Washington D.C,
KhazMinang.Id -- Mulai 22 November 2022, warga Washington, D.C. yang menjadi
ibukota Amerika Serikat itu tidak lagi memakai masker dan menghapus hampir
seluruh aturan penggunaan masker di dalam ruangan. Namun, departemen kesehatan
kota itu menyatakan bahwa mandat masker masih diberlakukan di tempat-tempat
tertentu, seperti sekolah, perpustakaan, transpotasi umum, kendaraan ride-sharing, dan fasilitas seperti rumah lansia, asrama, dan penjara.
Menurut salah seorang
warga kota Washington, D.C. Andrew Levine yang juga adalah mahasiswa jurusan
kesehatan publik di George Washington University khawatir bahwa mencabut mandat
masker di seluruh kota berarti akan semakin sedikit orang yang menggunakan
masker, bahkan di tempat dimana aturan penggunaan masker masih diberlakukan.
"Saya melihat
beberapa orang tidak menggunakan masker ketika saya naik kereta, meskipun ada
mandat masker. Saya tidak terlalu yakin bahwa aturan baru ini bisa berakibat baik
terhadap jumlah kasus Covid-19 di Washington, D.C. Hal ini membuat saya sedikit
cemas," ujar Andrew Levine
Sementara itu perusahaan
bisnis swasta masih tetap dapat mengharuskan pelanggannya untuk menggunakan
masker.
Jonni Navas yang
bekerja sebagai pelayan bar di Washington, D.C. percaya bahwa masker memiliki
peran penting dalam membatasi penyebaran Covid-19, namun telah melihat semakin
banyak orang yang tidak mematuhi peraturan mandat masker, seiring berjalannya
waktu.
"Agak sulit untuk
memberlakukanperaturan untuk dijadikan keharusan. Khususnya seperti di
restoran, para pengunjung melepas masker mereka, dan perilaku mereka jadi
melonggar," ujar Jonni Navas
Awalnya Washington,
D.C. menghapus aturan pemakaian masker di ruang tertutup bagi warga yang telah
melakukan vaksinasi penuh bulan Mei lalu, namun kembali memberlakukan aturan
tersebut akhir Juli saat jumlah kasus Covid-19 meningkat.
Warga Washington, D.C.
Sharif Saleh yang berasal dari Afghanistan mengatakan, ia telah mendapatkan
tiga kali suntikan vaksin Covid-19 Pfizer. Saleh masih menggunakan masker di
ruang publik, karena seringkali ia tidak tahu apakah orang-orang
disekelilingnya sudah menjalani vaksinasi atau belum.Ia mengatakan, saat ini ia
berusaha pasrah, karena tidak bisa mengubah gaya hidup orang lain.
"Saya tetap
menjaga dirinya dan melakukan segala tindakan pencegahan. Saya Menggunakan
masker sebisa mungkin dan saat diharuskan, mencuci tangan sesering mungkin, dan
kalau ada suntikan penguat lagi, sayatidak keberatan untuk mendapatkannyam
hingga dua sampai tiga kali atau bahkan lebih," katanya.
Daniela Rodas, warga
Amerika keturunan Meksiko yang juga tinggal di Washington, D.C. mengatakan, ia
merasa “telanjang” kalau keluar rumah tanpa menggunakan masker, dan lega bisnis
swasta masih memiliki hak untuk memberitahu orang-orang untuk memakai masker
saat memasuki toko mereka.
"Saya rasa dengan
adanya mandat vaksin dan membuktikan bahwa Anda telah divaksinasi akan lebih
efektif dibandingkan dengan menggunakan masker. Menurut saya, meskipun mandat
masker dihapus, pandemi tetap masih ada," kata Daniela Rodas.
Wilayah Washington,
D.C. masih menjadi daerah penularan yang substansial menurut Pusat Pengendalian
dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Wali Kota Muriel Bowser telah
berulang kali menggambarkan persyaratan masker seperti termostat yang suhunya
dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kondisi. (voa/jj)