Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Genangan Air, Trotoar Pejalan Kaki dan SDN 03 Pakan Labuah Jadi Perhatian Jon Edwar

×

Genangan Air, Trotoar Pejalan Kaki dan SDN 03 Pakan Labuah Jadi Perhatian Jon Edwar

Sebarkan artikel ini
Jon Edwar,ST memberikan sambutan pada reses perorangan Masa Sidang II tahun 2024/2025 di lapangan volley ball Simabua 13 Pakan Labuah Kelurahan Pakan labuah
Bukittinggi, khazminang,id– Jon Edwar,S.T. Anggota DPRD Kota Bukittinggi mengadakan reses perorangan Masa Sidang II tahun 2024/2025 di lapangan volley ball Simabua 13 Pakan Labuah Kelurahan Pakan Labuah Kecamatan Kecamatan Aur Birugo Tigo Baleh (ABTB) Kota Bukittinggi, Kamis (24/4/2025) dihadiri Sekretaris DPRD (Sekwan), SKPD, Camat ABTB diwakilkan, Lurah Pakan Labuah, Ninik mamak, Bundo kanduang, Tokoh masyarakat dan ratusan warga masyarakat peserta reses.

Reses ini menjemput aspirasi-aspirasi warga masyarakat yang tertinggal dan juga yang akan dilakukan bersama Pemerintah Kota Bukittinggi melalui dinas terkait, sebagai wakil rakyat khususnya Daerah pemilihan (Dapil) Kecamatan ABTB, tentu saya memperhatikan keluhan-keluhan warga masyarakat untuk ditindaklanjuti nantinya.

Kepada wartawan khazminang yang juga pengurus Wartawan Parlemen Bukittinggi (WPB) DPRD Kota Bukittinggi, Jon Edwar mengatakan, aspirasi-aspirasi yang disampaikan warga masyarakat, yaitu mengenai keluhan yang masih tetap mencuat di tengah-tengah warga masyarakat mengenai genangan air (banjir) terutama di daerah Kapalo Koto Kelurahan Pakan Labuah Kecamatan ABTB Kota Bukittinggi, daerah ini jika turun hujan terjadi genangan air (banjir).

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Kata Jon Edwar, dikarenakan di hulu, drainase yang berada di daerah Kapalo Koto ini yaitu di daerah Kubang Putih yang berdekatan dengan daerah Kapalo Koto, pembangunan di sekitar kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi, baik itu rumah toko (ruko) dan rumah masyarakat sudah sangat signifikan artinya dalam proses pembangunan yang dilakukan oleh masyarakat tersebut tidak mengindahkan aspek ruang terbuka hijau atau semacam resapan air, sehingga ketika hujan terjadi genangan air yang mengakibatkan banjir di jalan raya dan sekitarnya atau limpahan air tersebut tidak tertampung lagi oleh drainase yang sudah ada, ucapnya.

Baca Juga:  Beasiswa PSP 2025 dari ParagonCorp Untuk Mahasiswa Baru, Ini Syaratnya

Masalah ini setiap kami mengadakan reses menjemput aspirasi warga masyarakat selalu timbul permasalahan persoalan ini, artinya Pemerintah Daerah sendiri melalui dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) yang bertanggung jawab atas urusan pekerjaan umum dan penataan ruang di tingkat daerah seharusnya menyikapi persoalan ini supaya persoalan ini tidak muncul lagi.

Warga masyarakat juga menyampaikan aspirasi tentang trotoar untuk pejalan kaki yang sudah banyak rusak sehingga membuat pejalan kaki tidak nyaman dan kuatir akan terjatuh atau jika berjalan di jalan raya akan terjadi musibah dilanggar kendaraan, kedepannya saya dan dinas PUPR akan survey ke lapangan lokasi untuk melihat langsung keadaan dan kondisi riil masalah drainase dan trotoar tersebut.

Selain itu warga masyarakat menyampaikan trotoar untuk pejalan kaki dari daerah Simpang Aur sampai daerah Tambuo dimanfaatkan Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk berdagang, ini adalah kegiatan yang melanggar aturan, karena trotoar diperuntukkan untuk pejalan kaki bukannya untuk tempat berdagang jual beli, termasuk juga kerawanan kecelakaan lalu lintas di jembatan Tambuo, dimana setiap hari pasar (hari Rabu dan Sabtu) kendaraan truk parkir di atas jembatan, Satpol PP harus segera menyikapi agar tidak terjadi kecelakaan di jalan tersebut, ungkap Jon Edwar.

Baca Juga:  Jemaah Agar Batasi Aktivitas Fisik, pada Puncak Haji Diperkirakan Cuaca Ekstrem di Makkah

Kata Jon Edwar politisi partai Golkar, mengenai institusi pendidikan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 03 Pakan Labuah yang tidak didukung oleh fasilitas yang memadai terutama masalah toilet atau WC di sekolah tersebut untuk anak-anak pelajar. Salah seorang peserta reses yang profesinya sebagai guru SDN 03 Pakan Labuah menyampaikan jumlah siswa sebanyak 400 orang siswa, WC nya hanya ada 2 buah, ini tidak sangat memadai.

Sekolah ini terdiri dari 9 buah ruangan belajar (lokal), sedangkan siswa yang ada kini untuk belajar sebanyak 12 lokal, jadi 3 lokal lagi terpaksa meminjam lokal MDTA yang ada di simpang Tigo Baleh yang jaraknya cukup lumayan jauh dan ramai kendaraan, ini sangat beresiko tinggi terhadap anak-anak pelajar SDN 03 Pakan Labuah. Dengan meminjam lokal MDTA artinya ada pergerakan untuk menyelamatkan siswa yang ada agar bisa dapat belajar.

Kami akan melakukan survei bersama-sama dinas PUPR dan dinas pendidikan untuk melihat keadaan sekolah, sekiranya ada ruang yang tersisa, apakah ini bisa dimanfaatkan atau tidak, kalau bisa dimanfaatkan, maka Pemerintah Daerah bisa mengalokasikan 3 ruangan untuk belajar, agar anak-anak belajar dan nyaman di satu tempat dan tidak lagi pindah belajar atau meminjam ruang belajar di MDTA.

Terkait hal tersebut, saya sudah sampaikan kepada dinas pendidikan supaya ini segera direalisasikan, karena urusan pendidikan ini adalah urusan wajib yang harus diprioritaskan dalam penganggaran pelaksanaan APBD, jelas Jon Edwar.

Baca Juga:  Gerai Samsat Hadir di Basko City Mall, Syefdinon: Urus Pajak Kendaraan Jadi Lebih Mudah

Begitu juga adanya genangan air jika hujan di halaman MDTA, saya akan survei, apakah genangan air ini ada saluran air atau saluran air yang tersumbat atau memang akibat lokasinya MDTA rendah dari jalan. Kalau ini terjadi, kita akan carikan solusinya agar tidak tergenang air lagi di halaman MDTA sehingga anak-anak bisa lebih nyaman dalam belajar mengaji.

Mengenai warga masyarakat yang belum menjadi pelanggan air bersih dari PDAM ada kurang lebih 40 Kepala Keluarga (KK) yang berada di perumahan Bukittinggi Indah termasuk di Pabelokan ada sekitar 60 KK, kita menginginkan supaya Pemerintah memberikan perhatian khusus terhadap warga yang belum mendapat kebutuhan air bersih.

Karena kita ketahui salah satu sumber air bersih itu berada di tabek gadang yang jaraknya cukup dekat dengan Pakan Labuah, logikanya tidak mungkin warga masyarakat Pakan Labuah tidak menikmati air bersih. Kita sudah memberikan datanya ke PUPR melalui Lurah Pakan Labuah dan datanya sudah diterima dan akan segera diakomodir, kami mengharapkan tindak lanjut dari dinas terkait untuk segera merealisasikan supaya warga masyarakat dapat menikmati air bersih, pungkas Jon Edwar. (Iwin SB)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.