Padang, Khazminang.id – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) sangat memahami, sektor pertanian bukan hanya tulang punggung perekonomian nasional, tetapi juga kunci dalam memastikan ketahanan pangan masyarakat. Oleh karena itu, BRI Regional Office Padang terus memperluas akses pembiayaan bagi pelaku sektor ini, termasuk petani, UMKM, dan pelaku agribisnis lainnya
Kali ini, melalui program BRI Bertani di Kota (BRINITA) Tahun 2025, BRI Regional Office Padang kembali menyalurkan bantuan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Bunda Atirah di Kecamatan Nanggalo Padang.
Bantuan diserahkan kepada Ketua KWT Bunda Atirah, Levi Kasmeri secara simbolis oleh Department Head Logistik BRI Regional Office Padang, Aditya Martha Pratama mewakili RCEO Regional Office Padang, Selasa (23/9/2025).
“Penyaluran bantuan tahun ini adalah bantuan tambahan berupa revitalisasi green house, penambahan bibit dan nutrisi, serta penimbunan tanah,” jelas Aditya Martha.
Dukungan tersebut bertujuan memperkuat kapasitas produksi pertanian perkotaan yang dikelola anggota KWT Bunda Atirah, sekaligus menciptakan lingkungan yang lebih sehat, produktif, dan berdaya guna bagi masyarakat sekitar.
Program BRINITA di KWT Bunda Atirah ini, lanjut Aditya, bukan kali pertama dilakukan. Tahun 2024 lalu, BRI Regional Office Padang juga telah menyalurkan bantuan berupa pembangunan green house (rumah hidroponik) dan kebun kelompok. Bantuan awal tersebut menjadi fondasi bagi pengembangan usaha tani perkotaan di Nanggalo.
Tahun ini, BRI RO Padang kembali melanjutkan dukungan agar pengelolaan green house lebih produktif, menghasilkan, dan berkelanjutan.
“Harapannya, KWT Bunda Atirah dapat berkembang menjadi kelompok tani percontohan yang inspiratif di tengah kawasan padat penduduk,” katanya.
Program BRINITA merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BRI. Inisiatif ini mengusung konsep Pro People, Pro Planet, dan Pro Profit. Artinya bantuan tidak hanya fokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan menjaga kelestarian lingkungan.
Menurut Aditya, sasaran utama BRINITA adalah kawasan padat penduduk yang memiliki pegiat lingkungan setempat (local heroes).
Dengan keberadaan green house dan kebun yang dikelola secara kolektif, masyarakat dapat merasakan manfaat ganda yakni pemenuhan kebutuhan pangan sehat, peningkatan pendapatan, sekaligus terciptanya ruang hijau yang lebih asri di perkotaan.
BRINITA adalah langkah nyata BRI untuk mendukung kemandirian pangan dan kesehatan masyarakat perkotaan.
“Kami ingin membantu menciptakan ekosistem urban farming yang bukan hanya produktif, tetapi juga ramah lingkungan dan memberi dampak jangka panjang,” jelas Aditya.
Ketua KWT Bunda Atirah, Levi Kasmeri, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan konsistensi BRI dalam mendukung kelompoknya.
“Kami sudah merasakan manfaat besar dari green house dan kebun yang dibantu oleh BRI. Tahun ini, bantuan tambahan berupa revitalisasi dan penambahan bibit akan semakin memperkuat hasil panen kami,” katanya.
Levi menambahkan, program ini juga meningkatkan semangat anggota KWT yang sebagian besar adalah ibu rumah tangga.
Selain bisa memenuhi kebutuhan pangan keluarga, mereka juga berkesempatan memasarkan hasil panen untuk menambah pendapatan rumah tangga.
Program BRINITA 2025 di KWT Bunda Atirah diharapkan mampu menjadi contoh praktik pertanian perkotaan yang sukses di Kota Padang.
Selain memperkuat ketahanan pangan lokal, kehadirannya juga berkontribusi pada kualitas lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dukungan BRI Peduli yang berkesinambungan dari 2024 hingga 2025 melalui BRINITA, diyakini akan melahirkan ekosistem urban farming yang tangguh, ramah lingkungan, dan inspiratif.
KWT Bunda Atirah pun berpotensi menjadi model bagi kelompok tani wanita lain di Sumatera Barat dalam mengembangkan konsep pertanian berkelanjutan di tengah kota. (devi)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.