CATATAN: Raihan Al Karim*
Selama empat hari, (25- 28 Januari 2019), penulis berkesempatan mengunjungi Malaysia. Meskipun berlibur, naluri jusnalistiknya juga merekam berbagai peristiwa dan kenangan selama di Kuala Lumpur, terutama di Menara Kembar Petronas. Berikut catatan perjalanannya :
KUALA LUMPUR – Jika mendengar kata “Malaysia”, apa yang muncul di kepala para pembaca? Benar, Menara Petronas. Menara Petronas atau yang biasa disebut Menara Kembar adalah menara yang selesai dibangun pada tahun 1998. Tingginya mencapai 452 meter yang terdiri dari 88 lantai. Ada sebuah jembatan di lantai 41 yang menghubungkan menara kembar ini.
Biasanya para pelancong hanya berswafoto di luar gedung pencakar langit itu. Namun, juga tak sedikit pelancong yang penasaran dan ingin menaiki Menara yang pernah menjadi bangunan tertinggi di dunia pada tahun 2004 itu. Pada Sabtu (26/1), penulis juga menyempatkan diri untuk menaiki Menara Petronas tersebut.
Dalam kesempatan itu, penulis sempat mencoba beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di Menara Kembar tersebut. Untuk dapat menaiki menara, pengunjung diwajibkan membeli tiket terlebih dahulu. Harga tiketnya RM80 atau setara Rp272 ribuan. Tiket tersebut sudah termasuk beberapa tiket kunjungan seperti ke Skybridge yang terletak di lantai 41 menara, ke lantai 86 menara, dan tempat kunjungan lainnya. Meskipun harga tiket yang tergolong cukup mahal, setiap hari tiket tersebut pasti habis. Bahkan juga tak sedikit pengunjung yang kehabisan tiket dan harus memesan tiket untuk keesokan harinya.

Setelah membeli tiket, pengunjung dapat langsung mengantre hingga seorang petugas memberikan para pengunjung nametag. Sebelum dipandu menaiki menara, pengunjung harus melawati mesin X-Ray, dan wajib meninggalkan barang larangan seperti senjata tajam, tripod, tongsis (tongkat narsis), dan barang berbahaya lainnya.
Perjalanan tur dimulai dengan menaiki lift sekitar 5 menit bersama rombongan dan pemandu menuju skybridge yang terletak di lantai 41 menara. Di skybridge pengunjung bisa melihat taman di kompleks Mall Suria KLCC, melihat Menara Kuala Lumpur (Menara KL), serta melintas langsung di jembatan yang menghubungkan menara kembar ini. Menurut informasi dari pemandu, ketika terjadi keadaan darurat di salah satu menara, skybridge berfungsi sebagai jalur evakuasi menuju ke tempat aman ke menara sebelah.
Setelah puas mengelilingi dan berswafoto di skybridge dalam waktu 10 menit, pengunjung kembali dikumpulkan pemandu untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke lantai 86 menara. Pemandangan di sini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan pemandangan di skybridge. Di lantai 86 ini, pengunjung dapat menikmati dan berswafoto selama lebih kurang 20 menit.
Dari jendela, pengunjung dapat melihat puncak menara satu. Gedung-gedung di Kuala Lumpur terlihat seperti miniatur kota, apalagi mobil-mobil yang lalu-lalang di depan menara, terlihat seperti semut dari ketinggian 400 meter ini. Pengunjung juga dapat mengamati dengan jelas pemandangan Kuala Lumpur menggunakan binokular.
Informasi yang diperoleh dari pemandu, di menara sebelah, jepretan lampu flash kamera otomatis yang terpasang di pinggir menara menyala setiap beberapa detik sekali. Ternyata lampu itu mengabadikan gambar jalanan sekitar Menara Petronas. Begitu juga ketika lampu di puncak menara itu terlihat bekedip-kedip terlihat sangat jelas ketika malam hari.
Tak sampai di sana. Selanjutnya, para pengunjung diarahkan untuk menuju lantai 83 sebelum mengakhiri tur. Di lantai ini, pengunjung dapat melihat lampu animasi yang menampilkan informasi-informasi menara pencakar langit di dunia. Mulai dari menara Burj Khalifa Dubai yang tingginya mencapai 828 meter dan menara-menara lainnya.
Di animasi tersebut juga menginformasikan bahwa menara yang diresmikan tahun 1998 itu merupakan menara tertinggi ke-7 setelah Menara International Commerce Centre Hong Kong, China yang diresmikan tahun 2010 dengan ketinggian 484 meter. Di lantai ini, pengunjung juga dapat membeli oleh-oleh khas Malaysia yang tersedia di toko seperti gantungan kunci, pajangan , dan sebagainya.

Setelah waktu kunjungan lebih kurang 1 jam, pengunjung kemudian dipandu untuk kembali turun ke lantai dasar. Karena sesuai dengan peraturan, waktu kunjungan hanya selama lebih kurang 1 jam. Diketahui, menara ini dapat dikunjungi mulai hari Selasa hingga Minggu, dengan waktu kunjungan dari pukul 09.00 pagi hingga 09.00 malam. Pengunjung tidak dapat menaiki menara pada hari Senin dan hari libur besar. Bagaimana, tertarik untuk mencoba?
(Tulisan ini telah tayang di Surat Kabar Harian Metro Andalas pada edisi 1195, Senin 28 Januari 2019)
Dapatkan update berita lebih cepat dengan mengikuti Google News Khazminang.id. Klik tanda bintang untuk mengikuti.