Arosuka, Khazminang-- Berbagai usaha dicoba digiatkan oleh pemerintah kabupaten dan kota di Sumatera Barat untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19. Sejumlah potensi lokal yang mudah dilaksanakan warga dicoba digali kembali, seperti yang dilakukan Kabupaten Solok dan Kota Solok
Dua daerah bersaudara di Solok Raya mencoba menggali potensi lokal untuk menghadapi situasi perekonomian yang terus memburuk di masa pandemi Covid-19 ini.
Pemerintah Kabupaten Solok (Pemkab) mencoba menggiatkan perikanan dan pangan melibatkan UMKM melalui kemudahan mendapatkan akses modal, sementara Kota Solok memberikan pelatihan manajemen home stay untuk meningkatkan pariwisata dan perekonomian warga.
Saat ini Pemkab Solok, melalui Dinas Perikanan dan Pangan berkomitmen untuk membantu pengembangan UMKM bidang perikanan dan pangan dengan cara memberikan kemudahan mendapatkan akses permodalan di tengah pandemi Covid-19.
Kepala Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok, Admaizon, di Arosuka, Senin (9/11)
mengatakan cara tersebut diyakini akan mempercepat
proses pengembangan UMKM sebagaimana yang diharapkan.
Selain itu, Dinas Perikanan dan Pangan juga berusaha memberikan kemudahan akses
dari perbankan untuk semua UMKM bidang perikanan dan pangan dalam mendapatkan
permodalan.
Untuk itu ia mendorong agar UMKM diberikan akses modal yang murah dan mudah dari
perbankan.
"Selain dari perbankan, akses permodalan juga diberikan kepada UMKM
perikanan dan pangan melalui Badan Layanan Umum (BLU) di bawah Kementerian
Kelautan dan Perikanan (KKP) dengan bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan
perbankan," kata dia.
Ia mengatakan BLU berupa pembiayaan mikro bagi nelayan juga dikelola oleh
Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP).
Selain itu, Dinas Perikanan dan Pangan Kabupaten Solok telah melakukan
sosialisasi KUR bagi pelaku utama perikanan dan pangan di Kabupaten Solok.
Pelaksanaan sosialisasi tersebut bekerja sama dengan BRI cabang Solok yang
menghadirkan 32 kelompok pelaku utama perikanan dan 10 kelompok pangan.
Menurut Admaison, UMKM perikanan dan pangan di Kabupaten
Solok sangat berpotensi untuk dikembangkan.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemko) Solok menilai pelatihan manajemen homestay (pondok wisata) merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan potensi pariwisata yang ada di Kota Solok.
"Saat ini kita perlu meningkatkan kemampuan SDM dalam menata dan mengelola
pondok wisata, serta mempromosikannya," kata Pejabat Sementara (Pjs) Wali
Kota Solok, Asben Hendri di Solok, Senin (9/11).
Ia menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada saat membuka secara resmi
Pelatihan Manajemen Homestay, Pondok Wisata, Rumah Wisata.
Ia mengatakan kepariwisataan merupakan bagian yang paling mendukung dan
berpengaruh dalam pembangunan pemerintah daerah.
"Tentunya dengan tetap memberikan perlindungan terhadap nilai agama,
budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian, dan mutu lingkungan hidup
serta kepentingan," kata dia.
Asben menyebutkan Kota Solok juga tidak kalah
pentingnya dengan daerah lain di Sumatera Barat, yakni juga mempunyai daya
tarik wisata alam seperti Pulau Belibis,
Sarasah Batimpo, Laing Park, Solok Water Park, dan Puncak Klasik.
Selain itu, Kota Solok juga memiliki agro wisata yang memiliki daya tarik
tersendiri bagi wisatawan seperti Sawah
Solok, Payo serta yang juga tidak
kalah menarik, yakni wisata sosial budaya seperti seni pertunjukan dan
kerajinan.
"Hal ini tentu akan menarik para wisatawan dan butuh akomodasi. Oleh
karenanya perlu bagi kita untuk meningkatkan kemampuan SDM yang berperan untuk
menata dan mengelola homestay, pondok wisata, rumah wisata serta
mempromosikannya,"ujar dia.. (Riswan Jaya).