Padang — Alhamdulillah. Panen raya ikan lele dari kolam rumah percontohan di Anak Air, Kelurahan Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah, mampu menghasilkan sekitar 1,5 ton lele. Panen kedua ini merupakan kolaborasi sosial yang melibatkan banyak elemen, termasuk dukungan Pemko Padang dan sejumlah BUMN/BUMD.
Kolam lele ini berawal dari Program Satu Rumah Satu Kolam Lele yang digagas Yayasan Rangkiang Peduli Nagari (RPN). Program ini diyakini mampu mendorong keluarga prasejahtera untuk mandiri secara ekonomi dengan memanfaatkan potensi perikanan budidaya.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Yayasan Rangkiang Peduli Nagari. Program ini sangat strategis, karena mendorong masyarakat khususnya keluarga pra-sejahtera untuk mandiri secara ekonomi dengan memanfaatkan potensi perikanan budidaya, khususnya lele,” ujar Kepala Dinas Perikanan dan Pangan, Alfiadi saat panen raya lele ikan lele, Selasa (8/7/2025).
Alfiadi menyebut bahwa program ini sejalan dengan visi besar Pemko Padang untuk menggerakkan seluruh sektor dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi keluarga. Saat bersamaan, Pemko Padang juga tengah fokus menjalankan berbagai program pemberdayaan masyarakat, termasuk di sektor pangan dan perikanan.
Dukungan terhadap Program Satu Rumah Satu Kolam Lele merupakan bagian dari langkah konkret pemerintah dalam menekan kerentanan ekonomi dan menciptakan ketahanan pangan dari level rumah tangga.
“Program ini menjadi solusi nyata di tengah kondisi ekonomi yang penuh tantangan. Kami berharap sinergi seperti ini terus tumbuh, karena pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Butuh keterlibatan semua pihak termasuk yayasan, dunia usaha, dan masyarakat,” tambah dia.
CEO Rangkian Peduli Nagari, Zeng Wellf menjelaskan bahwa panen kali ini merupakan hasil dari kolaborasi sosial yang melibatkan banyak elemen, termasuk dukungan Pemko Padang dan sejumlah BUMN/BUMD. Panen kedua ini mampu menghasilkan sekitar 1,5 ton lele dari kolam rumah percontohan di Anak Air.
“Kami melihat banyak lahan dan kolam tidur yang sebelumnya sempat aktif namun mati suri karena modal. Melalui program ini, kami bantu dari sisi bibit, pakan, hingga pemasaran. Masyarakat hanya perlu menyediakan lahan dan merawat kolamnya. Modalnya bersumber dari zakat, infak, serta CSR mitra seperti Semen Padang, Bank Nagari, dan Bank BSI,” papar Zeng.
Ia menyebut program ini akan diperluas ke 104 kelurahan di Kota Padang, menjadikan satu rumah satu kolam sebagai gerakan kolektif yang mampu menciptakan peluang usaha dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. (devi/diskominfo)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.