Bukittinggi, khazminang.id- Dengan adanya kejadian cuaca ekstrem yang memicu bencana hidrometeorologi di Provinsi Sumatera Barat, seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, dan angin kencang, sehingga berdampak pada sektor pertanian dan perkebunan.
Melihat hal tersebut, Anggota Komisi 2 DPRD Provinsi Sumatera Barat Asril, S.E. Daerah pemilihan Kota Bukititinggi Kabupaten Agam yang membidangi salahsatunya bidang pertanian, Rabu (10/12/2025) di gedung Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Pelatihan dan Penyuluhan Pertanian Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Sumatera Barat Kota Bukittinggi, melakukan serah terima dan bimbingan teknis (bimtek) pemanfaatan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) Prapanen tahun Anggaran 2025 UPTD Balai Mekanisasi Sarana Prasarana Pertanian kepada Kelompok tani (Keltan) Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.
Kegiatan Asril, S.E. ini disaksikan Ketua DPD Partai NasDem Kota Bukittinggi yang juga sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bukittinggi, Zulhamdi Nova Candra I.B., A.Md, Anggota DPRD Kota Bukittinggi partai NasDem, Neni Anita, SH dan M.Taufik,S.Ag,MM, Tuanku Mudo, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kota Bukittinggi, unsur UPTD Balai Mekanisasi Sarana Prasarana Pertanian Provinsi Sumatera Barat.
Kepeduliaan Asril, S.E politisi partai Nasdem yang sangat dalam dari hati sanubarinya, memperjuangkan aspirasi masyarakat dengan memberikan kepada sebanyak 36 Kelompok Tani (Keltan)Â di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam berupa Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) dari Aspirasi APBD Provinsi Sumatera Barat, yaitu 45 unit mesin pemotong rumput, traktor roda dua 6,5 diesel sebanyak 5 unit, Alat Pengolah Pupuk Organik (APPO) sebanyak 5 unit, dan Capung Metal Pertanian sebanyak 1 unit.
Kepada wartawan, Asril, S.E. mengatakan, Alat dan mesin pertanian (Alsintan) yang diserahterimakan ini akan membantu para petani  dalam pengolahan lahan pertaniannya, sehingga lebih efektif dan efisien. Dan dimintanya kepada kelompok petani penerima bantuan Alsintan, alat dan mesin pertanian ini seharusnya dioperasikan secara maksimal dan optimal agar menjaga umur serta ketahanan sarana prasarana pertanian itu tetap baik.
“Pertama, kita ingin Alsintan ini harus selalu digunakan, jangan terlalu banyak istirahat. Jika, ketersediaan lahan pertanian dari Kelompok tani tersebut kurang untuk pemanfaatan pemakaian alsintan itu, maka masyarakat lain di luar Kelompok Tani dapat memanfaatkannya, caranya dengan meminjam alsintan tersebut. Kami menyarankan agar masing-masing Kelompok Tani memungut biaya (iuran) untuk perawatan alsintan, agar ketika terdapat kerusakan pada alsintan tersebut, maka tidak lagi meminta biayanya kepada Pemerintah,” tegasnya.
Disebutkannya, pihaknya akan tetap memfasilitasi masyarakat yang tergabung di Kelompok Tani untuk memiliki Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) lain sesuai kebutuhan. “Nanti kita melakukan kajian terhadap mesin-mesin dan alat pertanian apa saja yang dibutuhkan oleh para petani. Jadi sekarang ini, manfaatkanlah alat dan mesin pertanian ini, walaupun tidak bergabung di kelompok tani, kita akan melanjutkan dengan hadirnya alsintan lanjutan,” sebutnya.
Diketahui dengan adanya bencana alam yang sekarnag ini melanda Provinsi Sumatera Barat, sehingga saat ini mempengaruhi keberadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang mendapatkan sorotan publik dikarenakan ikut dipengaruhi mobilisasi hingga ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Dan hal ini menjadi kajian Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Asril, S.E. bersama stakeholder agar di keseharian pelayanan prioritas dapat diberikan kepada  masyarakat petani untuk mendapatkan pasokan BBM sebagai sumber energi pengoperasian alat dan mesin pertanian, pungkas Asril, S.E. (Iwin SB)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.
