Bukittinggi – Bangunan Masjid Jamiak Surau Gadang Mandiangin, berlokasi di persimpangan Jalan Bypass Kota Bukittinggi, dekat Kantor Camat Mandiangin Koto Selayan, memiliki sejarah bagi masyarakat setempat. Karena itu, ketika perbaikan masjid tersebut selesai, masyarakat menyambut gembira dan segera melakukan salat bersama di masjid.
Pemakaian kembali Masjid Jamiak Surau Gadang Mandiangin diawali Salat Jumat perdana sekaligus doa syukuran bersama ninik mamak Kurai Limo Jorong, alim ulama, ustadz Ibnu Asis, Wakil Wali Kota Bukittinggi terpilih 2024-2029, tokoh masyarakat, bundo kanduang, ibu-ibu majelis taklim, parik paga, dan kaum muslimin, Jumat (13/12/2024).
Ketua Pembangunan Masjid Jamiak Surau Gadang Mandiangin, Syahrizal Datuak Palang Gagah, menjelaskan, bersyukur kepada Allah SWT, semua atas berkat dan rahmat Allah. Panitia dalam doa syukuran memperkirakan masyarakat yang hadir sekitar 1.000 orang, ternyata antusias yang luar biasa justru warga membludak, lebih dari 1.500 orang. Ini sungguh luar biasa.
“Meski yang hadir melebihi perkiraan, tetapi konsumsi yang dipersiapkan untuk 1.000 porsi tetap mencukupi. Ini campur tangan Allah. Alhamdulillah, mudah-mudahan ini pertanda baik untuk selanjutnya,” kata Syahrizal.
Masjid yang merupakan rumah Allah ini, mudah-mudahan bisa menjadi tempat untuk menyelesaikan semua persoalan-persoalan keumatan dan persoalan-persoalan masyarakat bisa kita kaji disini. Tidak saja berfungsi sebagai tempat ibadah, tapi juga menjadikan masjid sebagai tempat semua bisa berpikir, semua bisa berbuat di masjid untuk kepentingan bersama.
Lebih lanjut dikatakannya, masjid ini mempunyai latar belakang sejarah. Arsitektur lamanya harus pertahankan, seperti mempertahankan gonjong seperti aslinya. Ini hanya semata-mata mempertahankan nilai-nilai budaya, tradisi yang diwariskan oleh tokoh-tokoh terdahulu.
“Penyempurnaan pembangunan masjid ini merupakan kolaborasi bentuk lama dengan bentuk modern, kami mencoba melakukan kajian teknis tentang struktur dari masjid ini,: katanya.
Dari kesepakatan tokoh-tokoh masyarakat dan dari kajian teknis, bisa dibuat seperti bangunan masjid yang sekarang, walaupun konsekuensinya memang tiang (tonggak) lebih banyak karena struktur atapnya seperti itu. Ini semua menjadi kebanggaan semua.
“Untuk pembangunan menara, akan kita pikirkan tahun depan karena dananya juga belum ada. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama menara masjid ini bisa kita bangun,” kata Syahrizal Datuak Palang Gagah.
Diketahui, dulu Masjid Jamiak Surau Gadang Mandiangin Bukittinggi dibangun dengan konstruksi kayu dengan terdapat tiang masjid yang berjumlah 25 memiliki filosofi dengan mengacu pada keberadaan nabi dan rasul yang wajib diimani yakni 25 orang.
Biaya pembangunan measjid ini sejak awal pengerjaan pada 13 Desember 2021 hingga sekarang sudah mencapai Rp20 miliar, termasuk dana hibah dari Pemerintah Kota Bukittinggi sebanyak Rp5 miliar. Penyempurnaan bangunan Masjid Jamiak Surau Gadang Mandiangin dengan bangunan utama dan dilengkapi bangunan pendukung beserta menara jika ditotalkan menelan anggaran senilai lebih kurang Rp25 miliar.
“Untuk membangun menara Masjid, kita butuh dana sekitar Rp3,5 miliar lagi,” tambahnya.
Menara merupakan bangunan pendukung masjid, sehingga tanpa keberadaan menara fungsi masjid tetap berjalan. Namun panitia pembangunan Masjid Jamiak Surau Gadang Mandiangin tetap mengupayakan agar Masjid ini memiliki menara, agar rumah ibadah ini menjadi lengkap.
“Bangunan utama Masjid sudah selesai dibangun, yang tertinggal adalah pembangunan beberapa bangunan pendukung saja,” sebutnya.
Jika pembangunannya dinyatakan selesai, masjid ini akan diresmikan. Rencananya peresmian Masjid Jamiak Surau Gadang Mandiangin Bukittinggi bertepatan dengan Kota Bukittinggi sebagai tuan rumah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional tingkat Provinsi Sumatera Barat. Pembukaan MTQ rencananya akan dipusatkan di Masjid Jamiak Surau Gadang Mandiangin Bukittinggi. (Iwin SB)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.