Limapuluh Kota, Khazanah — Perbaikan jalan penghubung Payakumbuh–Lintau sepanjang 1,3 kilometer oleh Dinas BMCKTR Sumbar sudah mencapai 50 persen. Warga setempat menyambut gembira pembangunan ini, sebab keresahan mereka selama langsung dijawab oleh Pemprov Sumbar.
Jalan yang menghubungkan Kota Payakumbuh dengan kawasan Lintau di Kabupaten Tanah Datar itu merupakan jalur vital bagi pergerakan ekonomi dan pendidikan masyarakat sekitar. Sejak 2016, aktivitas masyarakat di daerah tersebut terganggu akibat kondisi jalan yang rusak.
“Alhamdulillah. Perbaikan jalan ini telah sejak lama kami tunggu-tunggu dan langsung dijawab oleh Pemprov Sumbar,” ujar Wali Nagari Labuah Gunuang, Khairul Hadi Dt. Paduko Marajo Lelo, saat ditemui di lokasi perbaikan, Selasa (8/7/2025).
Saat ini, beberapa segmen jalan yang diperbaiki tersebut sudah bisa dilalui warga meski masih menerapkan sistem buka-tutup.
Menurut Khairul, perbaikan jalan ini tak hanya berdampak pada kelancaran transportasi, tetapi juga meningkatkan rasa aman dan nyaman masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari.
“Meskipun belum rampung sepenuhnya, tapi sudah bisa dilalui kendaraan,” tambahnya.
Kasi Pemerintahan Kecamatan Lareh Sago Halaban, Eva Maria Dirbas turut memberikan apresiasi atas perbaikan ruas jalan ini. Ia menilai perbaikan jalan ini membawa dampak signifikan terhadap kelancaran mobilisasi harian warga, khususnya para orang tua yang setiap hari harus melewati jalur tersebut untuk mengantar anak-anak ke sekolah.
“Warga di sini sangat bersyukur dengan perbaikan ini. Sebab ini, bukan hanya tentang kenyamanan, tapi juga soal masa depan anak-anak kami juga,” ungkap Eva.
Hal senada disampaikan Rilson Dt. Mangguang, tokoh masyarakat setempat yang menyebut perbaikan jalan ini sebagai bentuk nyata kehadiran pemerintah untuk masyarakatnya. Ia berharap, pembangunan yang dimulai ini tidak berhenti sampai di titik 1,3 kilometer saja.
“Mudah-mudahan ini jadi awal dari pembangunan lanjutan sampai ke perbatasan Tanah Datar, karena masih ada beberapa titik lagi yang rusak parah,” katanya.
Sementara itu, Budi Margana warga yang pernah turut dalam aksi protes atas lambannya perbaikan jalan, kini mengaku puas. Ia menyebut perbaikan ini telah menghapus rasa kecewa warga yang selama ini merasa terabaikan.
“Lubang-lubang sudah tertutup, debu tidak lagi berterbangan, jalan pun mulai lancar. Kami akhirnya bisa bernapas lega,” ucapnya penuh syukur.
Perbaikan ruas jalan Payakumbuh–Sitangkai ini merupakan bagian dari Proyek Rehabilitasi Jalan Provinsi yang menelan anggaran lebih dari Rp12,3 miliar, dengan sistem pengerasan beton (rigid pavement). Proyek tersebut ditargetkan selesai dalam waktu 180 hari kerja atau rampung pada awal September 2025. (adpsb/devi)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.