Pulau Punjung, Khazanah- Aliansi Mahaiswa dan OKP Se Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, berdemo di Mapolres setempat. Mereka menuntut Kepala Kepolisian setempat di copot dari jabatannya.
Aliansi Mahasiswa yang tergabung dalam beberapa organisasi seperti HMI, ANSOR, dan PMII menilai Kapolres Dharmasraya AKBP Bagus Ikhwan telah gagal dalam tugasnya menciptakan rasa aman ditengah-tengah masyarakat.
Salah satu indikator kegagalan itu, dapat dilihat dari beberapa kejadian kasus kriminal perampokan bersenjata api yang satu pun belum terungkap oleh aparat setempat.
Seperti perampokan di salah satu toko yang ada di Kecamatan Pulau Punjung, pada akhir Ramadhan 2024, serta perampokan bersenjata api di Nagari Koto Baru, Kecamatan Koto Baru pada bulan Januari 2025 ini, yang pelakunya mencapai enam orang.
“Kapolres Dharmasraya kami nilai telah gagal memberikan rasa aman utuk masyarakat, tak satupun kasus perampokan yang berhasil terungkap menandahkan rendahnya kinerja pihak kepolisan, Selain itu tindak pidana kejahatan lainya tumbuh subur,”kata Ketua HMI Dharmasraya Nanda Aprilia saat memberikan orasinya.
Sementara itu Koodinator Lapangan(Korlap) Aliansi Demo Suhendri, mengatakan, kalau ia dan puluhan kawan-kawannya tidak di perbolehkan masuk ke halaman Mapolres untuk berdiskusi dan menumpang berteduh.
“Kami dihadang pas di gerbang pos utama Mapolres sama sekali tak boleh masuk, bahkan mintak izin numpang ke kamar mandi saja tidak boleh, parahnya lagi untuk menumpang sholat dzuhur di masjid Polres pun tidak boleh,”ujarnya.
Oleh sebab itu, lanjutnya, kami mengelar sholat Dzuhur berjamaah di jalan didepan gerbang Mapolres Dharmasraya.
“Karena kami tidak di izinkan menumpang sholat maka kami sholat dijalan saja, perlakukan ini memang parah, apa lagi katanya kantor polisi itu tempat pelayanan masyarakat ternyata praktiknya tidak seperti itu,”ujarnya.
Maka dari itu kami atas nama Aliansi Mahasiswa yang tergabung dari beberapa organisasi memberikan rapor merah utuk Kapolres beserta kasat Reskrim, dan meminta Kapolri untuak mencopot jabatannya.
“Tuntutan kami meminta Kapolri segera mencopot Kapolres beserta Kasat Reskrim yang tidak becus bekerja, serta kami beri Rapor mera untuk Kapolres,”katanya.
Semetara itu Waka Polres Dharmasraya Kompol Armijon Mengatakan, pimpinannya tidak berada ditempat saat ini ada kegiatan dinas luar.
“Komandan kami saat ini ada cara menyambut kedatangan Damrem acara peresmian Makodim Dharmasraya,”katanya.
Waka Polres membantah kalau pihaknya melarang mahasiswa untuk sholat di masjid yang berada didalam pekarangan Mapolres.
“Kami tidak melarang mahasiswa untuk sholat di masjid Polres cuma harus bergantian tidak boleh semuanya masuk untuk sholat,”katanya .
Sedangkan untuk tuntutan mahasiswa yang minta masuk semuanya ke Mako memang tidak di bolehkan, akan tetapi pihaknya mempasilitasi perwakilan sebanyak lima orang utuk masuk berdiskusi.
“Kalau semua mahasiswa mintak masuk memang tidak boleh, tapi kami mintak perwakilan sebanyak lima orang untuk masuk dan duduk satu meja dengan kami berdiskusi,”kata Waka Polres.
Sementara itu pantauan Khazanah dilapangan terlihat puluhan masiswa yang tergabung dalam Aliansi mahasiswa se Kabupaten Dharmasraya berjala kami menuju Mapolres setempat mereka mendapat penjagaan ketat pihak ke amanan.
Langka kaki puluhan mahasiswa itu terhenti didapen gerbang Mapolres yang dipagar badan oleh anggota kepolisaan setempat, demo berjalan aman tampa ada ketegangan antara dua bela pihak.
Saat aksi berlangsung terlihat beberapa orang mahasiwa mendatangi rumah penduduk setempat untuk memintak izin menumpang kekamar mandi.(Habibie).
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.