Padang,
Khazanah – Sejak 2014, Sisca Kurniawati mulai menekuni usaha kue bolu. Dia
ingin menerapkan kepandaian yang diperolehnya dari tempatnya bekerja dulu yang
memiliki usaha serupa. Dia juga ingin memiliki penghasilan sendiri dan membantu
sang suami memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Setiap
hari, wanita 43 tahun ini membuat kue bolu, khusus bolu panggang. Sebagian kue
bolu itu dititipnya di warung-warung di sekitar rumahnya, di Jalan Tanjung Saba
Pitameh No. 12, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang. Kue bolu itu dia titip dalam
bentuk telah diiris dan dimasukkan dalam plastik dengan harga jual Rp 1.000 per
bungkus. Alhamdulillah, laris manis.
“Satu
bolu bulat itu jika diiris bisa menjadi 40 potong dan dijual dengan harga Rp
1.000 per potong. Bolu ini dimasukkan dalam plastik kecil dan tahan selama 3
hari,” terang ibu dari Alicia ini.
Kue
bolu Sisca juga dipasarkan ke Pasar Raya Padang. Seorang temannya membantu
Sisca membawa kue dan dititip pada beberapa pedagang. Setiap harinya, sedikitnya Sisca menyiapkan 300-400 potong kue
bolu untuk dibawa ke Pasar Raya Padang. Untuk memenuhi permintaan pelanggannya
di Pasar Raya Padang, maka Sisca membuat kue bolu setiap hari. Selain itu, Sisca
juga melayani pesanan dari konsumen yang kadang dipesan secara dadakan.
“Mau
bagaimana lagi, kita harus siap. Namun kendalanya adalah pada modal karena saya
tidak punya modal banyak. Jadi kalau ada pesanan dadakan maka saya sering
kewalahan, karena modal sudah tertanam pada kue untuk pedagang di Pasar Raya,”
terangnya.
Sisca
ingin menambah modal tetapi tidak mau terjerat dengan meminjam pada rentenir. Karena
itu pula, Sisca meminjam kredit ultra mikto (UMi) BRI untuk mengantisipasi
pesanan yang datang tiba-tiba. Dia dapat informasi dari seorang teman yang
sudah menikmati kredit ultra mikro (UMi) BRI. Kata temannya, kredit UMi tanpa
jaminan dan prosesnya juga tidak sulit. Dengan seizin suaminya, Martahiga, dia
mendatangi BRI Unit Lubuk Begalung, Padang.
“Pertama
kali meminjam kredit UMi itu sekitar bulan Juni 2023, sebesar Rp 5 juta dengan jangka waktu 6 bulan. Alhamdulillah,
pinjaman itu sudah saya kembalikan. Saya mengembalikannya tidak dicicil, tetapi
bayar sekaligus pada bulan keenam,” kata wanita kelahiran 1981 ini.
Kemudian,
dia meminjam lagi pada Januari 2024, sebesar Rp 5 juta dengan jangka waktu juga
6 bulan. Saat ini sedang berjalan memasuki bulan ketiga. Uang itu dia gunakan
untuk memenuhi permintaan kue bolu di Pasar Raya Padang yang rutin setiap hari
harus diantarkan.
“Alhamdulillah,
penjualan kue bolu saya lancar walau keuntungannya kecil, karena saya jualnya
bolu diiris atau dipotong,” katanya.
Dalam
membuat kue, Sisca dibantu oleh kakaknya yang sehari-harinya seorang ibu rumah
tangga. Dari hasil membuat kue itu, dia membantu suami dalam memenuhi kebutuhan
keluarga kecilnya. Apalagi anak semata wayangnya, Alicia tengah kuliah di
Univesitas Andalas dan tentunya membutuhkan biaya yang banyak.
Kredit UMi, Fasilitas Bank
untuk Usaha Ultra Mikro
Regional CEO BRI Padang, Moh.Harsono mengatakan,
saat ini Bank BRI fokus kepada bisnis berbasis ekosistem. Salah
satu program dalam pengembangan ekosistem adalah penyaluran Kredit Ultra Mikro
(Kredit UMi). Kredit UMi sendiri dapat disalurkan melalui mitra BRI seperti
Agen BRILink Mitra UMi yang merupakan perpanjangan tangan mantri dalam melayani
nasabah ultra mikro.
“Saat
ini terdapat 2.918 Mitra UMi, tersebar di Sumatera Barat yang tersebar di
berbagai ekosistem, yaitu eksoistem transaksi (pasar), ekosistem teritori
(pedesaan) dan ekosistem komoditas,” katanya.
Kredit
UMi berfokus kepada penyaluran kredit kepada pelaku usaha ultra mikro. Maksimal
kredit yang diberikan sebesar Rp 10 juta untuk skema musiman dan Rp 5 juta
untuk skema non musiman, dengan jangka waktu yang relatif pendek yaitu 3 sampai
dengan 6 bulan.
“Tujuan
kredit UMi ini adalah agar pelaku usaha ultra mikro mendapatkan fasilitas
perbankan dengan layak, sehingga mereka tidak terjebak dalam pinjaman kredit
yang tidak formal atau rentenir,” jelas Moh. Harsono.
Dengan demikian, pihaknya mengharapkan para pelaku
ultra mikro nantinya akan naik kelas menjadi pelaku usaha mikro, ritel bahkan
sampai eskpor impor. Karena selain pemberian Kredit Ultra Mikro, BRI juga
memiliki program pemberdayaan masyarakat yang salah satu aktivitasnya adalah
melakukan pemberdayaan kepada pelaku UMKM seperti memberikan
pelatihan-pelatihan dan pemberian bantuan sarana prasarana kepada
klaster-klaster usaha BRI.
Data Januari sampai 8 Maret 2024, Bank BRI sudah
menyalurkan kredit ultra mikro kepada 2.010 debitur dengan total plafond
sebesar Rp 9 miliar. Berdasaran pencapaian tersebut, BRI masih memiliki ruang
pertumbuhan yang besar untuk dapat menyalurkan kredit ultra mikro, dikarenakan
target penyaluran kredit ultra mikro pada 2024 adalah sebesar Rp 200 miliar.
“BRI berkomitmen untuk selalu menambah jumlah Mitra
UMi yang produktif dan journey.
Nantinya, setiap ekosistem baik ekosistem transaksi, teritori dan komoditas
akan terdapat minimal 1 Mitra UMi yang dapat menjangkau pelaku usaha yang
membutuhkan kredit ultra mikro,” terang Moh. Harsono.
Bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan kredit
ultra mikro ini, dapat disampaikan Agen BRILink Mitra UMi yang merupakan
perpanjangan tangan dari Mantri BRI. Syaratnya, hanya membawa e KPT, KK, SKU
(dikeluarkan oleh kelurahan/kepala pasar/paguyuban pedagang, RT/RW) dan nomor
rekening BRI yang sudah terdaftar. (devi)