Dewi Anggraini,S.E., M.M., legislator DPRD Kota Bukittinggi seorang yang humanis, jenius, lugas dalam berbicara di depan publik, humoris, dan familiar dengan warga masyarakat, sehingga kegiatan reses perorangan ini penuh dengan rasa kekeluargaan satu sama lainnya.
Semua aspirasi masyarakat yang menghadiri kegiatan reses ini diterima dan langsung di jawabnya dengan kepiawaiannya dalam berkomunikasi, sehingga dapat dipahami peserta reses. Seperti halnya mengenai posyandu balita dan lansia, bandar air, Mushola, jalan lingkung, Pedagang Kaki Lima sekitaran Kelurahan Tarok Dipo.
Dewi Anggraini politisi fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang rendah hati, luwes, mudah bergaul termasuk dengan wartawan, menjelaskan, dalam menjalankan sebagai Anggota DPRD Kota Bukittinggi terlebih dahulu mengutamakan kepentingan untuk masyarakat, diakuinya dengan dukungan masyarakat khususnya Dapil Kecamatan Guguk Panjang, maka saya dipercaya sebagai wakil rakyat untuk duduk di DPRD Kota Bukittinggi, ucapnya.
Lebih lanjut disampaikannya, kegiatan reses perorangan ini, agar dapat bertatap muka langsung dengan warga masyarakat Dapil Kecamatan Guguk Panjang dan bisa secara langsung pula mendengarkan penyampaian penjelasan aspirasi keinginan dari warga masyarakat Dapil Kecamatan Guguk Panjang. Dan tentunya semua aspirasi warga masyarakat yang disampaikan menjadi catatan untuk pembahasan nantinya.
Dijelaskan Dewi Anggraini terkait posyandu lansia agar dapat melekat pada posyandu balita, masyarakat menginginkan bagaimana bisa petugas dari posyandu lansia itu pergi ke rumah masyarakat untuk pelayanan kesehatan, karena mengingat lansia kita punya keterbatasan untuk akses atau berjalan ke lokasi posyandu, ungkap Dewi Anggraini.
Dari aspirasi kader posyandu yang menyarankan dan mengusulkan bagaimana transportasi atau kenyamanan dari masyarakat pengguna jalan agar bisa menjadi usulan, sehingga untuk masyarakat menuju ke tempat posyandu merasa nyaman dan aman.
Kami menghimbau kepada petugas posyandu, jangan hanya menunggu saja, tapi bagaimana bisa menjemput lansia untuk pemeriksaan kesehatannya, sehingga masyarakat itu betul-betul diperhatikan, tentu dalam batas-batas yang memang jangkauan dari masyarakat itu sendiri yang tidak sanggup atau tidak mampu berjalan ke posyandu lansia.
Begitu juga termasuk penerangan lampu ke posyandu sangat minim sekali, jadi kami sudah mengusulkan kepada dinas terkait, bagaimana itu bisa menjadi skala prioritas mengingat tempat jalannya ke posyandu itu dibutuhkan masyarakat penerangan lampu. Jadi dengan adanya penerangan lampu di malam hari, tentu merasa nyaman dan aman ketika melalui jalan tersebut, pinta Dewi Anggraini.
Di singgungnya masalah bantuan dana pokok-pokok pikiran (pokir) untuk realisasi tahun anggaran 2026 sudah ada pengusulannya di tahun 2025. Dalam kegiatan reses ini, kami tetap menampung aspirasi masyarakat berkaitan dengan bantuan dana pokir, tidak menjanjikan untuk di tahun 2026, tapi Insyaa Allah di tahun 2027 kita akan akomodir kebutuhan masyarakat sesuai dengan skala prioritas bagi masyarakat, ungkap Dewi Anggraini Anggota Komisi II dan juga Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kota Bukittinggi.
Untuk meningkatkan antusiasme dan partisipasi peserta serta memeriahkan acara dan memberikan kenang-kenangan positif bagi peserta, Dewi Anggraini memberikan puluhan kupon doorprize kepada peserta reses dan diundi secara acak di akhir kegiatan reses. Ini adalah sebagai bentuk wujud menyatunya dengan masyarakat, peserta reses yang menerima hasil undian doorprize dan membawa pulang untuk kebutuhan rumah tangga merasa gembira. (Iwin SB)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.