Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Perpustakaan Masjid Al-Maghfirah Berbagi Cerita di Hari Merdeka

×

Perpustakaan Masjid Al-Maghfirah Berbagi Cerita di Hari Merdeka

Sebarkan artikel ini

Padang – Antusiasme warga memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan Indonesia tahun 2025, sungguh luar biasa. Mereka meluapkan kegembiraan dengan menggelar serangkaian kegiatan. Seperti yang dilakukan warga Komplek Lubuk Intan & Pesona II, Kel Lubuk Buaya, Kec Koto Tangah, Kota Padang ini.

Dimulai selepas Salat Subuh, Minggu (17/8-2025), warga menggelar bermacam agenda kegiatan. Diawali agenda rutin mingguan santri TPQ Didikan Subuh. Setelah itu, pengelola Perpustakaan Masjid Al-Maghfirah, yang berada di dua komplek perumahan tersebut, membuat hajatan tak biasa, kendati perpustakaan tersebut baru diresmikan Ramadan lalu.

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Anak-anak komplek dan sekitarnya diundang. Tak hanya pelajar SD dan SMP, tetapi juga anak-anak pra sekolah. Kegiatan pagi itu dipandu lima orang relawan. Empat orang diantaranya mahasiswi Stikes Perintis – Padang, yang juga guru mengaji di TPQ Masjid Al-Maghfirah. Mereka adalah Daeng Rajawati Putri, Hanan Dhiya, Nike Fitria, dan Fara Nayla Nursam. Ada juga Zhilan Zhalila, mahasiswi Unand, penulis dan aktivis di Komunitas Buku Bacarito.

Kegiatan mengangkat tema Berbagi Cerita di Hari Merdeka. Semua peserta diberikan buku bacaan, kemudian diberi waktu untuk membaca. Semua diminta agar bisa memahami dan mengerti dengan naskah yang dibaca.

Baca Juga:  Melanggar Perda, 8 Warga Jalani Sidang Tipiring di PN Padang

Sesuai jadwal, kemudian satu persatu peserta diminta untuk tampil ke depan. Setiap penampilan peserta, diberikan hadiah spontan. Setiap peserta tampil dengan menceritakan kembali cerita dari buku yang dibacanya. Sebahagian besar tampil tanpa membawa buku.

Sesi kedua semakin menarik dan menantang. Semua peserta dibagi empat kelompok, kemudian Daeng Rajawati Putri tampil menyampaikan kisah perjuangan. Disela-sela menceritakan kisah perjuangan tersebut, diselipkan pertanyaan, pancingan dan kejutan-kejutan yang “memaksa” peserta merespon.

Ada diantaranya mengajukan pertanyaan, mengalihkan cerita, mengganti tokoh dan sebagainya, sehingga ketika direspon atau diluruskan peserta, maka grupnya mendapatkan point. Diakhir cerita dihitung total nilai. Point tertinggi ditetapkan sebagai pemenang.

Menurut Wakil Ketua Bidang Pendidikan Masjid Al-Maghfirah, Firdaus Abie yang juga Kepala Perpustakaan Masjid, didampingi pengurus perpustakaan masjid Eki Pramudya A.S dan Kepala TPQ Masjid Al Maghfirah Ustad Anto, format yang dikemas kelima relawan tersebut sangat kreatif, sehingga mampu membangkitkan respon peserta.

“Ini langkah awal, namun anak-anak kami dapat mengikuti semua proses yang diberikan dengan baik. Kegiatan membaca, dilanjutkan dengan menceritakan kembali isi buku yang dibaca, justru menjadi sesuatu yang baru bagi mereka. Termasuk kuis disela-sela cerita yang disampaikan,” kata Firdaus Abie.

Baca Juga:  Arnis Malin : Mengajak Umat Untuk Melakukan Kebaikan Guna Mencegah Kemungkaran

Di sisi lain, Eki Pramudya A.S menyebutkan, perpustakaan masjid ini akan terus berbenah dan secara bertahap akan terus menambah koleksi buku-bukunya.

“Bagi yang memiliki kelapangan dan berniat untuk mendonasikan buku-bukunya, terutama untuk bacaan anak-anak dan buku-buku Islam, boleh dikabari melalui email [email protected],” katanya. (devi/rel)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.