Scroll untuk baca artikel
Banner Harian Khazanah
Berita

Habis Masa Pegawai Kontrak : Zulfahmi Membantu Usaha Keluarga Kacang Randang Yogi

×

Habis Masa Pegawai Kontrak : Zulfahmi Membantu Usaha Keluarga Kacang Randang Yogi

Sebarkan artikel ini
Zulfahmi Sutan Mudo bersama istri dikadainya
Bukittinggi, khazminang.id– Pengunjung wisatawan lokal, regional, nusantara maupun mancanegara yang menuju objek wisata Taman Margasatwa Budaya Kinantan dari arah objek wisata pedestrian taman Jam Gadang melalui jalan Minangkabau melintasi penjual “Kacang Randang Yogi” tepatnya di sebelah Masjid Raya yang dikelola Zulfahmi Sutan Mudo beserta istri dan anak-anaknya.

Kacang randang, artinya kacang yang dibuatnya secara tradisional dengan cara disangrai menggunakan pasir di atas kuali yang berukuran besar, menggunakan tungku dari tanah liat, sedangkan untuk bahan bakarnya menggunakan kayu bakar. Sehingga aromanya harum dan rasanya gurih.

Sebelum berjualan kacang randang, Zulfahmi Sutan Mudo bekerja sebagai cleaning service di DPRD Kota Bukittinggi tahun 2024, sekitar tahun 2007 menjadi pegawai kontrak sebagai supir sampai habis masa kerja tahun 2024 kemarin. Secara kebetulan adik istri mempunyai tempat untuk berjualan di samping Masjid Raya, mulailah berjualan kacang randang dan air minum mineral botol sedang dan besar bersama istri di kadai, ucap Zulfahmi Sutan Mudo di kadainya, Senin (7/4/2025).

Iklan
Scroll Untuk Baca Artikel

Lebih lanjut dijelaskannya, setelah tidak bekerja lagi pegawai kontrak sebagai supir di DPRD Kota Bukittinggi, Zulfahmi Sutan Mudo putar setir membantu istri di kadai. Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M, Zulfahmi Sutan Mudo mempersiapkan air minum mineral sebanyak 100 karton, 50 karton air minum mineral botol besar ukuran 1 liter dan 50 karton ukuran botol sedang, kacang randang sebanyak 52 belek.

Adapun Jenis kacang randang yang dijual dikadainya bermacam-macam jenisnya, ada kacang randang isi merah yang dicari ibu-ibu hamil, karena kacang isi merah bagus untuk ASI. Selain itu ada kacang randang kampuang dan kacang randang kuriak, harga 1 liter kacang randang perbungkus relatif terjangkau pembeli, yaitu seharga Rp25.000.-

Alhamdulillah mulai bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H/2025 M sampai H+6, omzet penjualan kacang randang dan air minum mineral botol sedang dan botol besar yang kini melebihi pendapatan pada penjualan sebelumnya, bahkan kacang randang untuk oleh-oleh dari Kota Bukittinggi yang dijual Zulfahmi Sutan Mudo dibawa pengunjung wisatawan ke Sulawesi.

Baca Juga:  Selama Lebaran, Seluruh Masjid/Musalla Agar Tetap Buka Buka 24 Jam

Dapat bisa dikatakan, sejak dahulu Zulfahmi Sutan Mudo dan keluarga berjualan kacang randang satu-satunya di sekitar Pasar Atas dan Taman Margasatwa Budaya Kinantan, jadi banyak pedagang lainnya yang berjualan kacang randang di sekitar Pasar Atas dan Taman Margasatwa Budaya Kinantan mengambilnya dari Zulfahmi Sutan Mudo.

Kata Zulfahmi Sutan Mudo, kacang randang ini diambil dari daerah Matur Kabupaten Agam, sampai di rumah diberi label “Kacang Randang Yogi” (Yogi adalah nama anak Zulfahmi Sutan Mudo) dan kiat yang dilakukan dalam berusaha berjualan adalah jujur dalam menawarkannya disertai keramahtamahan menerima pembeli dan menjaga kualitas. Jika kita jujur, ramah dan kualitasnya bagus, maka pembeli pun merasakan senang dan nyaman, mengenai pendapatan dari penjualan kacang randang dan air minum mineral, Alhamdulilah sangat mencukupi untuk kehidupan, karena rejeki itu sudah diatur Allah SWT, ucapnya.

Kami berusaha dalam menjual kacang randang dan air minum mineral botol sedang dan besar tetap memperhatikan aturan yang telah ditetapkan Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, maka dari itu kami juga minta perhatian dan dukungan dari Pemerintah Daerah untuk kami sebagai pelaku pedagang kuliner lebih dapat meningkat lagi dalam berusaha menjual kacang randang di Kota Bukittinggi.

Baca Juga:  Ini Arahan Wabup Ahmad Fadly di Apel Perdana ASN Pemkab Tanah Datar

Harapan Zulfahmi Sutan Mudo, kiranya Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi dapat mendukung pedagang penjual kacang randang khususnya di sekitar Pasar Atas dan Taman Margasatwa Budaya Kinantan, sebab hampir rata-rata pengunjung wisatawan yang akan memasuki objek wisata ini, ingin santai sambil ngemil makan kacang randang dan air minum mineral dalam botol di dalam objek wisata tersebut, pungkas Zulfahmi Sutan Mudo. (Iwin SB)

Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.