegadaian dalam bentuk aplikasi yang dapat di unduh melalui telepon selular (ponsel) dengan fitur-fitur yang lengkap. Pemanfaatan ponsel sebagai alat untuk mengakses layanan keuangan digital ini tentu sangat memudahkan agen dalam menjalankan usahanya, seperti mengelola transaksi, memverifikasi data, dan berinteraksi dengan nasabah secara lebih efisien.

Agen Pegadaian yang hadir di tengah masyarakat hingga ke pelosok negeri ini, ternyata sangat efektif, tak hanya dalam memberikan manfaat kepada masyarakat juga bagi peningkatan kinerja Pegadaian MengEMASkan Indonesia. Sang agen turut mendorong inklusi keuangan dan sekaligus meningkatkan jumlah nasabah dan pangsa pasar. Sebab, nasabah Pegadaian itu lebih dari 70 persen berasal dari segmen unbanked.

“Program Agen Pegadaian ini secara resmi diluncurkan tahun 2018, berupa aplikasi Agen Pegadaian dengan beragam fitur-fitur untuk kemudahan agen. Sejak pertama diluncurkan, program ini disambut antusias masyarakat. Perkembangannya sangat menggembirakan, menarik minat masyarakat dan pelaku usaha untuk bergabung menjadi agen,” urai Bobi.

Melalui program kemitraan ini, Pegadaian memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk mengakses layanan keuangan dan sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi agen sebagai mitranya. Dan tentunya, kondisi bangsa seperti saat ini menghadapi tantangan keterbatasan lapangan kerja, menjadi Agen Pegadaian adalah peluang bagi masyarakat untuk memiliki usaha mandiri.

Hingga 31 Agustus 2025, pada PT Pegadaian Area Padang yang meliputi Sumatera Barat, Kerinci dan Sungai Penuh, tercatat sebanyak 924 Agen Pegadaian aktif yang memiliki Out Standing Loan (OSL). Para agen melayani beragam kebutuhan masyarakat sebagai nasabahnya. Di antara produk Pegadaian yang paling banyak diminati masyarakat adalah gadai emas dan cicilan emas.

“Dari pengalaman para agen kita, program gadai emas dan cicilan emas ternyata yang paling banyak peminatnya. Untuk cicilan emas, nasabah dapat membeli emas secara bertahap,” jelas Bobi. (***)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Berita

Oleh: Miko Kamal, Advokat dan Wakil Rektor III Univ. Islam Sumatera Barat  Iklan Scroll Untuk Baca Artikel Padang, Khazanah —…