Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
BeritaHeadlineIptekKomunitasOlahragaPilihan RedaksiSeni & Budaya

Koreografi Berbasis Teknologi pada Pencak Silat Tradisi untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Festival Pencak Silat Seni 

×

Koreografi Berbasis Teknologi pada Pencak Silat Tradisi untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Festival Pencak Silat Seni 

Sebarkan artikel ini

Padang, Khazminang.id–  Pencak silat tradisi merupakan warisan budaya yang memiliki nilai estetika tinggi, terutama dalam penyajian seni di berbagai festival. Namun, tantangan yang sering dihadapi adalah kurangnya struktur koreografi yang efektif, sehingga pertunjukan sering kali kurang dinamis dan kehilangan daya saing di tingkat festival.

Untuk menjawab permasalahan ini, program pengabdian masyarakat PKM FBS UNP yang berkolaborasi dengan TIM PKM FIK UNP mengusung Program Kemitraan Multidiplin berjudul Intervensi Koreografi Berbasis Teknologi pada Pencak Silat Tradisi untuk Meningkatkan Daya Saing dalam Festival Pencak Silat Seni 

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Kegiatan ini menggabungkan prinsip koreografi modern dengan analisis gerak digital untuk meningkatkan kualitas penyajian pencak silat seni.

Ketua Tim PKM FBS UNP, Prof. Indrayuda, Ph. D.,  mengatakan kegiatan tersebut menghasilkan sejumlah hal yang menarik seperti pemberian pengetahuan dan keterampilan baru kepada perguaran silat tradisional.

“Dengan demikian, tim PKM FBS UNP dan Berkolaborasi dengan tim FIK UNP, merasa perlu untuk memberikan suatu pengetahuan dan ketrampilan kepada perguruan Silek (Silat) tradisional di bawah DPW PPSI Sumatera Barat, yang berkaitan dengan teknik dan pengetahuan penataan garapan pencak silat seni,” kata Indrayuda di kampus FBS UNP kepada Khazminang.id., Kamis (25/9).

Baca Juga:  Kompetisi 2025/2026, Semen Padang Tetap Berhome Base di Agus Salim, Pulau Jawa Jadi Alternatif

Ditambahkan Indrayuda, hal ini dipandang perlu karen asetiap kegiatan Festival para pesilat yang tampil belum dapat memaksimalkan kekayaan artistik dari jurus atau gerak Silek Minangkabau. Karena itu tim PKM FBS UNP dan FIK UNP, perlu memberikan intervensi koreografi dan pengetahuana disain dengan digital untuk penataan pertunjukan Pencak Silai Seni.

Kegiatan PKM ini merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang diwujudkan berupa kolaborasi dosen FBS dan FIK untuk memberikan pembinaan pada masyarakat guna mewujudkan pembangunan manusia yang berkualitas.

Program PKM ini diselenggarakan mulai dari awal Juli 2025 sampai 19 Juli 2025 oleh tim yang diketuai oleh Prof. Indrayuda, S.Pd.,M.Pd., Ph.D. dengan anggota Juanda Putra, S.Pd.,M.Pd dan Hendra Afriwan, S.Sn.,M.Sn, Setelah itu Tim PKM ini juga  akan melakukan uji coba festival pada bulan Desember nanti, sebagai produk dari pelatihkan dan pembinaan tersdebut.

Kegiatan ini menggunakan pendekatan utama yaitu Hybrid Choreographic Intervention (HCI), yaitu metode yang mengintegrasikan eksplorasi gerak tradisional dengan simulasi digital berbasis Motion Analysis & Digital Simulation (MADS). Teknologi ini memungkinkan peserta memahami pola gerak, transisi, serta komposisi ruang secara lebih presisi. Dengan alat bantu simulasi, pesilat dapat mengevaluasi dan menyempurnakan gerakan sebelum diterapkan dalam pertunjukan.

Baca Juga:  Perlu Sinergi Seluruh Kekuatan untuk Optimalisasi Hilirisasi dan Ekspor Komoditas

Pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu: (1) Identifikasi gerak khas pencak silat seni menggunakan teknologi motion tracking, (2) Pelatihan dan eksplorasi koreografi berbasis hybrid, di mana peserta belajar mengolah ruang, ritme, serta transisi gerak melalui pendekatan digital dan praktik langsung, serta (3) Evaluasi berbasis augmented performance, yaitu uji coba pertunjukan dengan integrasi elemen visual dan dramaturgi untuk meningkatkan daya tarik estetika.

Anggota Tim PKM lainnya, Juanda Putra, S. Pd., M. Pd., mengatakan, hasil yang telah diperoleh yaitu, mitra yang telah dibina memperoleh kemampuan dalam pengetahuan tentang koreografi pencak silat seni, berupa eksplorasi bentuk dan improvisasi.

“Selain itu peserta juga memiliki kemampuan dalam  mengolah ruang, ritme, serta transisi gerak melalui pendekatan digital dan praktik penataan komposisi gerak Pencak Silat Minangkabau,” kata dia.

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.



Penulis: Novrizal SadewaEditor: Novrizal Sadewa