Padang, Khazminang.id– Pengurus Besar Asosiasi Pencak Silat Disabilitas Indonesia (APSDI) resmi dilantik oleh Ketua Dewan Penasehat organisasi tersebut Prof. Indrayuda, Ph. D., dalam sebuah upacara di Maroco School Islamic Centre, Kebayoran Baru, Jakarta, pada Minggu, 27 April 2025.
Pelantikan ini juga dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari dunia olahraga, perwakilan Kementerian Pemuda dan Olahraga, organisasi disabilitas, Bapak Pencak Silat Dunia, Letjen Purn H. Edie M. Nalapraya, dan Asep Gurmawan, sejumlah pengurus DPP IPSI, serta para pegiat pencak silat dari berbagai daerah.
Hal itu disampaikan Prof. Indrayuda di Padang, Minggu (4/5) kepada Khazminang.id, di kampus UNP Air Tawar, Padang. Dikatakan Indrayuda, berdirinya APSDI didukung oleh Kemenpora, Kemenbud, Kemensos, dan Kemendikdasmen
Indrayuda yang juga merupakan Pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) itu mengatakan prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua Umum APSDI terpilih, yang menyampaikan komitmen organisasi untuk terus mendorong inklusivitas dan prestasi di kalangan atlet pencak silat disabilitas.
“Acara ini menandai tonggak penting dalam pengembangan dan pemberdayaan olahraga pencak silat bagi penyandang disabilitas di Indonesia,” jelas Indrayuda yang juga guru besar bidang seni pertunjukan di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) UNP.
Dijelaskan Indrayuda, APSDI hadir untuk memberikan ruang bagi penyandang berkebutuhan khusus untuk menggeluti pencak silat yang selama ini belum tersentuh oleh IPSI dan Perguruan. Oleh karena itu, APSDI mengambil peran dalam hal ini.
“Selama ini bakat beladiri pencak silat pelajar berkebutuhan khusus belum terorganisir dan tersalurkan dengan baik, sebab itu APSDI hadir sebagai wadah yang akan membina, dan mengelola minat bakat para pelajar di sekolah luar biasa. APSDI berisikan baik penggiat pencak silat atau praktisi pencak silat, tetapi juga para psikolog, dan guru disabilitas. Karena kegiatan ini membutuhkan penanganan khusus,” tambah dia.
Dalam sambutannya, Ketua Umum APSDI Hartanto Satyo Nugraha menyatakan, APSDI hadir untuk menjadi wadah pembinaan, pengembangan, dan perlindungan bagi para atlet pencak silat disabilitas di seluruh Indonesia.
Dijelaskan Hartanto, wilayah cakupan APSDI adalah sekolah-sekolah luarbiasa, dan kegiatan ini akan masuk dalam FLS3N SPLB.
“Kami yakin, dengan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, atlet-atlet disabilitas mampu mengharumkan nama bangsa di kancah nasional dan internasional.” Kata Hartanto seperti dirilis Media Budaya Indonesia.Com.
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.